Twitter

Friday, June 29, 2012

Manado Today

Manado Today


Smartphone Perlahan-lahan ‘Bunuh’ Kamera Digital?

Posted: 29 Jun 2012 02:31 AM PDT

kamera digital Canon

Penjualan kamera digital turun jauh akibat popularitas smartphone yang mempunyai kamera build-in

Penjualan kamera digital telah anjlok sebesar 29 persen dalam lima tahun terakhir, menurut analis ritel, Mintel.

Ini mungkin disebabkan oeh popularitas smartphone seperti Apple iPhone dan seri Samsung Galaxy, yang mempunyai kamera built in, membuat para keluarga tidak lagi membeli kamera digital.

Mintel mengatakan nilai pasar kamera digital telah jatuh dari 843 juta pound pada tahun 2006 menjadi 598 juta pound tahun lalu, dan diprediksi akan jatuh lebih jauh dari 523 juta pound tahun 2016 depan.

Penjualan kamera video juga telah jatuh sebesar 21 persen selama lima tahun terakhir dari 354 juta pound ke angka 279 juta pound.

Angka-angka itu menunjukkan bahwa hanya 8 persen orang menggunakan kamera film tradisional, sedangkan 40 persen menggunakan kamera digital dan 45 persen mengandalkan smartphone mereka.

Samuel Gee, analis teknologi Mintel, hal tersebut disebabkan banyak orang yang tidak mampu membedakan gambar yang diambil dengan kamera digital dan smartphone, meskipun resolusi gambar yang diambil dengan kamera digital lebih tinggi.

“Produsen kamera produsen harus memilih untuk berinvestasi dalam layanan web pelengkap untuk foto atau video yang diambil, atau untuk fokus untuk menciptakan modifikasi dan kemampuan perangkat keras yang baru dan inovatif, untuk mempertahankan minat konsumen.” tambahnya.

Beberapa produsen spesialis kamera digital telah mencoba untuk membuat produk mereka menjadi lebih menarik, misalnya, menawarkan perangkat yang mampu mengambil gambar diam dan dan video 3D.

Selain itu ada pukulan lain dari Kodak, yang telah mengumumkan bahwa akan menutup situs Kodak Gallery. Ini berarti ribuan keluarga berisiko kehilangan foto-foto digital mereka yang telah di-upload ke situs tersebut.

‘Highway of Tears’ : Jalan Misterius di Kanada Dimana 43 Orang Wanita Hilang

Posted: 29 Jun 2012 01:13 AM PDT

Highway of Tears Canada

Lokasi: Sebuah bagian dari Highway 16, di mana banyak perempuan telah menghilang

Jalan sepanjang 800 mil (sekitar 1290 kilometer) yang terletak Kanada ini dikenal sebagai ‘Highway of Tears’, atau jalan air mata.

Julukan tersebut akibat misteri yang mengelilingi jalan raya terpencil di Kanada tersebut, setelah 43 orang wanita diyakini telah hilang disana dalam 30 tahun terakhir.

Banyak yang percaya bahwa hilangnya para wanita di sepanjang jalan Highway 16, yang membentang antara kota Prince George dan Prince Rupert di British Columbia, adalah hasil perbuatan pembunuh berantai yang menargetkan wanita muda.

Tapi sampai saat ini polisi belum pernah mengidentifikasi tersangka dalam kasus ini, dan beberapa orang mengatakan para perempuan tersebut hanyalah korban dari belantara Kanada yang keras dan terpencil.

Korban terakhir adalah seorang gadis berusia 20 tahun, Madison Scott, lenyap dekat jalan terkenal tersebut pada 28 Mei 2011, setelah ia menghadiri sebuah pesta. Polisi berhasil menemukan tenda dan truknya, tetapi wanita muda itu tetap hilang.

Setahun kemudian, orang tua Madison masih berjuang untuk menemukannya dan menawarkan hadiah sebesar US$ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dalang dalam kasus tersebut.

Hannah White, seorang reporter dari Vanderhoof Omineca Express, mengatakan kepada Daily Beast tahun lalu bahwa hilangnya Madison mengguncang masyarakat. “Seluruh kota masih shock, dan tidak ada yang tahu apa yang harus mereka lakukan,” katanya.

Meskipun pihak berwenang mengatakan jumlah wanita yang telah hilang di sepanjang jalan tersebut hanya 18 orang, namun para orang setempat mengatakan bahwa jumlahnya adalah 43 orang.

Polisi mengatakan bahwa delapan dari yang hilang secara khusus tampak berhubungan, dan mungkin adalah perbuatan satu orang.

Satu-satunya terobosan dalam kasus misterius ini datang pada April tahun lalu, ketika polisi merilis sebuah sketsa seorang pria tua yang berusaha untuk menculik seorang wanita berusia 20 tahun dekat Highway 16. Namun, sampai saat ini dia belum juga ditemukan.

Banyak wanita yang telah hilang di sepanjang jalan raya ini tinggal di komunitas aborigin dan mencari tumpangan sebagai transportasi, yang menurut pihak berwenang dapat menjadikan mereka sebagai sasaran empuk.

Perempuan lokal telah didesak untuk menghindari untuk menumpang jika ingin bepergian, meskipun banyak masyarakat miskin tidak mampu menemukan metode alternatif untuk bepergian.

“Itu mungkin perbuatan orang ‘gila’ yang menyadari bahwa perempuan yang menumpang adalah sasaran yang mudah,” kata Chris Freimond, juru bicara Komisi yang menyeidiki hilangnya para wanita ini.

Highway of Tears victims

Sebuah peta dari wanita yang hilang dan pembunuhan yang terjadi di sepanjang Highway 16

Karena kurangnya jawaban yang dihasilkan oleh penyelidikan, beberapa orang telah mengambil inisatif sendiri untuk mencoba memecahkan misteri itu.

Ray Michalko, detektif swasta yang berbasis di Vancouver, mulai menyelidiki misteri itu pada tahun 2006. Dia mengatakan kepada Daily Beast: “Polisi tidak melakukan banyak hal atas misteri ini, dan aku bisa dapat berkomunikasi baik dengan penduduk asli,.”

Namun upayanya tidak dihargai sejauh ini, meskipun ia menghabiskan setidaknya 40 jam seminggu mengejar petunjuk, dan hilangnya wanita-wanita ini tetap menjadi misteri.

Korban “Highway of Tears” yang diketahui

-Madison Scott, 28 Mei 2011
-AieLah Saric Auger, 14 Desember 2006
-Tamara Chipman, 22 September 2005
-Nicole Hoar, 25, 2002
-Lana Derrick, 19, 1995
-Ramona Wilson, 16, 1994
-Roxanne Thiara, 15, 1994
-Lea Alishia Germaine, 15, 1994
-Delphine Nikkal, 16 Mei 1990
-Cecilia Anne Nikal, tidak diketahui usia, 1989
-Alberta Williams, 24, 1989
-Shelly-Ann Bacsu, 16, 1983
-Maureen Mosie, 33, 1981
-Monica Jack, 12, 1978
-Colleen MacMillen, 16, 1974
-Monica Ignas, 14, 1974
-Gale Ann Weys, 19, 1973
-Pamela Darlington, 19, 1973
-Micheline Pare, 18, 1970
-Gloria Moody, 27, 1969

Acer Indonesia Buka Customer Service Center Pertama di Bandar Lampung

Posted: 28 Jun 2012 10:07 PM PDT

ACSC Bandar Lampung

Peresmian ACSC Bandar Lampung, 27 Juni 2012

Sebagai bentuk komitmen dan apresiasi Acer kepada pelanggan yang telah memilih Acer sebagai Customer Service No.1 pilihan konsumen Indonesia, Acer Indonesia pada 27 juni lalu meresmikan Acer Customer Service Center pertamanya di Bandar Lampung yang beralamat di Jl. Teuku Umar No. 157.

Pembukaan Customer Service ini merupakan wujud nyata komitmen Acer Indonesia untuk memperluas jaringan wilayah layanan purnajual, serta memberikan kemudahan akses kepada pelanggannya, khususnya di Bandar Lampung dan daerah sekitarnya.

"Bandar Lampung sebagai pintu gerbang utama pulau Sumatera, adalah pasar potensial dan senantiasa berkembang dalam bisnis teknologi informasi di Tanah Air. Oleh karena itu, kami ingin senantiasa memberikan layanan terbaik bagi para konsumen di Bandar Lampung," ujar Fredy Kurniawan, Customer Service Director, Acer Indonesia.

"Kami ingin konsumen Acer di Lampung juga dapat merasakan kualitas layanan purnajual Acer yang telah dipercaya di daerah lain di Indonesia.” tambahnya.

Untuk memberi apreasi kepada konsumen yang selama ini telah mendukung menjadi merek pilihan #1 serta layanan purnajual #1 di Indonesia, Acer Indonesia memberikan penambahan garansi menjadi 3 tahun untuk jasa bagi setiap pembelian unit baru dalam program 113. Program ini sudah berjalan mulai bulan April 2012 dan akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini. (*)

Google Klaim Chrome Sebagai Browser Paling Populer di Dunia

Posted: 28 Jun 2012 09:01 PM PDT

google chrome

(chrome)

Wakil presiden untuk Chrome dan aplikasi Sundar Pichai menjelaskan bahwa Google Chrome sebagai browser web terpopuler di dunia pada Kamis (28/06). Dan untuk merayakan, perusahaan tersebut memposting sebuah video ke YouTube yang menggambarkan perjalanan Chrome sejak diluncurkan pada September 2008.

Baik Pichai, dan video sejarah Google tersebut mengklaim bahwa ada 310 juta pengguna Chrome di seluruh dunia. Meskipun video itu tidak mengklaim sumber, dan Pichai tidak cukup jelas tentang sumber.

Layanan analisis digital, StatCounter, mendukung klaim Google sebagai pemegang takhta. Namun, selama enam minggu terakhir, Chrome hanya menang tipis dari Internet Explorer dalam web traffic.

Menurut StatCounter, Chrome menyumbang 32,68 persen dari total lalu lintas web dunia, dibandingkan dengan 32,05 persen untuk Internet Explorer. Dan minggu ini, StatCounter mengatakan, jumlah masing-masing adalah 32,92 persen untuk Chrome dan 32,1 persen untuk Internet Explorer.

StatCounter mengambil angka ini dari data pageview dari 3 juta website, dan dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah data akurat dalam popularitas browser. Tapi Net Applications, layanan lain yang melihat pengunjung unik untuk menentukan popularitas browser, melukiskan gambaran yang berbeda.

Dalam data terbaru, Internet Explorer memimpin dengan 54 persen pangsa pasar browser desktop. Chrome dan Firefox masing-masing mempunyai sekitar 20 persen, sementara itu Safari mengklaim sebagian besar pangsa pasar browser mobile dan tablet, menurut Net Applications.

Astaga! Coca-Cola dan Pepsi Ternyata Mengandung ALKOHOL

Posted: 28 Jun 2012 07:13 PM PDT

coca-cola dan pepsi cola

Coca-cola dan Pepsi ternyata mengandung jejak alkohol

Coca-Cola dan Pepsi mengandung jejak alkohol, berdasarkan penelitian ilmiah yang diterbitkan di Prancis.

Pengungkapan itu akan menimbulkan kekhawatiran di antara mereka yang memilih minuman ringan berkarbonasi untuk alasan agama, kesehatan atau alasan keselamatan lainnya.

Menurut tes yang dilakukan oleh Institut Konsumsi Nasional (INC) yang berbasis di Paris, lebih dari setengah minuman cola terkemuka mengandung jejak-jejak alkohol.

Dailymail menulis, ini termasuk para pemimpin merek minuman bersoda tersebut seperti Coca-Cola dan Pepsi, sementara itu sebagian cola versi supermarket yang murah bebas alkohol.

Majalah Prancis '60 Million Consumers', menerbitkan hasil tes mengejutkan tersebut dalam edisi terbaru mereka.

Mereka berpendapat bahwa setiap liter Cola diatas mengandung 10mg alkohol, atau sekitar 0,001 persen alkohol.

Meskipun terbilang sangat kecil, namun angka masih akan cukup untuk mengganggu ribuan umat Muslim yang secara teratur minum Cola karena agama mereka melarang minum alkohol.

Ini juga membuat khawatir mereka yang minum Cola secara teratur, seperti orang-orang yang memilih minuman tersebut sebagai alternatif ketika mereka mengemudi.

Dari 19 cola diuji, sembilan yang tidak mengandung alkohol dibuat oleh merek termasuk Auchan, Cora, Casino, Leader Price dan Man U-Cola.

Sepuluh merek yang memiliki jejak alkohol di dalamnya adalah Coca-Cola, Pepsi Cola, Coca-Cola Classic Light dan Coke Zero.

Michel Pepin, direktur ilmiah untuk Coca-Cola Perancis, mengatakan: “Ada kemungkinan bahwa jejak alkohol berasal dari proses ‘pembuatan Coca Cola sesuai resep rahasianya.”

Ia juga menegaskan, bahwa Coca-Cola minuman ‘ringan’ yang diakui oleh otoritas pemerintahan di mana mereka dijual.

Seorang juru bicara Pepsi mengakui bahwa ‘beberapa minuman ringan dapat mengandung jejak alkohol karena bahan yang digunakan,’ meskipun’ resep Pepsi Cola tidak mengandung alkohol.

Kedua perusahaan menyatakan bahwa buah alami dapat berfermentasi dan menghasilkan jejak alkohol dalam minuman Cola.

0 comments:

Post a Comment