Twitter

Tuesday, August 21, 2012

Manado Today

Manado Today


25 Orang Tewas Dalam Kerusuhan Penjara di Venezuela

Posted: 21 Aug 2012 02:27 AM PDT

Yare prison Venezuela

Para narapidana berkemah di atas penjara Yale (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Setidaknya 25 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka dalam baku tembak antara geng saingan di sebuah penjara di Venezuela.

Beberapa yang tewas dan terluka diyakini adalah kerabat narapidana yang terperangkap dalam baku tembak saat mengunjungi keluarganya.

Aksi kekerasan ini meletus di penjara Yare, selatan Caracas, pada hari Minggu (19/08), dan para narapidana masih mengendalikan penjara sampai Senin (20/08) malam.

Ini merupakan salah satu bentrokan paling mematikan dalam penjara yang penuh sesak di Venezuela itu, yang merupakan masalah utama bagi pemerintahan Presiden Hugo Chavez.

Menteri Iris Varela mengatakan bahwa sejauh ini dari 25 korban tewas, 17 diantaranya telah berhasil diidentifikasi. Ia juga mengatakan bahwa beberapa dari mereka mengalami luka tembak di kepala.

Varela juga menambahkan ada 43 orang yang terluka dalam bentrokan itu, mereka termasuk 29 narapidana dan 14 orang kerabat yang mengunjungi keluarganya.

Seperti yang dilansir SkyNews, sekitar 980 wanita yang berada di penjara saat mengunjungi narapidana ketika bentrokan itu pecah, saat ini masih di dalam.

Varela mengatakan bahwa kerusuhan tampaknya dimulai ketika sebuah pistol meletus sementara para narapidana bersenjata sedang mengobrol dalam sebuah bengkel.

Ia juga mengatakan bahwa mereka yang berada dibalik pembunuhan ini “harus bertanggung jawab”.

Carlos Nieto, seorang aktivis yang memantau hak asasi manusia di penjara di Venezuela, mengatakan baku tembak itu berlangsung sekitar empat jam, dan kelompok bentrok berjuang untuk memegang kontrol.

Akhir-akhir ini kekerasan semakin memburuk dalam penjara di Venezuela, dimana para narapidana sering mendapatkan senjata dan obat-obatan dengan bantuan sipir penjaga yang korup.

Amerika Ciptakan Robot yang Mampu Berkamuflase

Posted: 20 Aug 2012 11:35 PM PDT

DARPA

Robot ini dapat menyesuaikan warnanya dengan lingkungan sekitar

Departemen pertahanan Amerika Serikat (AS) telah merilis sebuah rekaman video dari proyek penelitian terbaru mereka, yakni sebuah robot yang dapat merangkak pada permukaan apapun dan kemudian diam-diam menyamarkan diri sesuai dengan lingkungan sekitarnya.

Robot yang terbuat dari silikon yang lembut ini dirancang khusus untuk menyusup melalui celah-celah kecil, sebelum beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Sementara penggemar film dapat melihat nada robot berubah bentuk menyeramkan dari seri Terminator, untuk saat ini robot ini masih dalam bentuk prototipe dan memakan waktu 30 detik untuk mengubah warna.

Robot ini dirancang oleh tim dari departemen riset teknologi pertahanan AS (DARPA), bekerja sama dengan Universitas Harvard.

Selain dapat berubah warna dan menyala dalam gelap, ronot ini bahkan dapat mengubah temperaturnya, yang dapat membuatnya dapat menghindar dari sensor pendeteksi panas.

Salah satu keunggulannya adalah biaya pembuatan yang murah, dimana prototipe akhirnya hanya menelan biaya kurang dari 100 dolar dalam pembuatan.

George Whitesides dan Stephen Morin, yang keduanya merupakan dokter di Departemen Kimia dan Biologi Kimia Universitas Harvard dan Institut Rekayasa biologis di Wyss, menciptakan ‘saluran mikofluida’ untuk memungkinkan pewarna dapat masuk kedalam robot.

Lipstik Dapat Timbulkan Masalah Jantung?

Posted: 20 Aug 2012 06:56 PM PDT

wanita dan lipstik

Wanita menelan hingga 1,5 kilogram lipstik selama hidup mereka

Kebanyakan wanita merasa diri mereka telanjang di depan umum tanpa polesan merah pada bibir mereka, namun bisakah bahan kimia pada lipstik yang sehari-hari anda pakai menyimpan rahasia yang berbahaya?

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa lipstik yang sering dipakai kaum wanita ini dapat mengandung sejumlah bahan kimia serius, yang dapat membahayakan kesehatan anda, dan hal ini jelas sangat mengkhawatirkan.

Seperti yang ditulis dailymail, kekhawatiran telah berkembang tentang hubungan bahan kimia dalam lipstik dengan masalah otot, gangguan hormon, dan keracunan oleh logam berat, serta berisiko terhadap alergi dan bahkan dapat menyebabkan rematik.

Di antara zat berbahaya ini adalah bahan kimia seperti paraben, metakrilat, timah dan kadmium.

Namun yang menjadi masalah utama adalah zat yang disebut triclosan, yang populer digunakan sebagai pengawet dalam lipstik.

Dalam sebuah penelitian pada minggu lalu, ditemukan bahwa triclosan mempunyai hubungan dengan masalah otot dan jantung. Triclosan juga telah memicu kekhawatiran bahwa bahan kimia itu dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik dan berubah menjadi superbug.

Johnson & Johnson, produsen obat kumur Listerine dan sabun Neutrogena, telah berjanji untuk menghapus triclosan bersama dengan sejumlah bahan kimia mengkhawatirkan lainnya dari semua produk perawatan kulit mereka.

Penelitian terbaru tentang triclosan menunjukkan bahwa bahan kimia itu mungkin menghambat proses dimana otot, termasuk jantung, dalam menerima sinyal dari otak.

Diketahui, rata-rata kaum wanita menelan hingga 1,5 kilogram lipstik selama hidup mereka

Ilmuwan biologi molekular Profesor Isaac Pessah menemukan penurunan dramatis fungsi jantung sebesar 25 persen dalam waktu 20 menit pada tikus laboratorium yang terkena triclosan.

Dia memperingatkan bahwa ada bukti kuat bahwa bahan kimia itu dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Studinya juga menemukan bahwa triclosan dapat mengurangi kekuatan otot.

Dalam studi sebelumnya, ditemukan bahwa triclosan mungkin memiliki hubungan dengan masalah tiroid dan kesuburan. Ini dapat meningkatkan kadar hormon laki-laki (androgen) pada wanita, yang menyebabkan gejala seperti jerawat, bertambahnya berat badan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, disfungsi menstruasi, dan infertilitas.

Bahan kimia itu sedang diselidiki oleh US Environmental Protection Agency, karena khawatir bahwa hal itu dapat merusak kesehatan masyarakat.

Asosiasi Kosmetik, perlengkapan mandi dan Parfum (CTPA) telah menolak penelitian terbaru tersebut dan menganggapnya tidak relevan, karena hanya melakukan tes pada tikus daripada manusia. Asosiasi ini menambahkan bahwa jumlah triklosan yang digunakan dalam percobaan tersebut melebihi tingkat maksimum yang diijinkan dalam kosmetik.

“Ada tuduhan palsu dilontarkan terhadap produsen kosmetik, menuduh mereka menjual produk yang tidak aman dan menggunakan bahan-bahan berbahaya. Tuduhan-tuduhan itu palsu.” jelas CTPA, yang menegaskan bahwa semua produk kosmetik yang dijual di Inggris dikendalikan oleh peraturan keselamatan Eropa.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa salah satu bahan kimia dalam lipstik yaitu paraben dapat bertindak seperti hormon estrogen pada wanita dan mengganggu siklus menstruasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Philippa Darbre, seorang ahli onkologi di University of Reading, bahkan telah mengkaitkan paraben dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita.

Berdasarakn penelitian, wanita yang mulai memakai lipstik sebelum usia 16 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi, seperti halnya wanita yang memakainya tujuh hari dalam seminggu.

0 comments:

Post a Comment