Twitter

Monday, January 2, 2012

Loudness Band Heavy Metal Asia Pertama Sign Label Amerika.



Bermula dari Akira Takasaki, Hiroyuki Tanaka, dan drumer Munetaka Higuchi di tahun 1981 setelah band pop-rock Lazy bubar, ke tiga musisi ini ingin memainkan musik heavy metal yang telah didengungkan oleh Anthem dan Bow Wow.
Tanaka akhirnya digantikan oleh Masayoshi Yamashita setelah Tanaka ingin gabung dengan band Neverland.
Singer asal Eartshaker, Minoru Niihara diajak bergabung untuk melengkapi formasi Loudness (Raudonesu).
Dengan line up ini, Loudness sign dengan label Nippon Columbia dan merekam album The Birthday Eve dalam bahasa Jepang.Kemampuan Akira dalam bermain gitar dan solidnya musisianship menjadi trademark bagi stage performance Loudness.
Album Devil Soldier dan The Law of the Devil’s Land membawa mereka untuk pertama kalinya bermain di Amerika dan diikuti oleh tur di Eropa. Guna merekam album ke empatnya Disillusion mereka pindah ke Eropa.Album Disillusion memiliki dua versi yaitu Jepang dan Inggris. Ini merupakan album pertama mereka yang rilis diluar Jepang di tahun 1984.
Berkat Co manager Twisted Sister Joe Gerber, Atco Records tertarik untuk merilis album Loudness selanjutnya. Dan album Thunder In The East dengan Max Norman sebagai produser meraih sukses di USA.
Album ke enam, Lightning Stikes sekali lagi diproduksi oleh Max Norman dan berhasil meraih chart no 64.Di Jepang album Lightning Strikes dirilis dengan judul Shadows Of War.
Kesuksesan Loudness di USA membuat mereka menulis lagu yang lebih pop, seperti Let It Go yang bergaya Glam metal ala Ratt atau Motley Crue.
Niihara dipecat setela Max Norman mengusulkan seorang yang memang fasih berbahasa Inggris untuk menjadi vokal. Setelah EP Jealousy, Niihara resmi tidak bersama Loudness lagi. Posisinya digantikan Mike Vescera yang merekam dua album yaitu Soldier of Fortune dan On The Prowl yang gagal mengangkat karir Loudness.
Setelah Ep Slap In The Face, Vescera hengkang dan bergabung dengan Yngwie Malmsteen.
Vokalis EZO, Masaki Yamada menggantikan posisi Vescera.Dan Masayoshi Yamashita yang juga cabut digantikan Basis X Japan, Taiji Sawada. Dengan line up ini album Loudness dirilis tahun 1992. Album ini lebih heavy dibanding album Loudness semasa Vescera.
Reformasi di tubuh Loudness kembali terjadi, dua personnel langsung hengkang meninggalkan Akira dan Yamada. Ke dua personnel sisa ini merekrut Hirotsugu Homma sebagai drummer. Dan trio ini menghasilkan album Heavy Metal Hippies.
Basis Naoto Shibata direkrut untuk melengkapi trio ini, dan di tahap ini Loudness merilis album Ghetto Machine, Dragon dan Engine serta satu album live Loud ‘n Raw.
Secara mengejutkan Loudness reuni di tahun 2001, rilis album Spiritual Canoe dan melakukan tur Celebrasi yang membuat fans Loudness di jepang antusias terhadap band ini. Dan memotivasi Loudness melanjutkan pembuatan album baru.
2008 Loudness memutuskan hiatus karena Munetaka menderita Liver cancer. Munetaka pun kehilangan nyawanya di pagi hari tanggal 30 November 2008.
Masayuki Suzuki menggantikan Munetaka dan Loudness kembali merilis album yaitu Everlasting dan King Of Pain.Mei – Juni 2011, Loudness melakukan tur Aniversary yang ke 30 di Amerika.

indonews.org

0 comments:

Post a Comment