Twitter

Friday, May 25, 2012

Manado Today

Manado Today


Tujuh Orang Anak Tewas Digigit Kelelawar di Peru

Posted: 24 May 2012 11:10 PM PDT

bats

Tujuh orang anak meninggal akibat rabies dari gigitan kelelawar

Setidaknya tujuh orang anak meninggal akibat rabies di Peru selama dua bulan terakhir setelah mereka digigit oleh kelelawar, kata seorang pejabat setempat.

Anak-anak yang berusia 11 sampai 14 bulan tersebut berasal dari sebuah daerah terpencil yang berjarak sekitar 1.160 kilometer tenggara, dari ibukota Peru, Lima, menurut pejabat Kementerian Kesehatan, Ana Maria Navarro.

“Menurut gejala dan laporan medis, tampaknya ketujuh anak pribumi tersebut meninggal karena rabies,” katanya.

Navarro membantah pernyataan seorang anggota parlemen yang menduga kematian yang terjadi antara 13 April dan 20 Mei tersebut disebabkan oleh air yang terkontaminasi oleh kebocoran gas alam cair.

Dikutip dari Latino.foxnews, untuk mencegah bertambahnya korban akibat gigitan kelelawar ini, tim vaksinasi bergegas menuju ke komunitas Camana dengan populasi 720 orang yang terkena dampak.

Pada bulan Februari 2011, setidaknya enam anak di wilayah lain Amazon, di timur laut Peru, meninggal karena rabies yang disebabkan oleh kelelawar.

Seorang Ibu Meksiko Butakan Anaknya Dalam Ritual Setan

Posted: 24 May 2012 09:30 PM PDT

Carmen Rios Garcia

Tenaga medis mengangkut seorang bocah yang matanya dicungkil ke rumah sakit, setelah ia dibawa dengan helikopter ke Mexico City (Reuters/Alejandro Dias)

Seorang ibu Meksiko tega membutakan mata anak laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun anaknya dalam sebuah ritual setan, menurut pihak berwenang di Meksiko Kamis (24/05).

Carmen Rios Garcia (23), adalah salah satu dari tujuh orang yang ditahan sehubungan dengan kejahatan tersebut, menurut seorang pejabat kota di Nezahualcoyotl kepada EFE.

“Itu adalah ritual setan. Mereka berbicara tentang suatu upacara agama,” kata Mayra Perez.

Insiden ini terjadi di kota San Agustin Atlapulco, dimana 10 orang, tiga di antaranya anak-anak, berada dalam sebuah rumah melakukan “ritual keagamaan,” tutur Perez.

Salah satu yang hadir dalam ritual terseut, yang adalah saudara laki-laki dari Garcia Rios, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa wanita itu memeluk putranya dan meminta peserta lain pada upacara tersebut untuk menutup mata mereka.

Saat itulah Rios Garcia mencolokan jari-jarinya ke mata sang bocah dan membutakannya, klaim Perez.

Polisi kemudian membawa bocah yang diketahui bernama Fernando itu ke rumah sakit terdekat, dimana ia akhirnya dipindahkan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap di Mexico City.

Menurut paman anak itu, Jesus Rios, beberapa orang yang hadir pada upacara yang berlangsung beberapa hari itu, berada di bawah pengaruh obat dan syok, suatu kondisi yang menghalangi mereka membantu anak malang itu.

Latino.foxnews menulis bahwa pejabat di departemen kesehatan Mexico City mengatakan bahwa sang bocah menderita trauma parah, serta kerusakan permanen pada matanya yang membuat ia buta seumur hidup.

Korea Utara Siap Lakukan Uji Coba Nuklir

Posted: 24 May 2012 08:26 PM PDT

Korea Utara tampaknya siap untuk melakukan uji coba nuklir setiap saat pemimpin negara komunis tersebut memberikan lampu hijau, menurut juru bicara Departemen Pertahanan Korea Selatan, Kamis (24/05).

Komentar tersebut menyusul analisis terakhir citra satelit komersial, yang menunjukkan peningkatan aktivitas di lokasi uji coba nuklir Korea Utara.

Gerobak dan peralatan penggalian di daerah utara situs Punggye-ri dapat dilihat dalam gambar satelit yang diambil oleh Digital Globe dan GeoEye dalam sebulan terakhir. Tanah dan puing-puing dikeluarkan dari terowongan dalam jumlah terbesar.

“Berdasarkan gambar tumpukan pasir dari satelit komersial, kita mengasumsikan bahwa mereka telah menempatkan perangkat yang diperlukan untuk tes nuklir. Ini berarti mereka (Korut) dapat melakukan uji coba nuklir kapan saja.”  kata Kim Min-Seok, juru bicara pertahanan Korea Selatan.

Dia mengatakan bahwa Korea Utara “menunggu keputusan politik” apakah mereka akan melanjutkan tes atau tidak, prospek yang membuat tegang hubungan antara Pyongyang dan negara lainnya.

Banyak analis menganggap tes nuklir Korea Utara hanyalah masalah waktu, setelah kegagalan peluncuran roket yang kontroversial bulan lalu. Dimana dua peluncuran roket sebelumnya pada tahun 2006 dan 2009, diikuti oleh tes nuklir.

Menurut CNN, Korea Utara mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan lebih mendorong program nuklirnya, dan digambarkan sebagai respon terhadap permusuhan dari Amerika Serikat.

Utusan AS untuk Korea Utara, Glyn Davies, telah memperingatkan Pyongyang bahwa uji coba nuklir ketiga negara tersebut mungkin akan menjadi “kesalahan perhitungan yang serius.”

Diketahui, Korea Utara meluncurkan roket pada 13 April, yang gagal kurang dari dua menit setelah diluncurkan. Korut mengklaim peluncuran itu untuk menempatkan satelit ke orbit, tapi banyak masyarakat internasional melihatnya sebagai suatu tindakan untuk menguji teknologi rudal balistik negara tersebut.

Rusia dan Jepang Berencana Bangun Pangkalan di Bulan

Posted: 24 May 2012 08:57 AM PDT

Astronaut

Astronaut Buzz Aldrin saat berjalan di permukaan Bulan

Badan ruang angkasa Rusia, Roscosmos berencana untuk melakukan perjalanan ke bulan,  dan membangun pangkalan di sana.

“Kami tidak berbicara tentang mengulangi apa yang dicapai umat manusia 40 tahun lalu. Kita bicara tentang pembangunan pangkalan permanen.” kata Vladimir Popovkin, kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Roscosmos telah mengatakan bahwa misi itu bertujuan untuk menempatkan manusia di bulan pada 2030.

Misi itu terungkap pada Konferensi Eksplorasi Antariksa Global, sebuah konferensi internasional ruang angkasa yang dihadiri baik Amerika dan Cina.

Sementara itu, JAXA, badan ruang angkasa Jepang, juga mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan misi berawak ke bulan.

Kami melihat bulan sebagai target berikutnya untuk eksplorasi manusia, “kata Yuichi Yamaura, seorang direktur eksekutif di JAXA.

Sebuah pernyataan resmi dari konferensi mengatakan, “Stasiun Luar Angkasa Internasional telah membantu kami belajar banyak tentang manusia di ruang angkasa, tapi kami masih harus belajar lebih banyak lagi. Apakah ruang angkasa bisa berubah menjadi pemukiman dan model kolonisasi ke depan.”

Namun Roscosmos memiliki sejarah kurang baik sejauh ini, sering mengumumkan rencana ambisius tetapi tidak selalu berhasil di eksekusi.

Diketahui, Rusia dan Amerika Serikat saling bersaing dalam misi luar angkasa di tahun 60-an, namun Rusia menyerah setelah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di bulan.

Rusia dan Jepang Berencana Bangun Pangkalan di Bulan

Badan ruang angkasa Rusia, Roscosmos berencana untuk melakukan perjalanan ke bulan,  membangun pangkalan di sana.

“Kami tidak berbicara tentang mengulangi apa yang dicapai umat manusia 40 tahun lalu. Kita bicara tentang pembangunan pangkalan permanen.” kata Vladimir Popovkin, kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos.

Roscosmos telah mengatakan bahwa misi itu bertujuan untuk menempatkan manusia di bulan pada 2030.

Misi itu terungkap pada Konferensi Eksplorasi Antariksa Global, sebuah konferensi internasional ruang angkasa yang dihadiri baik Amerika dan Cina.

Sementara itu, JAXA, badan ruang angkasa Jepang, juga mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan misi berawak ke bulan.

Kami melihat bulan sebagai target berikutnya untuk eksplorasi manusia, “kata Yuichi Yamaura, seorang direktur eksekutif di JAXA.

Sebuah pernyataan resmi dari konferensi mengatakan, “Stasiun Luar Angkasa Internasional telah membantu kami belajar banyak tentang manusia di ruang angkasa, tapi kami masih harus belajar lebih banyak lagi. Apakah ruang angkasa bisa berubah menjadi pemukiman dan model kolonisasi ke depan.”

Namun Roscosmos memiliki sejarah kurang baik sejauh ini, sering mengumumkan rencana ambisius tetapi tidak selalu berhasil di eksekusi.

Diketahui, Rusia dan Amerika Serikat saling bersaing dalam misi luar angkasa di tahun 60-an, namun Rusia menyerah setelah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di bulan.

0 comments:

Post a Comment