Twitter

Saturday, March 24, 2012

Manado Today

Manado Today


Pasukan Uni Afrika Buru Joseph Kony

Posted: 24 Mar 2012 06:24 AM PDT

Joseph Kony 2012

Joseph Kony dituduh melakukan kejahatan perang dan merekrut anak-anak menjadi tentara

Uni Afrika mengatakan bahwa pasukannya yang berkekuatan 5.000 orang selalu siap untuk menangkap atau membunuh penjahat perang asal Kongo yaitu Joseph Kony.
Kony dengan Tentara Perlawanan Tuhannya (LRA) dituduh melakukan pemerkosaan, mutilasi, pembunuhan dan perekrutan tentara anak.
Utusan PBB untuk Uni Afrika, Abou Moussa mengatakan bahwa Kony diyakini berada di Republik Afrika Tengah.
Selain itu, Moussa mengatakan bahwa saat ini kekuatan LRA telah menyusut, tetapi mereka masih menciptakan kekacauan.
Kony dan para pembantu dekatnya telah menjadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag sejak tahun 2005.
Misi Uni Afrika ini datang setelah kampanye besar-besar Internet yang menargetkan sang pemimpin LRA agar segera ditangkap dan diadili. Dimana video berjudul “Kony2012″ telah menjadi hit dan dilihat lebih dari 100 juta kali di YouTube.
“Kita perlu berhenti Kony dengan militer dalam hal ini. Kami mempunyai misi untuk menghentikannya.” kata Francisco Madeira, utusan khusus Uni Afrika terhadap LRA.
Moussa saat berbicara di Entebbe, Uganda, di mana menteri Afrika sepakat dengan strategi baru, mengatakan kekuatan LRA diyakini telah berkurang antara 200 dan 700 pengikut, tetapi tetap sebagai ancaman.
“Kami memiliki informasi bahwa dia (Kony) mungkin berada Republik Afrika Tengah. Yang paling penting adalah tak peduli betapa sedikit kekuatan LRA, namun mereka masih merupakan bahaya. Mereka terus menyerang dan menciptakan kekacauan.” jelas Moussa.
Pasukan Uni Afrika dikomandoi oleh Uganda, dan terdiri dari tentara dari Uganda, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah dan Kongo, negara-negara tempat LRA beroperasi.
Wartawan BBC, James Copnall di Khartoum mengatakan bahwa pasukan Uni Afrika tersebut menghadapi tugas yang sulit di wilayah yang luas, dan meminta AS untuk memasok pesawat dan teknologi satelit untuk membantu melacak LRA.
Kampanye teror LRA dimulai di Uganda utara lebih dari 20 tahun yang lalu ketika mengatakan mereka berjuang untuk sebuah negara Alkitab dan atas hak-hak orang-orang Acholi dari Uganda utara. Dan Amerika Serikat telah mendaftarkan LRA sebagai salah satu organisasi teroris.
Kony menolak menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah Uganda pada tahun 2008, ketika mereka tidak bisa menjamin penarikan surat perintah penangkapan atas dirinya dari ICC.

Lagu Komedi Borat Kejutkan Peraih Medali Emas Kazakhstan di Kuwait

Posted: 24 Mar 2012 05:42 AM PDT

film borat

Film Borat menghina pemerintah Kazakhstan

Tidak bisa dibayangkan perasaan tim menembak Kazakhstan ketika lagu nasional dari film komedi Borat dimainkan pada upacara penyerahan medali pada kejuaraan di Kuwait, bukannya lagu kebangsaan asli Kazakhstan.
Akibatnya, tim menembak Kazakhstan tersebut meminta permintaan maaf atas kesalahan pemutaran lagu kebangsaan mereka, dan upacara penyerahan medali kemudian diulang.
Pelatih tim mengatakan kepada media di Kazakhstan bahwa panitia penyelenggara telah mengunduh lagu kebangsaan parodi itu dari internet secara tidak sengaja.
Diketahui, parodi lagu kebangsaan Kazakhstan ini diproduksi oleh komedian Inggris Sacha Baron Cohen untuk film Borat, yang menunjukkan negara Kazakhstan terbelakang dan fanatik.
Dalam sebuah cuplikan video dari upacara penyerahan medali menunjukkan peraih medali emas Maria Dmitrienko mendengarkan lagu tanpa emosi dan akhirnya tersenyum saat lagu tersebut berakhir.
Pelatih Anvar Yunusmetov mengatakan kepada kantor berita Kazakhstan, Tengrinews, bahwa penyelenggara turnamen itu juga memutar lagu nasional Serbia yang salah.
“Kemudian giliran Maria Dmitrienko datang. Dia bangkit ke podium dan mereka memainkan lagu yang sama sekali berbeda, ofensif ke Kazakhstan.” tutur Yunusmetov yang dikutip BBC.
Lagu lelucon itu memuji Kazakhstan untuk ekspor potasiumnya yang unggul dan karena memiliki pelacur paling bersih di negara tersebut.
Film Borat yang berjudul “Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan”, dirilis pada tahun 2006, mengikuti karakter Baron Cohen, yakni wartawan Borat Sagdiyev, saat ia melakukan perjalanan ke AS dan mengejar aktris Pamela Anderson.
Film ini membuat marah orang di Kazakhstan dan akhirnya dilarang tayang di negara tersebut. Pemerintah juga mengancam akan melakukan tindakan hukum bagi Baron Cohen.
Menurut laporan, film ini juga dilarang tayang di Kuwait.

Cina Akan Akhiri Sumbangan Organ dari Tahanan yang Dieksekusi

Posted: 23 Mar 2012 07:47 AM PDT

tahanan di cina

Sebagian besar transplantasi organ di Cina berasal dari terpidana mati (BBC)

Seperti diketahui, sebagian besar donor organ transplantasi di Cina berasal dari tahanan yang menjalani hukuman mati. Namun, berdasarkan laporan dari media pemerintah, negara tersebut telah berjanji untuk mengakhiri praktek mengambil organ tubuh milik tahanan yang dieksekusi dalam lima tahun ke depan.
Para pejabat mengatakan bahwa negara itu akan mengandalkan sistem sumbangan baru untuk transplantasi organ.
Menurut perkiraan sebelumnya dari media pemerintah, dua pertiga organ transplantasi di Cina berasal dari para tahanan yang menjalani hukuman mati.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan, terpidana mati ‘ditekan’ untuk menyumbangkan organ mereka, sebuah tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Cina.
Dikabarkan bahwa Cina telah lama mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengurangi ketergantungan donasi organ mereka pada tahanan, tetapi kekurangan donasi organ yang dibutuhkan mungkin membuat ini sulit dicapai dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Menurut Xinhua, data resmi dari pejabat kesehatan menunjukkan sekitar 1,5 juta jiwa di Cina membutuhkan transplantasi organ, namun hanya 10.000 yang dilakukan setiap tahun.
Huang Jiefu, wakil menteri kesehatan mengatakan bahwa sistem percobaan untuk donasi organ publik telah diluncurkan di beberapa daerah.
“Janji untuk meniadakan sumbangan organ dari tahanan merupakan tekad pemerintah,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sumbangan organ dari tahanan tidak ideal, karena tingkat infeksi yang biasanya tinggi, mempengaruhi tingkat ketahanan hidup dari mereka yang menjalani transplantasi.
Kelompok Hak Asasi Manusa memperkirakan bahwa Cina mengeksekusi mati ribuan tahanan dalam setahun. Namun, angka resmi dari jumlah tahanan yang menjalani hukuman mati tetap menjadi rahasia negara, menurut Martin Patience wartawan BBC di Beijing.
Dia menambahkan bahwa negara itu menghadapi kekurangan donor organ yang parah, karena banyak orang tidak ingin menyumbangkan organ mereka karena kepercayaan budaya bahwa mereka harus dikubur secara utuh.
Hal ini mengakibatkan pasar gelap donor organ kian berkembang. Para pejabat melarang perdagangan organ lima tahun lalu, tetapi itu masih tetap menjadi masalah.
Perhimpunan Palang Merah China juga mengatakan akan menerbitkan pedoman mengenai bantuan keuangan kepada keluarga almarhum donor organ untuk membantu memerangi perdagangan organ ilegal.

0 comments:

Post a Comment