Twitter

Thursday, May 24, 2012

Manado Today

Manado Today


Serangan Drone AS Tewaskan 8 Orang di Pakistan

Posted: 24 May 2012 05:14 AM PDT

Serangan pesawat tak berawak (Drone) AS menewaskan sedikitnya delapan orang di sebuah daerah suku di barat laut Pakistan, kata para pejabat setempat.

Serangan ditargetkan kepada tersangka militan asal Turkmen di daerah suku Waziristan Utara.

Ini merupakan serangan kedua di daerah tersebut dalam 24 jam. Setidaknya empat tersangka militan tewas pada Rabu (23/05).

Pesawat tak berawak menyerang sering menargetkan wilayah suku Pakistan, tempat banyak gerilyawan mencari perlindungan.

Drone tersebut menembakkan dua rudal di sebuah rumah di daerah Isokhel dekat Mir Ali. Dan sebuah masjid yang berada di dekatnya juga dilaporkan rusak.

Lima orang tewas di tempat kejadian dan tiga orang lainnya yang terluka meninggal setelah itu, menurut seorang pejabat lokal.

Distrik yang dekat dengan perbatasan Afghanistan ini dikenal sebagai kubu Taliban dan tempat di mana sejumlah besar militan asing berada, menurut wartawan BBC, Aleem Maqbool.

Serangan itu terjadi beberapa pekan setelah parlemen Pakistan memutuskan bahwa hubungan dengan Amerika Serikat hanya bisa bergerak maju secara positif jika AS mengakhiri serangan Drone miliknya.

Amerika Serikat mengatakan kawasan ini merupakan rumah bagi kelompok militan yang terlibat dalam serangan terhadap pasukan NATO di Afghanistan.

Dua Dokter Wanita Asing Diculik di Afghanistan

Posted: 24 May 2012 01:33 AM PDT

Faizabad

Para pekerja kemanusiaan itu dicegat saat bepergian dengan keledai dari kota Faizabad

Dua orang dokter wanita barat dan tiga rekannya asal Afghanistan telah diculik oleh sekelompok orang bertopeng yang bersenjata, di sebuah daerah terpencil di timur laut Afghanistan.

Para pejabat mengatakan mereka diculik saat melakukan perjalanan di atas kuda antara kabupaten Yaftal dan Ragh, sekitar 55 mil dari Faizabad, ibukota provinsi Badakhshan.

“Aku melihat orang-orang bersenjata di sekitar mereka. Orang-orang tersebut menutupi wajah mereka dengan syal.” Seorang saksi mata mengatakan.

“Mereka membawa kedua wanita diatas kuda, dan mengatakan kepada rekan Afghanistan mereka untuk berjalan di depan kuda. Sementara para penculik membawa tas milik kelompok tersebut.” tambahnya.

Para dokter dan rekan mereka, yang diyakini sebagai pemandu dan dua penerjemah, dipekerjakan oleh Medair, organisasi kemanusiaan yang berbasis di Swiss, dan telah bekerja membantu mengobati anak-anak yang kekurangan gizi.

Abdul Maroof Rasikh, juru bicara gubernur provinsi Badakhshan, mengatakan tidak jelas kelompok mana yang menculik mereka.

Dikutip dari Dailymail, sebuah operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan polisi, militer dan sukarelawan sedang berlangsung saat ini, namun terkendala dengan medan yang sulit.

Ini adalah area yang sama di mana ahli bedah Inggris Karen Woo (36), dibunuh pada tahun 2010 oleh militan saat dia kembali ke ibukota Kabul.

Daerah bukanlah pusat gerilyawan Afghanistan, tapi adalah rumah bagi kelompok kriminal bersenjata.

Polisi mengatakan para pekerja kemanusiaan tersebut mengunjungi sebuah klinik kesehatan di Yawan, dimana akses jalannya telah dihancurkan oleh banjir.

“Mereka bepergian dengan keledai. Dua wanita asing dan penerjemah Afghanistan mereka diculik dan kami telah memulai sebuah operasi pencarian, ” kata Lal Mohammad Ahmadzai, juru bicara polisi dari Afghanistan utara.

Pasukan yang dipimpin NATO mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai penculikan itu, sementara LSM yang beroperasi di daerah tersebut menolak berkomentar dengan alasan sensitivitas masalah ini.

Kekhawatiran keselamatan para sandera ini cenderung tinggi, setelah seorang relawan barat, Khalil Dale (60) yang ditangkap di Pakistan, dieksekusi bulan lalu.

Dale diculik dibawah todongan senjata saat bekerja dengan Palang Merah Inggris pada bulan Januari lalu.

Ia kemudian ditemukan tewas dipenggal dengan luka tembak di tubuhnya, pada tanggal 28 April, dalam sebuah kebun di kota Quetta. Dan Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Dale.

122 Siswi dan 3 Guru Afghanistan Diracun

Posted: 24 May 2012 12:07 AM PDT

gadis sekolah diracun

Salah satu gadis menerima perawatan di rumah sakit setelah sekolahnya menjadi sasaran serangan racun

Setidaknya 122 siswi dan tiga orang guru dirawat di sebuah rumah sakit Afghanistan Rabu (23/05) setelah diracun dalam kelas mereka dengan sejenis semprot, menurut seorang pejabat provinsi Takhar.

Insiden ini terjadi di ibukota provinsi Talokhan, di sekolah putri Bibi Hajera, kata Dr Hafizullah Safi, direktur kesehatan masyarakat untuk provinsi utara Afghanistan.

Menurut Safi, empat puluh dari 122 siswi masih dirawat di rumah sakit, dengan gejala termasuk pusing, muntah, sakit kepala dan kehilangan kesadaran.

Semantara itu sampel darah para korban telah dikirim ke Kabul untuk menentukan zat racun yang digunakan.

“Sejumlah gadis berjumlah 15-18 orang dibawa dari sekolah ke rumah sakit,” kata direktur rumah sakit Dr Habibullah Rostaqi.

“Umumnya mereka tidak dalam kondisi kritis. Tetapi kami sementara memantau kondisi para korban. Mereka dalam keadaan trauma.”

“Rakyat Afghanistan tahu bahwa para teroris dan Taliban melakukan hal-hal ini, mengancam para anak perempuan dan menghalangi mereka pergi ke sekolah,” kata Khalilullah Aseer, juru bicara kepolisian Takhar.

“Sekarang kita sedang menerapkan demokrasi di Afghanistan dan kami ingin anak perempuan untuk dididik, tetapi musuh-musuh pemerintah tidak menginginkan ini..” tambahnya.

Dikutip dari CNN, ada kasus serupa dimana beberapa gadis diracuni di sekolah dalam beberapa tahun terakhir di negara tersebut. Pada bulan April, juga di provinsi Takhar, lebih dari 170 perempuan dan anak perempuan dirawat di rumah sakit setelah minum air sumur di sekolah yang tampaknya sudah diracuni. Pejabat kesehatan setempat menyalahkan tindakan pada ekstremis yang menentang pendidikan terhadap kaum perempuan.

0 comments:

Post a Comment