Twitter

Friday, March 16, 2012

Manado Today

Manado Today


Co Founder Apple, Rela Antri demi iPad Baru

Posted: 16 Mar 2012 07:42 AM PDT

co founder apple

Bagi Steve Wozniak mengantri produk Apple merupakan suatu ritual yang menyenangkan

Meskipun dirinya adalah salah satu dari Co-Founder Apple, namun ini rupanya tidak membuat Steve Wozniak malu untuk berada dalam antrian guna memperoleh iPad terbaru. Dan menurut laporan Shira Lazar, Wozniak kembali berada di baris pertama antrian, meskipun berada di lokasi berbeda dari biasanya.
Wozniak dan istrinya sedang mengantri untuk iPad baru di Westfield Mall di Century City, Los Angeles.
“Sebenarnya istri saya yang berada di baris pertama, dan aku berada di baris kedua. Kami datang sekitar tengah hari. Kami sudah terbiasa dengan toko di Utara California, di mana antrian mulai lebih awal. Aku akan melakukan pidato penting di LA pagi ini, tepat setelah saya mendapatkan iPad, “jelas Wozniak.
Dengan posisinya sebagai Co-Founder Apple dan salah seorang yang paling penting dari sejarah Apple, Wozniak bisa dengan mudahnya mendapatkan gadget tersebut tanpa harus bersusah payah menunggu dalam antrian.

Namun, Wozniak yang terkenal dengan kebiasaannya mengantri untuk produk Apple ini, mengatakan bahwa menunggu di antrian dan merasakan pengalaman menggunakan gadget baru untuk pertama kalinya dengan dikelilingi oleh sesama penggemar Apple, adalah suatu bagian dari kesenangan.

“Ini menjadi sebuah ritual. Karena saya sudah melakukannya berkali-kali, aku ingin melakukannya lagi. Aku ingin menjadi salah satu orang biasa, yang berbaris dan menunggu sepanjang malam … itulah pentingnya Apple bagi kami.” kata Wozniak.

Peningkatan Kadar CO2 di Atmosfer Membuat Kita Lebih Gemuk?

Posted: 16 Mar 2012 06:57 AM PDT

CO2

Menurut peneliti asal Denmark, kadar CO2 di Atmosfer adalah penyebab obesitas (dailynail)

Sebuah teori mengejutkan dikemukakan oleh seorang peneliti Denmark. Pasalnya Ia mengatakan bahwa peningkatan penderita obesitas di Denmark secara kasar setara dengan peningkatan karbon dioksida di atmosfer.
Peneliti Lars-Georg Hersoug mempelajari berat orang baik yang gemuk dan kurus selama 22 tahun, untuk mencari penjelasan setelah melihat keadaan sekarang dimana orang-orang kurus pun mulai menumpuk berat badan.
“Teori normal adalah bahwa orang gemuk bertambah berat badan karena mereka tidak bergerak sebanyak yang seharusnya. Tapi penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurus juga saat ini telah menambah berat badan, dan ini terjadi selama seluruh periode 22 tahun penelitian.” tutur Hersoug, yang sekarang di Pusat Penelitian untuk Pencegahan dan Kesehatan di Glostrup University Hospital, kepada Science Nordic.
Ketika mencari faktor penyebabnya, ia melihat bagaimana konsentrasi CO2 dari atmosfer juga meningkat dalam korelasinya dengan kenaikan berat badan.

Dia sekarang mengajukan bahwa orexins, sejenis hormon yang berada di otak dan merangsang kesadaran dan pengeluaran energi, mungkin terpengaruh oleh CO2.

Hersoug juga menunjukkan bukti bahwa obesitas meningkat secara pesat di Amerika Serikat pada periode 1986-2010 di Pantai Timur, yang merupakan tempat konsentrasi CO2 tertinggi negara itu.
Dia juga mengutip sebuah studi pada tahun 2010 silam, dimana 20.000 hewan laboratorium semuanya bertambah berat badan, meskipun dalam kondisi yang terkendali.

Pria Austria Menantang Maut Terjun Dari Ketinggian 20 Kilometer

Posted: 16 Mar 2012 05:38 AM PDT

Felix Baumgartner

Felix Baumgartner sesaat sebelum melompat

Seorang penerjun pemberani asal Austria, Felix Baumgartner sudah lebih dari setengah jalan menggapai tujuannya untuk menciptakan rekor dunia untuk terjun paling tinggi.
Baumgartner membidik 23 mil (37 kilometer) pada musim panas ini. Dan rekor dunia saat  ini adalah 19,5 mil (31.3 kilometer).
Pada Kamis (15/03), Baumgartner melakukan tes lompatan dari Roswell, New Mexico, dengan balon helium setinggi 100-kaki (30 meter). Ia naik di dalam sebuah kapsul bertekanan sampai ketinggian 71.581 kaki (21.817 meter) dan kemudian melompat.
Menurut Trish Medalen, juru bicara proyek ini, Baumgartner berasil terjun dan mendarat dengan selamat.
“Pemandangan yang luar biasa, lebih indah darin yang awalnya saya bayangkan,” tutur Baumgartner dalam sambutannya setelah melakukan  lompatan.
Latihan pada hari Kamis tersebut untuk menguji kapsul, pakaian, parasut dan sistem lainnya.
Saat melompat, Baumgartner mencapai kecepatan hingga 364,4 mil perjam (586,4 kilometer perjam) dan terjun bebas selama tiga menit dan 43 detik, sebelum menarik tali parasutnya. Dan seluruh proses terjun berlangsung selama delapan menit dan delapan detik.
Suksesnya uji coba ini membuat Baumgartner diyakini sebagai orang ketiga yang pernah melompat dari ketinggian tersebut dan melakukan pendaratan yang aman.
“Saya sekarang menjadi anggota sebuah klub cukup kecil,” katanya.

Saat pria berusia 42 tahun asal Austria yang dikenal sebagai ‘Fearless Felix‘ meloncat dari ketinggian 120.000 kaki beberapa bulan kedepan, ia mengharapkan dapat memecahkan Sound Barrier saat ia jatuh melalui stratosfer dengan kecepatan supersonik.

Rekor dunia untuk terjun bebas tertinggi sampai saat ini dipegang oleh Joe Kittinger, seorang pensiunan perwira Angkatan Udara dari Florida. Dimana ia melompat dari ketinggian 102.800 kaki (313.333 meter) pada tahun 1960.
Sebelum melakukan aksi pemecahan rekornya, Baumgartner kembali berencana untuk melompat dari ketinggian 90.000 kaki (27.000 meter).

Anak Hilang Gunakan Google Earth Untuk Pulang Setelah 25 Tahun

Posted: 15 Mar 2012 09:42 PM PDT

google to find lost home

Setelah 25 tahun hilang, Saroo Brierley menggunakan Google Earth untuk mencari kampung halamannya (Indian Express)

Pada tahun 1987, Saroo Brierley yang berumur lima tahun dan saudaranya naik kereta yang seharusnya membawa mereka pulang setelah seharian mengemis di jalan-jalan India. Tapi kedua bocah tersebut jatuh tertidur sementara kereta terus berjalan, dan beberapa jam kemudian mereka telah keluar dari kota.
Dan kini, 25 tahun setelah peristiwa itu terjadi, Brierley akhirnya menemukan jalan pulang ke rumahnya. Dan ia melakukannya dengan bantuan Google Earth.
Kurang jelas rincian peristiwa yang menimpa Brierley dan saudara laki-lakinya saat mereka turun dari kereta, tetapi sekilas yang dapat kita ketahui adalah beberapa kisah yang tidak bahagia.
Selama sekitar sebulan mencari jalan untuk pulang, ia hampir tenggelam di sungai Gangga, dan hampir diculik dan dijual sebagai budak. Di kemudian pada suatu saat saudaranya akhirnya meninggal dunia.
Akhirnya, Brierley ditemukan dan dinyatakan sebagai “anak hilang.” Dia kemudian diadopsi oleh pasangan Australia, yang membesarkannya jauh dari tanah air dimana Ia belajar di Universitas Canberra, dan sekarang memiliki toko di Tasmania. Tapi itu tidak pernah menghentikan Brierley mencari keluarganya.
Sekitar 10 tahun yang lalu, Brierley mulai menggunakan internet untuk mencari rumah aslinya, dengan sedikit kenangan hidup dari masa kecilnya.
Baru-baru ini, ia kemudian menggunakan Google Earth untuk mencoba menemukan tempat yang cocok dengan kenangannya, dan bulan lalu Ia akhirnya berhasil menemukannya.

Google Earth membawa Brierley ke kampung halamannya, Ganesha Talai, dan dari sana ia melacak grup Facebook kota tersebut, mengirimkan email kepada beberapa anggota, dan akhirnya informasi yang diperolehnya membuat Brierley menemukan keluarganya.

Akhirnya Brierley bertemu kembali dengan orang tuanya setelah 25 tahun terpisah. namun karena terpisah sekian lama, ada sedikit kendala dalam bahasa dan budaya.
“Ada beberapa bahasa India di kepala saya, tetapi saya harus mengamati ekspresi wajah dan gerakan tangan untuk mengetahui apa yang mereka katakan.” tuturnya kepada Indian Express.

Warning! Foto Bayi Sakit di Facebook Bisa Jadi Penipuan

Posted: 15 Mar 2012 08:39 AM PDT

penipuan facebook

salah satu foto penipuan yang berlatar belakang amal di Facebook (nakedsecurity.sophos.com)

Foto yang menyayat hati dari seorang bayi yang sakit yang anda lihat pada Facebook bisa jadi adalah sebuah penipuan, menurut sebuah kelompok pendeteksi website penipuan.
Kelompok tesrebut memposting surat terbuka mereka yang kedua kepada Facebook pada Selasa (13/03), meminta jejaring sosial tersebut untuk lebih memperhatikan penipuan dalam bentuk foto bayi yang sakit di Facebook.
Menurut laporan mereka, foto-foto bayi sakit yang diambil jurnal medis dapat dibagikan oleh para pengguna Facebook sampai 600.000 kali.
Seringkali foto-foto tersebut disertai dengan pesan bahwa Facebook akan menyumbangkan uang untuk setiap foto yang di share pengguna, namun ini tentunya tidak benar.
Permintaan sumbangan palsu seperti ini mendorong pengguna jejaring sosial Facebook untuk berpartisipasi dalam penipuan berbahaya ini yang membuat orang rentan menjadi target pencurian.
Sayangnya, jumlah penipuan seperti ini terus meningkat. Menurut statistik dari salah satu situs anti penipuan yang terlibat dalam surat terbuka itu, ada 325 foto penipuan bayi di Facebook pada Rabu (14/03). Dan untuk setiap foto bayi sakit palsu yang dihapus, digantikan oleh 22 foto serupa ole para penipu.

Kelompok ini menciptakan sebuah petisi online meminta Facebook untuk menghapus foto penipuan berlatar belakang amal bagi bayi yang sakit, dan sejak Rabu sore, petisi ini telah mengoleksi 500 tanda tangan.

“Foto-foto tersebut harus dihapus semuanya dengan cepat dan efisien. Jika kejadian tersebut terulang maka harus diblokir dengan sistem deteksi gambar,” tuntut surat yang dikirimkan bulan Februari itu.
Tak lama setelah surat tersebut diterbitkan, Facebook telah menghapus sejumlah foto penipuan bayi dari jejaring sosial itu, namun para kritikus mengatakan tindakan Facebook tidak cukup cepat.

0 comments:

Post a Comment