Manado Today

---

• Wanita ini Meramal Masa Depan Menggunakan Aparagus
• Inilah Orang Pertama di Dunia yang Hidup Tanpa Jantung
• Cara Cerdik Para Gangster Menyelundupkan Imigran Illegal di Perbatasan Meksiko
• Seni Membuat Bayangan dari Tumpukan Sampah

Wanita ini Meramal Masa Depan Menggunakan Aparagus Posted: 04 Feb 2012 05:15 AM PST Jemima Packington telah belajar 'membaca' Asparagus sejak berusia delapan tahun Jika sebagian peramal menggunakan kartu tarot, bola kristal, atau tulang belulang untuk memprediksi masa depan, wanita yang satu ini mempunyai media yang unik untuk meramal yaitu menggunakan Asparagus. Menyebut dirinya sebagai “Asparamancer”, Jemima Packington melemparkan asparagus ke udara dan kemudian membaca ramalan berdasarkan posisi yang terbentuk ketika asparagus tersebut mendarat. Packington yang telah menggunakan asparagus untuk meramal sejak masih kecil, mengklaim telah membuat prediksi yang akurat tentang beberapa hal, seperti keluarga kerajaan dan politik. “Mungkin terdengar konyol untuk sebagian orang tapi ramalan saya sangat akurat. Saya telah meramal menggunakan asparagus sejak berusia delapan tahun. Bibi saya memunyai kemampuan meramal dengan daun teh dan saya telah diwarisi kemampuannya,” tutur wanita berusia 56 tahun ini. Diketahui, Packington telah membuat prediksi untuk 2012 yaitu dua kehamilan keluarga kerajaan Inggris, perubahan kepemimpinan untuk salah satu partai politik utama di Inggris, runtuhnya Euro dan kematian tokoh berprofil tinggi Inggris.

Inilah Orang Pertama di Dunia yang Hidup Tanpa Jantung Posted: 04 Feb 2012 02:47 AM PST Pada bulan Maret tahun lalu, Craig Lewis, 55, dalam kondisi sekarat karena kondisi jantung yang menyebabkan pembentukan protein abnormal, dengan kondisi ini bahkan alat pacu jantung tak dapat membantu menyelamatkan hidupnya. Craig Lewis (55), adalah orang pertama yang menggunakan pompa 'aliran kontinu' untuk menggantikan fungsi jantung alat ini menggantikan fungsi jantung untuk menyuplai darah secara kontinu ke seluruh tubuh Tapi dua dokter dari Texas Heart Institute mengusulkan solusi baru yang revolusioner, yakni menginstal perangkat yang akan memungkinkan darah bersirkulasi dalam tubuhnya tanpa denyut jantung. Dr Billy Cohn dan Dr Bud Frazier kemudian menginstal perangkat tersebut setelah mengeluarkan jantung Lewis. Dan dalam waktu beberapa hari, sang pasien sudah bangun dan berbicara dengan dokter. Kedua dokter tersebut beberapa waktu sebelumnya telah menguji alat ini pada hampir 50 anak sapi. Dimana mereka mengeluarkan hati binatang tersebut, dan pada hari berikutnya sapi-sapi itu berlaku normal seperti makan, tidur, dan bergerak. Namun kali ini, tanpa jantung yang memompa darah ke tubuh mereka. Dr Billy Cohn (kiri) dan Dr Bud Frazier sebelumnya telah melakukan uji coba alat ini pada anak sapi Alat ini menggunakan baling-baling untuk memompa darah secara terus-menerus kedalam tubuh “Jika anda mendengarkan dada (sapi) dengan stetoskop, maka anda tidak akan mendengar detak jantung,” kata Dr Cohn kepada NPR Juni 2011 lalu. Dailymail menulis bahwa Amiloidosis (keadaan dimana tubuh memproduksi protein buruk) Lewis semakin parah, dan dokter takut dia akan segera meninggal jika tidak mendapatkan pertolongan yang tepat. Bahkan dokter mengatakan ia hanay memiliki 12 jam untuk hidup. Jadi, dengan izin isteri Lewis yaitu Linda, Dr Cohn dan Dr Frazier kemudia memasang alat ini pada Maret 2011. Perangkat tersebut bekerja dengan memasok aliran darah secara kontinu melalui tubuh, dengan menggunakan baling-baling. “Saya mendengarkan bunyi dengungan yang menakjubkan. Dia tidak punya denyut jantung.” tutur isterinya yang keheranan.

Cara Cerdik Para Gangster Menyelundupkan Imigran Illegal di Perbatasan Meksiko Posted: 03 Feb 2012 10:41 PM PST Walaupun Amerika telah memperketat semua perbatasannya dengan negara tetangga Meksiko, namun para gangster tidak kehabisan akal untuk mencoba menyelundupkan imigran illegal yang ingin mengadu nasib dan meraih mimpi mereka di negara Paman Sam tersebut. Salah satu imigran illegal yang disembunyikan dalam kap mesin mobil Baru-baru ini petugas Bea Cukai menangkap lima orang sehubungan dengan sindikat penyelundupan manusia dengan menggunakan kedaraan yang teah dimodifikasi secara cerdik lengkap dengan ruang-ruang rahasia untuk menyelundupkan lebih dari 1.000 pendatang illegal ke AS. Meraih Mimpi : Wanita ini nekad bersebunyi dalam dasbor mobil agar bisa lolos ke Amerika Para imigran illegal ini harus membayar Rp 18-36 juta untuk diselundupkan ke Amerika Para imigran ini umumnya membayar antara 2.000 sampai 4.000 dolar (Rp 18-36 juta) untuk menjejalkan diri ke dalam ruang kecil di samping mesin, atau terkunci dalam bagasi mobil, agar dapat lolos ke Amerika. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, para geng menggunakan pengemudi Afrika-Amerika yang tidak berbahasa Spanyol, yang direkrut dari daerah miskin di Los Angeles. “Kami memperkirakan sekitar 1.000 orang diselundupkan menyeberangi perbatasan pada masa penyelidikan ini,” tutur Claude Arnold, agen khusus dari petugas Imigrasi dan Bea Cukai AS. Dikutip dari Dailymail, para pengemudi dibayar antara 300 sampai 800 dolar (Rp 2,7 – 7,2 juta) untuk orang yang mereka angkut dari perbatasan ke Los Angeles setiap bulannya pada tahun 2010 silam.

Seni Membuat Bayangan dari Tumpukan Sampah Posted: 03 Feb 2012 09:51 PM PST Orang biasanya memadang sampah sebagai sesuatu yang menjijikkan dan tak berharga. Namun dua orang seniman kelahiran Inggris yakni Tim Noble dan Sue Webster membuktikan bahwa sampah juga bisa dijadikan medium untuk membuat sesuatu seni yang unik. Tim Noble dan Sue Webster menggunakan sampah rumah tangga untuk menciptakan bayangan relaistis Kedua seniman ini menggunakan sampah sehari-hari dan dengan tangan-tangan terampil mereka menumpuknya sedemikian rupa untuk menciptakan bayangan yang sangat realisis. Selain menggunakan limbah rumah tangga, kedua seniman ini juga menggunakan sepasang mayat burung camar dalam karya mereka ini. Kedua seniman ini menyusun tumpukan sampah sedemikian rupa dan menyorotinya dengan proyektor untuk menghasilkan bayangan dari hewan dan manusia bayangan ini dengan jelas membentuk siluet dari webster, dan dibuat dari rongsokan besi tua dua ekor tikus yang sedang bercinta ini adalah salah satu karya Tim Noble dan Sue Webster Duo seniman ini sama-sama menyenyam pendidikan di Cheltenham Art College, yang sekarang menjadi University of Gloucester, dan Leicester Polytechnic, yang sekarang menjadi De Montfort University. Mereka bertemu pada tahun 1986 sebagai mahasiswa Seni Rupa di Nottingham Trent University.

You are subscribed to email updates from Manado Today To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.	Email delivery powered by Google
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610

Posted in: