Wayjar' Blog |
- Real Alternative 2.02
- Winamp 5.623 Full
- K-Lite Codec Pack 8.32 (Full)
- Download Windows Media Player 11
- Setting IDM Agar Download Lebih Cepat
- 9 Alasan Untuk Beralih Dari FB Ke Google+
- Manajemen Comment dengan DISQUS
- Cara Memasang Komentar Disqus di WordPress
Posted: 09 Feb 2012 08:10 AM PST Real Alternative allows your system to play Real Media files (.ra .ram) without having to install the full version of RealPlayer The latest version contains:
Real Alternative 2.02 6.59MB (Freeware) | Download via Filehippo |
Posted: 09 Feb 2012 08:02 AM PST Winamp is a skinnable, multi-format media player. Winamp supports a wide variety of contemporary and specialized music file formats, including MIDI, MOD, MPEG-1 audio layers 1 and 2, AAC, M4A, FLAC, WAV, OGG Vorbis, and Windows Media Audio. It supports gapless playback for MP3 and AAC, and Replay Gain for volume leveling across tracks. In addition, Winamp can play and import music from audio CDs, optionally with CD-Text, and can also burn music to CDs. Winamp supports playback of Windows Media Video and Nullsoft Streaming Video, as well as most of the video formats supported by Windows Media Player. 5.1 Surround sound is supported where formats and decoders allow. Winamp supports many types of streaming media: Internet radio, Internet telelvision, XM Satellite Radio, AOL video, Singingfish content, podcasts, and RSS media feeds. It also has extendable support for portable media players, and users can access their media libraries anywhere via internet connections. You can extend Winamp’s functionality through the use of plug-ins, which are available on the Winamp site. Winamp 5.623 Full |Nullsoft - 15.71MB (Freeware) | Download via Filehippo |
Posted: 09 Feb 2012 07:57 AM PST The K-Lite Codec Pack is a collection of DirectShow filters, VFW/ACM codecs, and tools. Codecs and DirectShow filters are needed for encoding and decoding audio and video formats. The K-Lite Codec Pack is designed as a user-friendly solution for playing all your audio and movie files. With the K-Lite Codec Pack you should be able to play all the popular audio and video formats and even several less common formats. The K-Lite Codec Pack has a couple of major advantages compared to other codec packs:
Title: K-Lite Mega Codec Pack 8.32 K-Lite Codec Pack 8.32 (Full) | 17.21MB (Freeware) | Download via Filehippo |
Download Windows Media Player 11 Posted: 09 Feb 2012 07:48 AM PST Windows Media Player for Windows XP offers great new ways to store and enjoy all your music, video, pictures, and recorded TV. Play it, view it, and sync it to a portable device for enjoying on the go or even share with devices around your home, all from one place.
Microsoft Corporation - 24.56MB (Freeware) | Download
|
Setting IDM Agar Download Lebih Cepat Posted: 09 Feb 2012 07:37 AM PST Bagi agan2 yang menggunakan download manager IDM, kadang belum benar-benar merasakan manfaat dari SW tsb, karena belum disetting dengan benar. Jika sudah diseting, IDM akan berfungsi optimal, meskipun kita gonta-ganti tipe koneksi (wive-LAN, WIFI, Dial-up, dll).
Gini caranya: 1. klik IDM di try icon 2. klik Option 3. Pada Connection/ Speed, pilih Other, dan pada Default Max conn.number pilih 16 4. Tutup IDM 5. Jalankan Regedit>HKey_Current_User>Software>Download Manager> (lihat jendela kanan) Connection Speed>double click>pilih decimal> isi dengan 9999999999999>OK 6. tutup regedit (close ) 7. Coba untuk DL. Catatan: Kecepatan Download dipengaruhi juga oleh kondisi jaringan yg ada... Sumber: http://artikel.wibs.co.cc/2011/04/setting-idm-super-cepat-dan-buktikan.html |
9 Alasan Untuk Beralih Dari FB Ke Google+ Posted: 09 Feb 2012 07:27 AM PST Dapatkah Google+ (Google Plus) mencuri pengguna dari Facebook? Ya. Ada beberapa alasan yang baik untuk beralih dari Facebook ke Google+, mulai dari penggunaan yang gampang hingga privasi data. Pertanyaannya “Dapatkah Google+ mengalahkan Facebook?”. Pertanyaan tersebut sebenarnya mungkin tak terlalu tepat. Ini bukan tentang satu situs melawan situs lainnya. Google+ lebih besar daripada itu. Alasan mengapa Google menyebutnya “Proyek Google+” ialah bahwa Google+ akan menjadi bagian sentral dari keseluruhan identitas Google. Itu akan membentuk kembali perusahaan tersebut. Jadi pertanyaan yang lebih tepat adalah “dapatkah Google mengalahkan Facebook?” Jika ditempatkan seperti itu, kontes tersebut tampaknya jauh lebih seimbang.
Tentu saja Facebook memiliki awal yang besar, tapi ada beberapa alasan baik bagi orang untuk secara serius meninggalkan Facebook untuk Google+. Setidaknya ada 9 alasan seperti dikutip Kompasianer, Oscar, dari PCWorld. 1. Integrasi dengan layanan Google
Porsi terbesar yang dimiliki Google untuk menarik orang menggunakan Google+ ialah integrasi. Artinya Google akan membangun fitur dan peralatan Google+ ke hampir semua layanan online-nya mulai dari pencarian dokumen hingga Video. Google+ sudah diintegrasikan ke hampir keseluruhan produk Google. Ini memperkenankan Anda memonitor semua peristiwa Google+ (pesan, update, dan lain-lain) sewaktu membagi konten dengan teman tanpa meninggalkan layanan Google yang sedang Anda gunakan. Jutaan orang menggunakan layanan gratis Google (Gmail, Dokumen, Pencarian, dll.), dan dengan keterikatan layanan tersebut dengan Google+ mungkin akan mudah bagi seseorang meninggalkan Facebook. 2. Manajemen pertemanan yang lebih baik Google benar bahwa konsep “lingkaran” atau Circle lebih sesuai dengan cara kita berteman di kehidupan nyata. Kita memiliki banyak jenis teman, dan kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka dalam berbagai cara yang berbeda. Fitur Grup Facebook memperkenankan anda membentuk grup khusus teman, tapi dibandingkan dengan yang dilakukan di Google+, itu nampaknya tidak praktis. Lagi pula, Fitur Grup Facebook masih baru (tambahan), sedangkan Circle merupakan landasan dari platform Google+.
Jika Anda adalah pengguna Android, anda bisa tahu bahwa memperoleh konten dari telepon Anda ke platform sosial lebih gampang, lebih bersih, lebih banyak fungsi dengan aplikasi mobile Google+. Aplikasi tersebut memang sudah mantap, tapi Google akan tetap mencari dan mencari cara untuk membuat Android anda menjadi anggota tubuh dari platform sosial Google+ anda. Google berharap untuk menggunakan basis pengguna Android-nya yang besar sebagai suatu bagian melawan Facebook, yang aplikasi mobile-nya walau kelihatan cantik tapi sedikit kikuk untuk digunakan. 4. Lebih gampang menemukan hal untuk dibagi
Fitur Spark Google+ merupakan satu lagi hal penting yang membedakannya dari Facebook. Spark ialah di mana Google mengungkit mesin pencarinya untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan Facebook yaitu memberikan pengguna aliran informasi instan yang relevan untuk dibagi bersama teman. Lantaran Facebook tidak memiliki mesin pencari, penggunanya harus meninggalkan situs itu untuk mencari data yang dapat dibagi atau menunggu teman mereka membaginya dengan mereka. Pertanyaan “bagaimana saya mencari sesuatu untuk dibagi” secara langsung dijawab dengan Spark. 5. Anda dapat mengambil kembali data Anda
Facebook dikenal kurang handal menangani data pribadi. Misalnya Anda dipaksa untuk membuat bagian tertentu data pribadi anda tampil ke publik, dan sangat sulit untuk secara permanen menghapus profil Facebook Anda. Di lain pihak, Google membuatnya mungkin bagi Anda untuk mengambil semua data yang Anda tempatkan di Google+ lalu pergi. Hal ini dilakukan melalui perangkat Google+ yang disebut “Data Liberation”. Dengan hanya beberapa klik anda dapat mengunduh data dari Picasa Web Albums anda, Profil Google, Google+ stream, Buzz dan kontak. 6. Melabel foto lebih baik Ketika melihat foto di Google+ anda dapat melabel nama orang-orang di dalamnya mirip dengan di Facebook. Anda membuat persegi empat kecil di sekitar wajah mereka, kemudian mengetikkan nama mereka pada kotak di bawahnya atau memilih salah satu nama yang diterka Google+. Namun ada perbedaan besar di mana Google menangani aspek privasi dalam melabel foto. Ketika Anda melabel seseorang, akan ada catatan seperti ini “Menambahkan label ini akan memberitahukan orang yang anda labelkan. Mereka dapat foto dan album terkait”. Di lain pihak, Facebook tidak melakukan usaha untuk memperingatkan orang bahwa mereka telah dilabel (mungkin saja dalam foto yang tidak baik) dan memberikan mereka kesempatan langsung untuk mengeluarkan (remove) label itu. Google juga telah memutuskan untuk sedikit malu menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah, yang sekarang digunakan Facebook untuk secara otomatis mengidentifikasi orang dalam foto yang diunggah ke album pengguna. 7. Fitur obrolan grup yang mantap
Google+ memiliki fitur yang mengalahkan Facebook dalam urusan obrolan. Gampang untuk membuat grup khusus obrolan vidio dengan menggunakan fitur Hangouts pada Google+, dan membuat grup khusus untuk mengobrol nampaknya merupakan sesuatu yang alami dan menyenangkan untuk dilakukan dalam jejaring sosial. Hal yang mirip juga dilakukan oleh aplikasi mobile Huddle yang membuat pengguna Android memulai obrolan teks grup. Facebook tidak menawarkan perangkat ini. 8. Membagi konten lebih aman Anjuran privasi sudah lama meminta situs jejaring sosial untuk memperkenankan pengguna menentukan tingkat privasi setiap konten yang dibagi, daripada menggunakan daftar penyetelan awal yang menentukan semua konten yang dibagi. Google nampaknya mendengar permintaan itu, dan membangun kapabilitas tersebut ke dalam Google+. Sebagai contoh, jika saya membagikan artikel atau mengunggah gambar dari kamera, Google+ memberikan saya pilihan lingkaran teman mana yang ingin saya bagikan konten tersebut. itu merupakan keuntungan Google+. 9. Google lebih baik mengurusi data pribadi Anda
Menjalankan sebuah jejaring sosial, semuanya tentang tanggung jawab untuk mengurusi informasi pribadi pengguna. Facebook merupakan perusahaan muda yang bergerak cepat yang telah terbukti angkuh dalam pergerakannya, kurang begitu peduli kepada privasi data pengguna, dan mudah diakses orang lain. Di lain pihak, Google merupakan perusahaan yang jauh lebih matang yang terlihat jauh lebih terpercaya ketimbang Facebook. Sebagian besarnya, Google telah beroperasi berdasarkan slogannya “Jangan Menjadi Jahat”. Sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2011/07/9-alasan-untuk-pindah-dari-fb-ke-google.html |
Manajemen Comment dengan DISQUS Posted: 08 Feb 2012 11:05 PM PST DISQUS – Setiap WordPress theme memiliki bentuk sistem komentar yang berbeda. Ada yang bisa me-reply komentar dengan membuatnya menjadi model threaded comment, ada yang rata (flat). Untuk blog yang bentuk sistem komentarnya tidak threaded comment, setiap me-reply komentar yang ada tentunya akan terlihat menjadi baris baru komentar (flat), dan perlu menggunakan attribut @(nama komentator) untuk membalas komentar pengunjung. Kalau tidak menggunakan attribut @(nama komentator), pengunjung yang lainnya akan kesusahan melihat komentar kita menanggapi komentar siapa. Tapi hal itu bisa diatasi dengan sistem komentar DISQUS. Aduh, susah juga ya mau jelasinnya. Langsung aja dah ke pembahasannya. Tentang DISQUSDISQUS adalah sebuah comments platform yang membantu kita mengelola setiap komentar pengunjung di blog kita dan juga memberikan interface baru pada sistem komentar di blog kita. Dengan DISQUS, kita bisa mengatasi masalah sistem komentar rata (flat) yang ingin kita ganti menjadi threaded comment. Sistem komentar DISQUS menawarkan alternatif layanan komentar dari sistem komentar bawaan blog itu sendiri. Komentar-komentar dari para pengguna blog dapat difasilitasi dengan lebih baik. Selain itu, juga bisa dihubungkan dengan akun kita di berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Gravatar, maupun situs-situs pendukung seperti Seesmic, dan lain sebagainya. Dengan menghubungkan DISQUS dan akun jejaring sosial, maka komentar-komentar yang ditampilkan di DISQUS akan secara otomatis muncul di akun jejaring sosial kita. Kita juga bisa tidak mengijinkannya. DISQUS secara garis besar menawarkan dua fitur utama, yaitu: DISQUS Profile dan DISQUS Comment. Fitur utama yang ditawarkan DISQUS adalah DISQUS Comment. Kita bisa mengintegrasikan berbagai situs yang sering kita gunakan. Untuk lebih menjaga privasi, kita juga bisa mengatur profil DISQUS kita agar hanya pengguna DISQUS yang terdaftar dan memiliki alamat email yang terjamin saja yang dapat ikut mengomentari di akun situs milik kita. Untuk dapat menggunakan DISQUS, kita harus membuat akun DISQUS terlebih dahulu. Sistem komentar DISQUS bisa digunakan di beberapa mesin blog umum seperti Blogger/Blogspot, WordPress (self-hosted),tumblr, MovableType, TypePad secara otomatis, dan secara manual pada jenis CMS seperti Drupal, Joomla,Squarespace, Yola/SythaSite, DokuWiki, Storytlr, Sweetcron, Sandvox dan chi.mp. Jadi ada banyak sekali kemungkinan mesin situs yang bisa menggunakan DISQUS sebagai sistem komentarnya. Perlu diingat bagi pengguna WordPress, DISQUS hanya bisa digunakan oleh pengguna WordPress yang di hosting sendiri (self-hosted). Kelebihan DISQUS
Kekurangan DISQUS Dibalik berbagai layanan kemudahan yang ditawarkan, DISQUS juga memiliki kekurangan yang perlu ditinjau lebih lanjut oleh para pembuatnya. Sejumlah pengguna mengaku tidak berhasil mengintegrasikan DISQUS dengan blog yang dimiliki meskipun telah melakukan langkah-langkah yang diinstruksikan di situs DISQUS secara benar. Selain itu, ada pula pengguna yang mengalami kelambatan operasi blognya setelah diintegrasikan dengan Disqus sehingga ia terpaksa me-nonaktifkan Disqus di blog miliknya tersebut agar bisa digunakan seperti biasa. Tapi untuk WordPress (self-hosted) dan Blogspot bisa kok, karena saya sudah coba gunakan. Kekurangan yang lainnya : cukup merepotkan untuk berkomentar via mobile (mobile browser), tidak berintegrasi dengan plugins Comment Luv, AdsenseID Emoticons/Kaskus Emoticons, dan lainnya yang belum saya ketahui. ======================================== Sudah banyak situs/blog terkenal yang menggunakan sistem komentar DISQUS, diantaranya CNN, TechCrunch, FOX News, IGN, dan engadget. Saya juga menggunakan DISQUS pada sub domain blog ini. Karena beberapa waktu saya melihat situs engadget menggunakan DISQUS, saya jadi kembali ingin menggunakannya. Keren pokoknya fitur dari sistem komentar DISQUS untuk memanajemen komentar. Ada juga widget dari DISQUS yang menampilkan TOP Commenters, Recent Comments, dan Most Discussed. Contohnya bisa dilihat di blog ini. Berminat menggunakan sistem komentar DISQUS untuk blog kita? Kunjungi www.disqus.com. Contoh tampilan sistem komentar DISQUS di situs engadget : Referensi : galuhristyanto.web.id |
Cara Memasang Komentar Disqus di WordPress Posted: 08 Feb 2012 09:44 PM PST Dulunya Blog ini menggunakan Comment Luv.. dan tergolong lama juga memakai itu plugins. Sampai akhir2nya plugin tersebut saya buang akibat terjadinya overload server. Terakhir sekarang malah saya tertarik untuk menggunakan Plugin Disqus Comment System agar lebih mudah terintegrasi karena bisa login menggunakan Open ID, Google, Twitter, Facebook dan Yahoo. Jadi benar2 sangat terasa sesuatu banget. hehehe..
Mengenai Tutorialnya (artikel + images) yang saya kutip dari : takien.com Kalau anda tertarik mencobanya, berikut tutorial cara Memasang Komentar Disqus di WordPress: 1. Pertama mendaftar di Disqus.com dulu, jangan khawatir proses pendaftarannya mudah kok, jadi tidak perlu screenshot. (Padahal lupa ) 2. Install plugins Disqus dari dashboard, pada kotak pencarian ketikkan disqus lalu tekan enter, maka akan keluar plugin-plugin yang mengandung kata disqus. Pilih Disqus Comment System klik, Install Now. (lihat gambar 2) 3. Kembali ke web Disqus, kita perlu mendaftarkan blog kita ke Disqus. (Dalam satu akun Disqus, bisa dipake untuk banyak blog/website). Di dashboard Disqus, pada sidebar kiri klik tombol +Add disamping tulisan Your Sites. (lihat gambar 3) 4. Pada halaman selanjutnya, isikan Site URL, Site Name, dan Site Short Name sesuai dengan detail blog Anda. (lihat gambar 4). Kemudian klik Continue. 5. Selanjutnya tertuju pada halaman Settings, isi setting seperlunya. (Lihat gambar 5). Dalam tahap ini kita bisa menentukan Bahasa, jangan pilih Bahasa Indonesia, karena terjemahannya standard baku (baca : jelek) dan belum merata. Jika Anda trauma spam, isikan juga Akismet API (anti spam). Supaya pengunjung bisa menyisipkan gambar di komentar aktifkan Media Attachment. Jangan lupa di bagian Twitter @replies isikan dengan username Twitter Anda (jika ada ). Klik Continue. 6. Tahapan berikutnya, petunjuk untuk instalasi di blog, pilih WordPress (lihat gambar 6). Oh ya, abaikan bagian ini karena kita tadi sudah menginstal plugin Disqus di WordPress. 7. Kembali ke dashboard WordPress, buka setting Disqus (di bawah menu Comments). Isikan username dan password Disqus dan klik Next. (lihat gambar 7) 8. Pada halaman selanjutnya, pilih blog yang sudah kita daftarkan di Disqus tadi. Jika Anda mendaftarkan blog lebih dari satu, situs-situs tersebut akan muncul disini. Klik Next. (lihat gambar 9. Pemasangan Disqus selesai. Jika Anda ingin mengexport komentar yang sudah ada ke Disqus, klik link export them now. (lihat gambar 9) 10. Selanjutnya di halaman export/import, klik Export Comments (lihat gambar 10) 11. Tunggu sampai muncul tanda check list dan tulisan Your comments have been sent to Disqus and queued for import.Klik link See the status of your import to Disqus untuk melihat status pengimporan Komentar di Disqus (lihat gambar 11) 12. Status pengimporan komentar di web Disqus (lihat gambar 12). Jangan panik kalau ada tulisan Your import are 0% complete (1 still processing), karena itu menandakan proses lagi menunggu antrian untuk diimport. Proses bisa memakan waktu 1-10 menit (tergantung banyaknya komentar). Ketika proses selesai nanti ada notifikasi di email. Selamat ber-Disqus ria. |
You are subscribed to email updates from Wayjar' Blog To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment