| Joshua, Bocah yang Dapat Meninggal Jika Ia Makan Posted: 25 Mar 2012 04:35 AM PDT  Joshua menderita penyakit langka eosinophilic esophagitis, yang membuatnya alergi pada hampir semua makanan Banyak anak laki-laki yang menginjak remaja memiliki pola makan yang tidak normal dan sering kali memilih-milih makanannya. Namun bagi seorang Joshua, menu bukanlah hanya sekedar masalah pilihan, tapi juga hidup dan mati.
Joshua (9) asal New York menderita penyakit langka yang disebut eosinophilic esophagitis, yang berarti bahwa ia mengidap alergi yang fatal terhadap hampir semua makanan.
Sebut saja pizza, hot dog, selai kacang, dan cemilan normal dapat membuat bocah laki-laki ini muntah dan diare parah.
Bahkan aroma makanan dapat menjadi sesuatu yang mematikan bagi dia. Ini berarti bahwa orang tuanya harus memasak makanan untuk seluruh keluarga di luar rumah.
“Hal yang paling sulit bagi saya adalah bahwa dia tidak bisa makan apa yang kita makan.” tutur sang ayah, Brant kepada Anderson Cooper.
Satu-satunya yang bisa dimakan Joshua adalah makanan bayi. Selain itu ia mendapat nutrisi dari seorang dokter yang meresepkan susu formula yang dimasukkan melalui tabung ke dalam perutnya.
Akibat alerginya yang parah, Joshua tak bisa ke sekolah dan terpaksa diajari oleh ibunya di rumah.
“Setiap pagi Joshua bangun pukul 06.45 dan biasanya itu karena ia mendengar bus sekolah,” katanya.
“Kadang-kadang ia menangis ketika ia melihat ke luar jendela karena tidak bisa naik di bus sekolah. Ia tidak akan pernah bisa naik bus sekolah dengan anak-anak lain seusianya.” tambah sang ibu. Banyak anak laki-laki yang menginjak remaja memiliki pola makan yang tidak normal dan sering kali memilih-milih makanannya. Namun bagi seorang Joshua, menu bukanlah hanya sekedar masalah pilihan, tapi juga hidup dan mati.
Joshua (9) asal New York menderita penyakit langka yang disebut eosinophilic esophagitis, yang berarti bahwa ia mengidap alergi yang fatal terhadap hampir semua makanan.  |
| Obama Kunjungi Zona Demiliterisasi Korea Posted: 24 Mar 2012 11:47 PM PDT  Obama saat mengunjungi Zona Demiliterisasi Korea Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan dua negara Korea yaitu Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut), ditengah meningkatnya ketegangan kedua negara tesebut atas peluncuran roket yang direncanakan Korut.
Obama menunjungi sebuah pos pengamatan di perbatasan, dan bertemu tentara AS dan rencananya akan mengadakan pembicaraan di Seoul nanti.
AS telah menyuarakan keprihatinan bahwa peluncuran roket yang rencananya akan dilakukan Korut pada April mendatang merupakan dalih untuk uji coba rudal mereka. Dimana Pyongyang menyatakan keinginan untuk menempatkan satelit mereka ke orbit.
Pada hari Senin, Obama akan menghadiri pertemuan keamanan di Seoul.
Konferensi di ibukota Korea Selatan itu nantinya akan dihadiri oleh para pemimpin dari lebih dari 50 negara.
Menurut wartawan BBC, Lucy Williamson di Seoul, fokus utama dalam pertemuan ini adalah untuk mencegah kelompok kriminal atau militan memperoleh senjata nuklir.
Meskipun program nuklir Korut tidak resmi dalam agenda. Namun para pejabat Amerika telah menyatakan dengan jelas bahwa Presiden Obama akan membahas program dari Korea Utara dan Iran dalam pertemuan bilateral dengan presiden Cina dan Rusia.
Ini adalah kunjungan pertama Obama ke Zona Demiliterisasi Korea, yang membagi kedua negara itu sejak akhir Perang Korea pada tahun 1953.  |
| Facebook Ancam Tuntut Perusahaan yang Meminta Password dalam Wawancara Kerja Posted: 24 Mar 2012 10:14 PM PDT Facebook memperingatkan perusahaan untuk tidak menuntut password sebagai bagian dari wawancara kerja, menyusul kontroversi atas praktek beberapa perusahaan yang meminta kata sandi kepada calon karyawan mereka saat melakukan wawancara kerja.
Kepala privasi Facebook, Erin Egan mengatakan, ‘Jika anda adalah pengguna Facebook, anda seharusnya tidak pernah berbagi password Anda.’  Beberapa Perusahaan meminta email dan password Facebook calon karyawan mereka Bahkan, perusahaan jejaring sosial terbesar dunia itu mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk menggugat perusahaan yang menggunakan praktek tersebut. Ini juga memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang melakukan praktek tersebut terancam digugat para calon karyawannya.
“Kami telah bekerja sangat keras di Facebook untuk memberikan perangkat yang memungkinkan anda mengontrol informasi apa saja yang ingin anda bagikan. Itulah sebabnya kami menganggap tindakan berbagi atau meminta password Facebook adalah pelanggaran,” kata Egan.
Pelamar kerja di Departemen Pemasyarakatan Maryland, diminta untuk memungkinkan pewawancara untuk melihat sang pemohon login ke Facebook dan kemudian melihat foto, pesan, dan posting dinding sang pelamar kerja.
Kritik atas praktek ini semakin meluas, seperti Serikat Kebebasan Sipil Amerika yang mengatakan bahwa praktek tersebut jelas merupakan pelanggaran privasi pribadi seseorang.
Mereka mengatakan bahwa praktek itu secara teknis mungkin dilakukan secara sukarela, namun sebagian besar pelamar merasa berkewajiban untuk membuka hidup mereka kepada perusahaan atau menghadapi resiko kehilangan pekerjaan.
Kasus yang ekstrim mungkin terjadi pada Robert Collins, yang telah bekerja untuk selama bertahun-tahun sebelum perusahaannya meminta dia untuk memberikan email dan password Facebook-nya.
“Aku seorang warga negara yang tidak melanggar hukum, yang tidak melakukan kejahatan apapun, dan saat ini perusahaan tempat saya bekerja melihat komunikasi pribadi saya, posting pribadi dan informasi pribadi saya, “katanya dalam video yang diproduksi oleh ACLU.
Sementara itu, perusahaan lainnya meminta calon karyawan mereka membuka akun Facebooknya didepan mereka untuk memungkinkan calon bos untuk menelusuri informasi pribadi mereka selama wawancara.
“Ini adalah invasi total dan telah melampaui batas mereka,” kata Collins.  |
| Sadis : Gangster Serbia Bunuh Saingan, Kemudian Memasaknya Untuk Makan Siang Posted: 24 Mar 2012 08:07 AM PDT  Sadis : Milan Jurisic dipukuli sampai tewas dan kemudian tubuhnya dimakan oleh anggota geng Anggota gangster Serbia secara sadis menyiksa dan membunuh seorang rival gangster kemudian memasak tubuhnya, menurut keterangan polisi.
Gangster Serbia memukuli Milan Jurisic (37) sampai tewas dengan menggunakan palu, mengulitinya dengan pisau tajam, kemudian menggiling tubuhnya pada penggiling daging pada sebuah flat di Madrid.
Mereka membuat masker wajah dari kulitnya, memasak daging sang rival dan kemudian memakannya, kemudian melemparkan tulang-belulang korban tersebut ke dalam sungai Manzanares di ibukota Spanyol.
Kejahatan sadis ini diakui oleh sesama anggota geng, Sretko Kalinic yang dijuluki si Jagal, setelah tertangkap di ibukota Kroasia, Zagreb pada tahun lalu.
Petugas Spanyol pekan ini menemukan 50 tulang di sungai dan berhasil menemukan rumah tempat di mana pembunuhan berdarah itu dilakukan.
Jurisic diperkirakan telah mengkhianati sesama anggota geng dengan mencuri uang dari mereka.
Dia dalam pelarian setelah dinyatakan bersalah dalam atas pembunuhan perdana menteri Serbia, Zoran Djindjic pada tahun 2003.
Polisi Spanyol percaya bahwa geng kanibal yang membunuhnya dipimpin oleh Luka Bojovic, yang ditangkap di Valencia bulan lalu, yang juga dituduh terlibat dalam pembunuhan Djindjic.
Dalam apartemen Bojovic di Valencia, polisi menemukan dokumen mengejutkan yang mendukung Kalinic melakukan pembunuhan itu.
Semua mereka yang terlibat dalam pembunuhan mengerikan di Madrid dikatakan merupakan anggota Klan Zemun, sebuah kelompok mafia dari Beograd.
Kejahatan yang diduga dilakukan pada tahun 2009 itu saat ini sedang diselidiki oleh hakim Fernando Andreu di Pengadilan Nasional di Madrid.  |
![[Valid Atom 1.0]](valid-atom.png "Validate my Atom 1.0 feed")
1 comments:
When you find yourself dreading dry or dense foods because you have difficulty swallowing them, take note! You might have eosinophilic esophagitis. This means your esophagus narrows so much that food gets stuck, resulting in impaction – which is a medical emergency. Have yourself checked for it – don’t just assume that you have food allergies or just need to chew your food more thoroughly!
click here for more details
Post a Comment