Twitter

Friday, November 25, 2011

Menjadi pribadi yang bermanfaat

Menjadi pribadi yang bermanfaat


PINTU-PINTU MASUKNYA SYETAN

Posted: 24 Nov 2011 08:25 PM PST

Oleh Dr.H. Achmad Satori

Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati.

Hati manusia bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang senantiasa mengintai untuk menguasai benteng tersebut. Kita tidak bisa menjaga benteng kalau tidak melindungi atau menjaga/menutup pintu-pintu masuknya syetan ke dalam hati. Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk menguasai benteng tsb. Melindungi hati dari gangguan syetan adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi hati manusia.

Pintu tempat masuknya syetan adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu yang akan dimasuki syetan sebenrnya sangat banyak, Namun kita akan membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh syetan untuk masuk menguasai manusia. Di antara pintu-pintu besar yang akan dimasuki syetan itu adalah:

1. Marah

Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara syetan. Bila manusia marah maka syetan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola. Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan syetan.

2. Hasad

Manusia bila hasud dan tamak menginginkan sesuatu dar orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda:" Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli" Mata yang bisa mengenali pintu masuknya syetan akan menjadi buta bila ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat. Saat itulah syetan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.

3. Perut kenyang

Rasa kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata syetan. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya bin Zakariyya a.s. Beliau melihat pada syetan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya. Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini? Syetan menjawab: Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu Adam.Yahya bertanya: Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ? Syetan menjawab: Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir. Yahya bertanya lagi: Apa lainnya? Tidak ada! Jawab syetan. Kemudian Nabi Yahya berkata:

Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.

Iblis berkata. Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.

Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:

・ Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.

・ Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.

・ Mengganggu ketaatan kepada Allah

・ Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan

・ Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.

・ Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani

4. Cinta perhiasan dan perabotan rumah tangga

Bila syetan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya, menghiasi temboknya, langit-langitnya dst. Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.

5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck

Rasulullah pernah bersabda: Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan hati-hati adalah dari Allah SWT. Allah berfirman: "Manusia diciptakan tergesa-gesa" dalam ayat lain dditegaskan: "Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa. Mengapa kita edilarang tergesa-gesa? Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan. Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua. Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka syetan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.

6. Mencintai harta

Kecintaan terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi syetan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya akan kosong. Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan satu juta. Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.

7. Ta'assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain.

Orang yang ta'assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.

Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas. Bila syetan menghiasi pada manusia bahwa taassub itu seakan-akan baik dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan orang lain dan menjelekkannya.

8. Kikir dan takut miskin.

Sifat kikir ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir miskin. Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya syaitan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku: Aku perintahkan untuk mengambil harta dengan tanpa hak, menginfakkannya dengan tanpa hak dan menghalanginya dar hak kewajibannya (zakat).

Sufyan berkata: Syetan tidak mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.

9. Memikirkan Dzat Allah

Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana. Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan.

10. Suudzon terhadap orang Islam ghibah.

Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 sbb.:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Rasulullah pernah bersabda: Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk.

Kalau ada orang yang selalu suudzdzon dan selalu mencari cela orang lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan atetpi orang munafik selalu mencari cela orang lain.

Itulah sebagian pintu-pintu masuknya syetan untuk menguasai benteng hatinya.

Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mempu menghitus semua pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia

Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan "Laa haula wa laa quwwata illa billah"? ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan syetaan adalah dengan menutup semua pintu masuknya syetan dengan membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas. Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka syetan mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan kokh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Bila orang yang hatinya mamsih diliputi oleh akhlak tercela maka zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan mampu menolak kehadiran syetan. Oleh sebab itu Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. ( Al A'raaf 201)

Perumpamaan syetan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda. Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu walaupun Cuma menghardiknya dengan ucapan kaita. Tapi bila di tangan kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah berteriak ia ingin merebut daging dari kita. Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan syetan akan pergi hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi hati maka ia akan mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk dalam relung hati. Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki syetan bukan karena syahwat tapi karena kelalaian daari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka syetan langsusng. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat sebelumnya:

Artinya: Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( Al A'roof ayat 200)

Dalam ayat lain disebutkan:

Artinya: Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl 98-100)

Mengapa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka syetan mengambil lereng selain yang dilewati Umar."? Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga syetan tidak bisa mendekat. Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari syetan dengan dzikrullah tapi mustahil syetan akan menjauh dari kita bila kita belum membersihkan diri dari tempat yang disukai syetan yaitu syahwat, seperti orang yang meminum obat sebelum melindungi dir dari penyakit dan perut masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna. Taqwa adalah perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam hati yang kosong dari zikir maka syetan mendesak mamsuk seperti masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang masih kosong.

Allab SWT berfirman :

Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (Qoof 37)

WAllahu a'lamu bis showab.

-----------


Sumber :  http://www.dudung.net/artikel-islami/pintu-pintu-masuknya-syetan.html




Share

Tanda-tanda Lemah Iman dan Kiat untuk mengatasinya

Posted: 24 Nov 2011 08:23 PM PST

Tanda-tanda Lemah Iman
  1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
  2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an
  3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat
  4. Meninggalkan sunnah
  5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah
  6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik.
  7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
  8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari'ah
  9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
  10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah
  11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.
  12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya
  13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh
  14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid
  15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
  16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam
  17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan
  18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti
  19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan
  20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri
Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita:
  1. Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
  2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
  3. Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
  4. Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah. Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti itu.
  5. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.
  6. Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan dunia.
  7. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili, fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.
  8. Berdo'a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.
  9. Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan
    senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang
    hari itu.
  10. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan
    perbuatan buruk.
  11. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.



Share

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Posted: 24 Nov 2011 08:22 PM PST

Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi
Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya.  Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)
Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :
  1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.  Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.  Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

  2. Orang yang duduk menunggu shalat.  Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia.  Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

  3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat.  Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

  4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf).  Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

  5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

  6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.  Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

  7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.  Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

  8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.  Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan.  Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

  9. Orang - orang yang berinfak.  Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'.  Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

  10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

  11. Orang yang menjenguk orang sakit.  Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

  12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.  Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.  Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Maraji' :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005



Share

28 langkah menuju kebahagiaan oleh Sheikh `A'id Al-Qarni

Posted: 24 Nov 2011 08:20 PM PST

Berikut ini adalah tips-tips untuk mencapai kebahagiaan yang diberikan oleh Sheikh `A'id Al-Qarni (Pengarang buku La Tahzan / Jangan bersedih):

1. Apabila anda berada pada pagi hari, jangan menunggu datangnya waktu sore. Hiduplah dalam batasan hari ini saja. Curahkan perhatian anda untuk memperbaiki hari ini. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:

"Ketika kamu di sore hari, jangan mengharap untuk melihat esok pagi, dan ketika anda di pagi hari jangan mengharap untuk melihat sore hari."(Al-Bukhari)

2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang
terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohon.

3. Biarkan masa depan datang dengan sendirinya. Jangan mencemaskan hari esok, kerana jika anda telah memperbaiki hari ini, pastilah hari esok akan baik pula.

4. Jangan mudah tergoncang pada kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.

5. Yakinlah kepada Allah SWT dan berbuat baik; kedua hal itu adalah resep agar hidup anda lancar dan bahagia.

6. Ketahuilah, bahwa dengan dzikir kepada Allah, hati menjadi tenang dan dosa akan terhapus. Dengan dzikir pula, Zat Yang Maha Mengetahui segala hal yang ghaib akan meridhai dan segala kesusahan akan sirna.

7. Anda harus tahu dengan pasti bahwa semua yang terjadi telah sesuai qada' nya.

8. Jangan pernah mengharap ucapan terima kasih dari orang lain. Cukup bagi anda pahala yang diberikan oleh Dzat tempat bergantung semua makhluk. Anda tak perlu takut kepada orang kufur, pendendam, dan iri.

9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk

10. Mungkin yang telah terjadi adalah yang terbaik untuk anda meskipun anda belum memahaminya kenapa bisa seperti itu.

11. Semua qadha' bagi seseorang muslim baik adanya.

12. Hitunglah segala nikmat yang telah Allah berikan kepada anda dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat tersebut.

13. Keadaan anda lebih baik dibanding yang lain.

14. Kemudahan selalu ada bahkan di tiap kesusahan akan ada kemudahan.

15. Ketika dalam kesulitan seseorang harus selalu shalat dan berdoa sedangkan ketika diberikan kemudahan seseorang harus bersyukur dan berterimakasih.

16. Bencana-bencana yang datang menguji anda semestinya memperkuat hati anda dan membentuk kembali pandangan anda dalam cara yang positif.

17. Jangan biarkan hal-hal yang sepele menjadi sebab kehancuran anda.

18. Selalu ingat bahwa Tuhanmu adalah Maha Pengampun.

19. Kembangkan sikap luwes dan hindari marah.

20. Kehidupan ini tak lebih hanya sekedar roti, air dan bayangan. Maka tak usahlah bersedih jika semua itu ada.

(Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan
terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.) (Adz-Dzaariyaat 51: 22)

21. Sesuatu yang paling jahat yang semestinya terjadi akhirnya tidak pernah terjadi.

22. Lihatlah mereka yang diberikan kesusahan lebih daripada kita dan bersyukurlah bahwa kita diberikan sedikit kesusahan dibanding mereka.

23. Camkan di pikiran bahwa Allah SWT mencintai mereka yang tabah dalam menghadapi ujian, jadilah seperti salah satu dari mereka.

24. Secara rutin ucapkanlah doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika kita menjalani masa-masa sulit.

25. Bekerja keraslah pada sesuatu yang menghasilkan dan jauhi kemalasan.

26. Jangan menyebarkan gosip dan jangan pula mendengarkannya. Jika anda mendengar gosip secara tidak sengaja maka janganlah mempercayainya.

27. Ketahuilah bahwa kebencian dan usaha anda untuk membalas dendam lebih berbahaya bagi kesehatan anda sendiri dibandingkan ke musuh anda.

28. Kesukaran yang menimpamu akan menghapus dosa-dosamu seandainya kamu bersabar.


Sumber: Islamonline



Share

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Posted: 24 Nov 2011 08:19 PM PST

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf [7] : 36).

Bila Al Qur'an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Anda ingin menjadi DA'I SEJUTA E-MAIL, tolong anda kirimkan artikel ini kepada sesama muslim, baik keluarga, sahabat dan siapapun yang anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah. Terima kasih

Billahit-taufiq wal-hidayah

Wassalamualaikum wr.wb

Anang M Yusuf
General Affairs Division
PT. Ericsson Indonesia
DID: +62 21 751 9539
Fax: +62 21 769 9385
e-mail: anang.yusuf@eid.ericsson.se

Sumber :   http://www.dudung.net/artikel-islami/bila-al-quran-bisa-bicara-.html




Share

Mengapa Anda Ingin Memiliki Anak?

Posted: 24 Nov 2011 08:18 PM PST

Oleh LIzsa Anggraeny

"Sudah berapa buntutnya?"
"Cepetan punya... jangan ditunda-tunda"
"Masih juga belum berhasil... KB yah?"
..".......dan lain-lain"

Melewati tahun pernikahan ke delapan, sudah tak terhitung berapa banyak pertanyaan sejenis di atas yang rajin dilemparkan pada saya ataupun suami. Suatu kalimat atau tepatnya pernyataan yang sepertinya telah menempel erat pada saya, seorang istri yang belum juga dianugrahi keturunan. Biasanya saya hanya bisa tersenyum kemudian berlalu berusaha tidak menanggapi percakapan semacam itu.

"Siapa yang tak ingin memiliki anak?" batin saya selalu mengatakan demikian. Sayang memang, mereka tidak pernah tahu, betapa telinga ini rasanya selalu rindu oleh tangisan atau teriakan-teriakan kecil, "Ummi...!" yang akan memanggil saya. Tangan ini rasanya selalu rindu akan dekap tubuh mungil dalam kehangatan balutan selimut kecil. Betapa saya ingin.ingin sekali memiliki buah hati. Suatu harapan yang selalu saya bawa dalam setiap doa.

Sampai suatu ketika, dokter terapi infertilitas saya di akhir pemeriksaan bertanya seperti ini, "Mengapa anda ingin memilki anak?" ucapnya dengan wajah serius. "Ada beberapa pasangan yang berobat ke sini, setelah berhasil memiliki anak malah bercerai karena tidak tahu alasan kenapa ingin memiliki anak," ucapnya melanjutkan. Saya yang tiba-tiba disuguhi pertanyaan seperti ini tentu saja tersentak berusaha mencari jawab. Sungguh, saat itu saya tak bisa menjawab secara spontan kenapa saya ingin memiliki anak.
Dalam perjalanan pulang pun pertanyaan tersebut masih terngiang-ngiang dan bermain dalam benak pikiran. Saya berusaha mencari jawaban atas alasan keinginan dan harapan saya memiliki buah hati.

Saya mulai bertanya pada diri sendiri, "Kenapa saya ingin memiliki anak?" Apakah keinginan ini keluar semata karena rasa egois seorang manusia yang ingin memiliki? Apakah keinginan ini hanya dikarenakan saya sudah mulai jenuh mendengar pertanyaan "Kapan punya anak?" atau pertanyaan sejenis lainnya yang kerap dilemparkan? Apakah keinginan ini karena saya merasa cemburu jika melihat teman-teman yang sudah mulai memiliki satu, dua, tiga.... momongan? Apa sebenarnya tujuan saya memiliki keturunan? Ternyata, saya sukses dengan jawaban buntu disertai kepala pening.

Hingga suatu hari, suami menghadiahkan sebuah buku berjudul "Cara Nabi Mendidik Anak" yang disusun oleh Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Buku yang memberikan perhatian khusus mengenai Tarbiyah Nabawi lith-Thif (pendidikan Nabi untuk anak), banyak mengungkapkan dunia anak yang belum pernah saya temui. Membaca buku ini, saya hanyut dalam suasana seperti seorang ibu. Ada banyak hal yang semula tidak saya ketahui tertulis di sini, seperti cara efektif membangun jiwa anak, mengembangakan pemikiran anak, meluruskan kesalahan perilaku anak, serta banyak hal lainnya yang membuat saya kadang termangut-mangut sendiri sambil meresapi.

Selesai membaca buku tersebut, saya seolah tersadar bahwa bagi beberapa orang memiliki anak itu mungkin mudah tapi mendidiknya agar selalu terjaga dalam fitrahnya (Islam) tidaklah mudah. Imam Al-Ghazali sendiri dalam risalah Ayuhal Walad pernah mengumpamakan proses tarbiyah anak sebagai ibarat "Usaha petani yang mencabuti duri-duri dan membuang tumbuhan asing dari tanamannya agar tumbuh dengan baik dan sempurna." Ia tidak hanya untuk dilahirkan ke dunia saja, tapi lebih dari itu, ia memiliki hak dan kewajiban yang harus bisa dipenuhi serta didukung oleh orang tua dengan sebaik-baiknya.

Saya mencoba mengubah pola pemikiran. Yang tadinya hanya berorientasi ingin memiliki anak, sedikit demi sedikit mulai membuka pandangan dengan tidak hanya sekedar `ingin` tapi juga harus memilki kesadaran untuk mempersiapkan diri agar dapat menjadi Ibu yang baik. Seorang ibu yang kelak dapat menjadi penenang jiwa sesunguhnya bagi keluarga, yang dapat mengemban amanah berharga dari Allah swt berupa anak-anak serta dapat bertanggung jawab agar anak-anak menjadi abrar (orang-orang yang berbakti). Insya Allah.

Dengan mengubah pola pikir seperti ini, akhirnya saya mendapatkan jawaban untuk sebuah pertanyaan yang diajukan sang dokter di atas. "Mengapa anda ingin memiliki anak?" Jawabannya adalah sebagai istri, saya ingin dapat merasakan satu fase kehidupan yang disebut ibu. Selain itu juga ingin membahagiakan suami dengan menghadirkan cahaya mata, penyejuk hati, meski suami tidak pernah menuntut tentang hal ini. Sebagai umat Rasulullah saw, saya ingin menggembirakan beliau dengan memperbanyak jumlah umatnya. Seperti yang tertulis dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Nasa`i, Rasulullah saw bersabda "Nikahilah wanita yang bisa melahirkan banyak anak karena aku akan berbangga dengan kalian kepada umat-umat lain." Sedangkan sebagai hamba Allah swt, saya ingin menjaga kelangsungan keturunan dengan melahirkan generasi-generasi muslim, yang akan bersama-sama berjuang mengagungkan nama Allah swt di muka bumi ini. Insya Allah.

Saya percaya, ini adalah salah satu skenario yang Allah swt berikan untuk menguji kesabaran. Baik saya dan suami, tidak akan pernah berputus asa berdoa meminta diberi kepercayaan untuk memiliki keturunan disertai ikhtiar. Bukankah Rasulullah saw sendiri pernah mengatakan "Janganlah salah seorang dari kamu menyerah dari memohon agar dikarunia anak..."

Akhir-akhir ini, saya mulai terbiasa dengan pertanyaan ataupun percakapan seputar belum adanya buah hati yang dilemparkan pada saya atupun suami. Saya tahu, mereka yang bertanya tidak lebih karena ingin bersimpati ataupun ingin turut membantu memberikan jalan bagi kami yang tengah berikhtiar, meski selama ini mungkin tidak saya sadari. Saya harus bersyukur atas semua keadaan, karena di balik ini tentu akan ada hikmah, sebuah balasan terindah yang telah disiapkan Allah swt.

"Rabbihabliimilladunka dzurriyatan thayyibah, innaka samii `udduaa." Ya Tuhanku berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengarkan do`a. (Doa nabi Zakariya memohon keturunan, QS Al-Imran:38).

***
Buat teman-teman yang sama-sama sedang berikhtiar untuk memiliki cahaya mata, semoga Allah mengabulkan doa-doanya dengan diberikan keturunan yang shalih. Insya Allah.
Sepenggal catatan, aishliz et yahoo.com.sg - FLP Jepang -

Sumber :  http://www.eramuslim.com/oase-iman/mengapa-anda-ingin-memiliki-anak.htm


Share

Renungan untuk suami-suami: Bila Istri Cerewet

Posted: 24 Nov 2011 08:18 PM PST

Oleh : Ahmad Bustam


Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet.
Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?
Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?
1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat.
Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.
Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.
3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu
4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.
Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.
Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji.
Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya. 



Share

Agar Dicintai Suami

Posted: 24 Nov 2011 08:16 PM PST

  • Istri yang shalehah selalu konsisten dalam menjalankan agama Allah lahir dan batin, tanpa ragu, malas ataupun nafsu. Tidak ada masalah antara dirinya dengan sang suaminya dalam masalah ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasulullah saw. Senantiasa menjalankan syariat, menjauhi semua larangan-Nya. Dia adalah istri yang sangat komitmen dengan penuh kesadaran.
  • Akhlaknya baik, sikapnya tenang, lembut dan fleksibel, ucapannya bagus, penampilannya sederhana, perilakunya konsisten, tidak dengki, tidak pula pendendam, tidak membangkang perintah suaminya, juga tidak sombong.
  • Dia menuntut ilmu syariat, mengetahui kedudukan ilmu dan keutamaannya serta urgensinya. Dia antusias dalam menuntutnya, memiliki suatu metode ilmiah yang sesuai kemampuannya. Dia meneladani para Ummahatul Mukminin dan para istri pendahulu umat ini dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya
  • Dia mengerti kedudukan suami yang telah digariskan oleh islam. Dia menunaikan kewajibannya dengan sesempurna mungkin, berdasarkan kesadaran bahwa kewajiban ini merupakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Dia memiliki kepekaan untuk meminta keridhaan dari sang suami. Perasaannya kuat dan tajam. Dia memiliki wajah yang berseri-seri dan cerah yang semakin menambah kebahagiaan rumah tangganya
  • Dia siap berkorban, menafikkan pribadinya dan melupakan dirinya sendiri serta lebih mengutamakan suaminya daripada diri sendiri. Mendahulukan keridhaan suami daripada keridhaan dirinya sendiri, keiinginan suami daripada keinginannya sendiri, hal yang disukai oleh sang suami daripada yang disukai oleh dirinya sendiri. Ketaatannya dalam hal selain maksiat benar-benar tulus murni berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Apabila dia kehilangan suami, seolah-olah dia kehilangan udara untuk bernafas
  • Seorang istri yang hemat, tidak boros dan tidak berbangga diri dengan harta suaminya jika sang suami kaya, tidak pula mengeluhkan sedikitnya harta jika sang suami miskin. Dia tahu kapan harus berinfak, dia dermawan dan tidak kikir, pandai mengatur keuangan dan tidak menghambur-hamburkan uang. Rela dengan pembagian dari Allah SWT dalam segala hal, puas dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan kepadanya
  • Dia tidak tergiur dunia seperti istri lainnya yang mengoleksi banyak pakaian, jajanan, perhiasan dan emas. Sebaliknya, dia cerdas dan bersikap zuhud, dia mengoleksi perhiasan rumah tangganya di dunia dengan iman dan amal shaleh, di akhirat dengan penerimaan di sisi Tuhannya
  • Dia memperhatikan kecantikan diri, menebar aroma harum, membuat suasana rumah menjadi nyaman
  • Berterima kasih kepada suami atas kerja keras dan kelelahannya dalam mencukupi diri dan anak-anaknya. Berterima kasih juga atas terpenuhinya kebutuhan primer, seperti makanan dan minuman yang diusahakan suami. Senantiasa mendoakan suami agar memperoleh ganjaran dan pahala pengganti dari jerih payahnya serta tidak mengingkari kenikmatan yang diberikan suami
  • Berbakti kepada keluarga suami, yakni orang tua dan saudara-saudaranya serta menjalin silaturahim dengan mereka dala rangka menyenangkan hati suami sekaligus menjalankan perintah Allah SWT
  • Dia adalah seorang istri yang cerdas dan bijaksana, tidak mengeluhkan suaminya kepada seorang pun, meski kepada kedua orangtuanya sekalipun. Apabila suatu masalah menjadi serius, dia bersama suaminya berkonsultasi kepada ulama yang bertakwa dan shaleh, itupun dalam batasan yang paling ketat. Dia tidak membocorkan rahasia-rahasia rumah tangganya, menasehati suaminya untuk menjaga adab, bersikap tawadhu, cinta dan berakhlak baik
  • Dia tetap tinggal di rumahnya. Dia keluar rumah untuk suatu keperluan, bukan untuk memuaskan hawa nafsu ataupun menghabiskan waktunya. Apabila hendak keluar rumah, dia meminta izin dari suami. Dia keluar rumah dengan pakaian menutup aurat, tidak memakai wewangian, berjalan dengan sikap tawadhu dengan penuh adab, penuh rasa malu dan tenang. Dia tidak menggubris suara-suara yang ditujukan kepadanya di jalanan dan tidak memakai gelang kaki ataupun sepatu yang berbunyi sewaktu dipijakkan ke tanah
  • Dia menaruh perhatian besar pada pendidikan islam yang benar dan sempurna bagi anak-anaknya, bukan sekedar kulit dan penampilan. Targetnya adalah menyiapkan sebuah generasi shaleh mujahid yang mengusung panji dakwah menjalankan perintah Allah SWT
  • Istri yang shaleh sangat menjaga waktu dan mengerti betul untuk apa dia menggunakannya. Dia tidak memiliki waktu untuk bergosip, membicarakan dunia atau bersenda gurau. Majelisnya hanyalah majelis-majelis dzikir, perdamaian antar manusia, amar ma'ruf dan nahi munkar
  • Istri shalehah senantiasa beribadah kepada Allah, banyak berdzikir, bertahajjud, bersedekah, banyak berpuasa dan khusyu. Dia mengenakan pakaian kewibawaan dan ketenangan. Ambisinya tinggi untuk melanjutkan ibadah ke tingkat yang lebih tinggi setelah menunaikannya. Dia tidak jemu dan tidak malas, meneladani para Ummahatul Mukminin dan para istri kaum salaf yang ahli ibadah dan shalehah
  • Dia senantiasa mengingat kematian, mempersiapkan diri untuk memasuki alam kubur. Tidak melalaikan pertemuan dengan Allah SWT dan akhirat
  • Dia adalah seorang mukminah yang berjuang dengan penuh kesabaran. Apabila diuji dengan suatu cobaan mengenai dirinya, hartanya, anaknya atau suaminya, dia bersabar dan mengharapkan pahalanya di sisi Allah SWT dan tidak marah atau mengutuk diri seperti kutukan orang-orang jahiliyah. Allah SWT senantiasa melihatnya melakukan tindakan yang disukai-Nya. Keimanan kepada qadha dan qadar betsemayam dalam kalbunya
  • Dia menyeru orang kepada Allah SWT untuk berbuat kebaikan dan mencegah keburukan, menuntun perempuan-perempuan yang lalai dengan lemah lembut menuju keamanan. Dia tidak mengambil keuntungan dari dakwahnya, tidak pula menyerang dunia laki-laki. Dia berdakwah dengan akhlak mulia. Dia tidak mengharapkan pujian ataupun bayaran dari sana-sini, tetapi mengikhlaskan amalnya, bahkan dan sebisa mungkin menyembunyikannya.
Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/category/agar-dicintai-suami/




Share

13 Sifat Perempuan Yang Tidak Disukai Laki-Laki

Posted: 24 Nov 2011 08:15 PM PST

dakwatuna.com – Salah satu Pusat Kajian di Eropa telah mengadakan survai seputar 20 sifat perempuan yang paling tidak disukai laki-laki. Survai ini diikuti oleh dua ribu (2000) peserta laki-laki dari beragam umur, beragam wawasan dan beragam tingkat pendidikan. Dari gambaran survai ini, diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan sikap para istri dan juga sikap para suami. Sekaligus menjawab pertanyaan para istri selama ini, perihal sebab mengapa para suami mereka lari dari rumah.

Survai itu menguatkan bahwa ada 13 sifat atau tipe perempuan yang tidak disukai laki-laki:

Pertama, perempuan yang kelaki-lakian, "mustarjalah"

Perempuan tipe ini menempati urutan pertama dari sifat yang paling tidak disukai laki-laki. Padahal banyak perempuan terpandang berkeyakinan bahwa laki-laki mencintai perempuan "yang memiliki sifat perkasa". Namun survai itu justru sebaliknya, bahwa para peserta survai dari kalangan laki-laki menguatkan bahwa perempuan seperti ini telah hilang sifat kewanitannya secara fitrah. Mereka menilai bahwa perangai itu tidak asli milik perempuan. Seperti sifat penunjukan diri lebih kuat secara fisik, sebagaimana mereka menyaingi laki-laki dalam berbagai bidang kerja, terutama bidang yang semestinya hanya untuk laki-laki… Mereka bersuara lantang menuntut haknya dalam dunia kepemimpinan dan jabatan tinggi! Sebagian besar pemuda yang ikut serta dalam survai ini mengaku tidak suka berhubungan dengan tipe perempuan seperti ini.

Kedua, perempuan yang tidak bisa menahan lisannya "Tsartsarah"

Tipe perempuan ini menempati urutan kedua dari sifat yang tidak disukai laki-laki, karena perempuan yang banyak omong dan tidak memberi kesempatan orang lain untuk berbicara, menyampaikan pendapatnya, umumnya lebih banyak memaksa dan egois. Karena itu kehidupan rumah tangga terancam tidak bisa bertahan lebih lama, bahkan berubah menjadi "neraka".

Ketiga, perempuan materialistis "Maaddiyah"

Adalah tipe perempuan yang orientasi hidupnya hanya kebendaan dan materi. Segala sesuatu dinilai dengan harga dan uang. Tidak suka ada pengganti selain materi, meskipun ia lebih kaya dari suaminya.

Keempat, perempuan pemalas "muhmalah"

Tipe perempuan ini menempati urutan keempat dari sifat perempuan yang tidak disukai laki-laki.

Kelima, perempuan bodoh "ghobiyyah"

Yaitu tipe perempuan yang tidak memiliki pendapat, tidak punya ide dan hanya bersikap pasif.

Keenam, perempuan pembohong "kadzibah"
Tipe perempuan yang tidak bisa dipercaya, suka berbohong, tidak berkata sebenarnya, baik menyangkut masalah serius, besar atau masalah sepele dan remah. Tipe perempuan ini sangat ditakuti laki-laki, karena tidak ada yang bisa dipercaya lagi dari segala sisinya, dan umumnya berkhianat terhadap suaminya.

Ketujuh, perempuan yang mengaku serba hebat "mutabahiyah"
Tipe perempuan ini selalu menyangka dirinya paling pintar, ia lebih hebat dibandingkan dengan lainnya, dibandingkan suaminya, anaknya, di tempat kerjanya, dan kedudukan materi lainnya…

Kedelapan, perempuan sok jagoan, tidak mau kalah dengan suaminya
Tipe perempuan yang selalu menunjukkan kekuatan fisiknya setiap saat.

Kesembilan, perempuan yang iri dengan perempuan lainnya.
Adalah tipe perempuan yang selalu menjelekkan perempuan lain.

Kesepuluh, perempuan murahan "mubtadzilah"
Tipe perempuan pasaran yang mengumbar omongannya, perilakunya, menggadaikan kehormatan dan kepribadiannya di tengah-tengah masyarakat.

Kesebelas, perempuan yang perasa "syadidah hasasiyyah"
Tipe perempuan seperti ini banyak menangis yang mengakibatkan laki-laki terpukul dan terpengaruh semenjak awal. Suami menjadi masyghul dengan sikap cengengnya.

Keduabelas, perempuan pencemburu yang berlebihan "ghayyur gira zaidah"
Sehingga menyebabkan kehidupan suaminya terperangkap dalam perselisihan, persengketaan tak berkesudahan.

Ketigabelas, perempuan fanatis "mumillah"
Model perempuan yang tidak mau menerima perubahan, nasehat dan masukan meskipun itu benar dan ia membutuhkannya. Ia tidak mau menerima perubahan dari suaminya atau anak-anaknya, baik dalam urusan pribadi atau urusan rumah tangganya secara umum. Model seperti ini memiliki kemampuan untuk nerimo dengan satu kata, satu cara, setiap harinya selama tiga puluh tahun, tanpa ada rasa jenuh!


Ketika Laki-Laki Memilih

Dari hasil survai di Eropa itu, dikomparasikan dengan pendapat banyak kalangan dari para pemuda, para suami seputar hasil survai itu, maka bisa kita lihat pendapatnya sebagai berikut:

Sebut saja namanya Muhammad Yunus (36) tahun, menikah semenjak sebelas tahun, ia berkomentar:
"Saya sepakat dengan hasil survai itu. Terutama sifat "banyak omong dan malas". Tidak ada sifat yang lebih jelek dari perilaku mengumbar omongan, tidak bisa menahan lisan, siang-malam dalam setiap perbincangan, baik berbincangan serius atau canda, menjadikan suaminya dalam kondisi sempit, dan marah, apalagi suaminya telah menjalankan pekerjaan berat di luar, di mana ia membutuhkan ketenangan dan kejernihan pikiran di rumah.

Saya baru mengetahui dari rekan saya yang memiliki istri model ini, tidak bisa menahan lisannya di setiap pembicaraan, setiap waktu dan dengan semua orang. Suaminya telah menasehatinya berulang kali, agar bisa menahan omongan, namun ia tidak menggubris nasehatnya sehingga berakhir dengan perceraian.
Pada umumnya model istri yang banyak omong, itu lebih pemalas di rumahnya. Bagaimana ia menggunakan waktu yang cukup untuk mengurus rumah tangga dan anak-anaknya, sedangkan ia sibuk ngobrol dengan para tetangga dan teman?!.

Jamil Abdul Hadi, sebut saja namanya begitu, insinyur berumur 34 tahun, menikah semenjak 9 tahun, ia berkomentar:
"Tidak ada yang lebih buruk dari model perempuan yang materialistis, selalu menuntut setiap saat, meskipun suaminya menuruti permintaannya, ia terus meminta dan menuntut!!
Tipe perempuan ini, sayangnya tidak mudah menerima perubahan menuju lebih baik, tidak gampang menyesuaikan diri dalam kehidupan apa adanya. Boleh jadi kondisi demikian berangkat dari asuhan semenjak kecilnya. Saya tidak diuji Allah dengan model perempuan seperti ini, namun justru saya diuji dengan istri perasa dan cengeng.

Dengan tertawa Mahmud as Sayyid menerima hasil survai ini, ia berkomentar:
"Demi Allah, sungguh menarik ada lembaga atau Pusat Study yang menggelar survai dengan pembahasan seputar ini. Survai ini meskipun memiki cara pandang dan penilaian yang berbeda-beda, namun terungkap bahwa cara pandang itu satu sama lain tidak saling bertentangan…"

Lain lagi dengan Mahmud, sebut saja begitu. Belum menikah, mahasiswa di universitas. Ia berujar tentang mimpinya, yaitu istri yang akan mendampinginya, ia mengharap:

"Pasti saya menginginkan tidak mendapatkan istri yang memiliki tipe sebagaimana hasil survai di atas. Tetapi mengingat tidak ada istri yang "sempurna", karena itu saya masih mungkin menerima tipe perempuan di atas kecuali tipe perempuan pembohong. Istri pembohong akan lebih mudah mengkhianati, tidak menghormati hubungan suami-istri, tidak memelihara amanah, tidak bisa dipercaya. Setiap orang pada umumnya tidak menyenangi sifat bohong, baik laki-laki maupun perempuan itu sendiri. Karena akan berdampak negative pada anak-anaknya, karena anak-anak akan meniru dirinya!!.

Ketika ia ditanya tentang tipe perempuan "kelaki-lakian". Perempuan yang menyerupai laki-laki dalam segala hal dan menyanginya dalam segala hal. Ia berkomentar:
"Tidak masalah berhubungan dengan istri tipe seperti ini, selagi sifat "kelaki-lakian" tidak mengalahkan dan mengibiri sifat aslinya. Selagi ia masih mengemban kerja dan tugas yang sesuai dengan tabiat perempuan, seperti nikah, mengandung, menyusui dan lainnya."

"Perempuan "kuat" menurut saya akan mengetahui bagaimana ia mengurus kebutuhan dirinya, mengarahkan dan mengatur keluarga dan anak-anaknya. Akan tetapi segala sesuatu ada batasnya yang tidak boleh diterjangnya. Sebagaimana seorang perempuan tidak suka terhadap laki-laki yang "banci", seperti berbicara dan berperilaku layaknya perempuan. Sebagaimana juga laki-laki tidak suka terhadap perempuan yang mengedepankan sifat kelaki-lakian… segala sesuatu ada batas ma'kulnya. Jika melampaui batas sewajarnya, yang terjadi adalah dampak negatif.

Tidak ada seorang istri yang "sempurna". Dan memang ada berbedaan cara penilaian dan cara pandang antara laki-laki satu dengan laki-laki lain. Namun ada kaidah umum yang disepakati oleh samua. Yaitu menolak sikap bohong, penipu, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya."

Semoga tulisan ini menambah informasi dan pengalaman buat para istri dan calon istri. Dan tentunya bermanfaat bagi laki-laki, sehingga para suami mampu bermu'asyarah bilma'ruf atau berhubungan dengan istri-istrinya dengan cara makruf, sebagaimana yang digariskan dalam Al qur'an. Allah swt. berfirman:

"Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." Al Nisa':19

Dan karena perempuan adalah "syaqaiqur rijal" saudara kembar laki-laki, belahan hidup laku-laki yang seharusnya saling mengisi dan menyempurnakan, untuk membangun "baiti jannati" sehingga keduanya mampu bersinergi untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam pengembaraan kehidupan ini. Allahu a'lam

Sumber :  http://www.dakwatuna.com/2008/05/643/13-sifat-perempuan-yang-tidak-disukai-laki-laki/



Share

Jauhi 8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

Posted: 24 Nov 2011 08:14 PM PST

Tips Rumah Tangga Bahagia: Jauhi 8 Sifat Istri yang Dibenci Suami

KUNCI utama rumah tangga bahagia adalah adanya saling cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.  Sang suami akan menghargai dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada istrinya, jika kaum wanita pun memberikan cinta dan penghargaan kepada suaminya. Demikian pula sebaliknya.
Agar istri tidak kehilangan rasa cinta dan rasa hormat suaminya, maka seorang istri harus mengetahui dan menjauhi sifat-sifat wanita yang dibenci suami. Di antara sifat-sifat tersebut yang paling menonjol, sebagaimana ditulis Shabah Sa'id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi'ah wa Asrar Al-Jamal, antara lain:

1.  Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.

Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
…Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga…
2.  Istri yang suka mendominasi.

Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.

Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.

3.  Istri yang gemar berdusta.

Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan  meremehkan.

4.  Istri yang kejam/galak.

Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.
…Istri galak, begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini selalu meresahkan suaminya…
5.  Istri yang menyulitkan.

Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.

6.  Istri yang pasif.

Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.

7.  Istri yang keras kepala.

Istri semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri. Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki.
…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…
8.  Istri yang menggemari rutinitas.

Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.

Hal-hal di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman kehidupan rumah tangga. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Sumber : http://www.voa-islam.com/muslimah/artikel/2010/04/25/5438/tips-rumah-tangga-bahagiajauhi-8-sifat-istri-yang-dibenci-suami/



Share

Rahasia Do’a Mengatasi Hutang

Posted: 24 Nov 2011 08:14 PM PST

Abu Said Al-Khudhri radhiyallahu 'anhu bertutur: "Pada suatu hari Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah radhiyallahu 'anhu sedang duduk di sana. Beliau bertanya: "Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di luar waktu sholat?" Ia menjawab: "Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah." Beliau bertanya: "Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do'a yang apabila kau baca maka Allah ta'aala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?" Ia menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda,"Jika kau berada di waktu pagi maupun sore hari, bacalah do'a:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia." Kata Abu Umamah radhiyallahu 'anhu: "Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku." (HR Abu Dawud 4/353)

Doa ampuh yang diajarkan Nabi shollallahu 'alaih wa sallam kepada Abu Umamah radhiyallahu 'anhu merupakan doa untuk mengatasi problem hutang berkepanjangan. Di dalam doa tersebut terdapat beberapa permohonan agar Allah ta'aala lindungi seseorang dari beberapa masalah dalam hidupnya. Dan segenap masalah tersebut ternyata sangat berkorelasi dengan keadaan seseorang yang sedang dililit hutang.

 

Pertama, "Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih." Orang yang sedang berhutang biasanya mudah menjadi bingung dan tenggelam dalam kesedihan. Sebab keadaan dirinya yang berhutang itu sangat potensial menjadikannya hidup dalam ketidakpastian alias bingung dan menjadikannya tidak gembira alias berseduih hati.

Kedua, "Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas." Biasanya orang yang berhutang akan cenderung menjadi lemah. Dan biasanya orang yang malas dan tidak kreatif dalam menjalani perjuangan hidup cenderung mudah berfikir untuk menacari pinjaman alias berutangketika sedikit saja menghadapi rintangan dalam hidup. Sedangkan orang yang rajin cenderung tidak berfikir untuk berhutang selagi ia masih punya ide solusi selain berhutang dalam hidupnya. Orang rajin bahkan akan menolak bilamana memperoleh tawaran pinjaman uang karena ia anggap itu sebagai suatu beban yang merepotkan.

Ketiga, "Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir." Biasanya orang yang terlilit hutang menjadi orang yang diliputi rasa takut. Ia cenderung menjadi pengecut. Jauh dari sifat pemberani. Mentalnya jatuh dan tidak mudah memiliki kemantapan batin. Dan orang yang berhutang mudah menjadi kikir jauh dari sifat demawan. Bila kotak amal atau sedekah melintas di depannya ia akan membiarkannya berlalu Hal ini karena ia menggunakan logika "Bagaimana aku bisa bersedekah, sedangkan hutangku saja belum lunas."

Keempat, "Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia." Doa bagian akhir mengandung inti permohonan seorang yang terlilit hutang. Ia serahkan harapannya sepenuhnya kepada Allah ta'aala Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji agar menuntaskan problem hutang yang berkepanjangan membebani hidupnya. Di samping itu ia memohon agar dirinya dilindungi Allah ta'aala dari kesewenang-wenangan manusia. Kesewenangan dimaksud terutama yang bersumber dari fihak yang berpiutang. Sebab tidak jarang ditemukan bahwa fihak yang berpiutang lantas bertindak zalim kepada yang berhutang. Ia merasa telah menanam jasa dengan meminjamkan uang kepada yang berhutang. Lalu ia merasa berhak untuk berbuat sekehendaknya kepada yang berhutang apalagi jika yang berhutang menunjukkan gejala tidak sanggup melunasi hutangnya dengan segera.
Itulah sebabnya dunia modern dewasa ini banyak diwarnai oleh berbagai tindak kezaliman. Sebab dalam era dunia modern manusia sangat mudah berhutang. Dalam kebanyakan transaksi manusia dianjurkan untuk terlibat dalam hutang alias transaksi yang tidak tunai. Sedikit sedikit kredit. Apalagi skema pelunasan hutangnya melibatkan praktek riba yang termasuk dosa besar. Islam adalah ajaran yang menganjurkan manusia untuk membiasakan diri bertransaksi secara tunai. Ini bukan berarti Islam mengharamkan berhutang. Hanya saja Islam memandang bahwa berhutang merupakan suatu pilihan yang bukan ideal dan utama. Itulah sebabnya ayat terpanjang di dalam Al-Qur'an ialah ayat mengenai berhutang, yaitu surah Al-Baqarah ayat 282.

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu didatangi anaknya yang hendak meminjam uang. Lalu ia berkata kepadanya "Nak, aku tidak punya uang." Lantas anaknya mengusulkan agar ayahnya pinjamkan dari Baitul Maal (Simpanan Kekayaan Negara). Maka Umar-pun menulis memo kepada pemegang kunci Biatul Maal yang isinya: "Wahai bendahara, tolong keluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk aku pinjamkan ke anakku. Nanti biar aku cicil dengan potong gajiku tiga bulan ke depan."


Maka memo tersebut dibawa oleh anaknya dan diserahkan kepada bendahara. Tidak berapa lama iapun kembali menemui ayahnya dengan wajah murung. "Ayah, aku tidak menerima apa-apa dari bendahara kecuali secarik kertas ini untuk disampaikan kepadamu." Maka Umar menyuruh anaknya membacakan isi memo balasan itu. Isinya "Wahai Amirul Mu'minin Umar bin Khattab, bagiku sangatlah mudah untuk mengeluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk engkau pinjam. Namun aku minta syarat terlebih dahulu darimu. Aku minta agar engkau memberi jaminan kepadaku bahwa tiga bulan ke depan Amirul Mu'minin Umar bin Khattab masih hidup di dunia untuk melunasi hutang tersebut." Maka Umar langsung beristighfar dan menyuruh anaknya pulang...!

Sumber : http://eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/rahasia-do-a-mengatasi-hutang.htm



Share

Hak Istri atas Suami

Posted: 24 Nov 2011 08:13 PM PST

Oleh: Tim dakwatuna.com

Kirim Print

Ilustrasi (blogspot.com/kembarasalik)

dakwatuna.com - Syariat mewajibkan kepada suami untuk memenuhi kebutuhan istrinya yang berupa  kebutuhan material seperti nafkah, pakaian, tempat tinggal, pengobatan dan sebagainya, sesuai dengan kondisi masing-masing, atau seperti yang dikatakan oleh  Al-Qur'an "bil ma'ruf" (menurut cara yang ma'ruf/patut).
Namun syariat tidak pernah melupakan akan kebutuhan-kebutuhan spiritual yang  manusia tidaklah bernama manusia kecuali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang pujangga kuno: "Maka karena jiwamu itulah engkau sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu."

Bahkan Al-Qur'an menyebut perkawinan ini sebagai salah satu ayat di antara ayat-ayat Allah di alam semesta dan salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Firman-Nya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan  merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar Rum: 21)

Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami istri ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang antara keduanya, yang semua ini merupakan aspek kejiwaan,  bukan material. Tidak ada artinya kehidupan bersuami istri yang sunyi dari aspek-aspek maknawi ini, sehingga badan berdekatan tetapi ruh berjauhan.
Dalam hal ini banyak suami yang keliru—padahal diri mereka sebenarnya baik—ketika mereka mengira bahwa kewajiban mereka terhadap istri mereka ialah memberi nafkah, pakaian, dan tempat tinggal, tidak ada yang lain lagi. Dia melupakan bahwa wanita (istri) itu bukan hanya membutuhkan makan, minum, pakaian, dan lain-lain kebutuhan material, tetapi juga membutuhkan perkataan yang baik, wajah yang ceria, senyum yang manis, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra, pergaulan yang penuh kasih sayang, dan belaian yang lembut yang menyenangkan hati dan menghilangkan kegundahan.

Imam Ghazali mengemukakan sejumlah hak suami istri dan adab pergaulan di antara mereka yang kehidupan berkeluarga tidak akan dapat harmonis tanpa semua itu. Di antara adab-adab yang dituntunkan oleh Al-Qur'an dan Sunnah itu ialah berakhlaq yang baik terhadapnya dan sabar dalam menghadapi godaannya.
Allah berfirman: "… Dan gaulilah mereka (istri-istrimu) dengan cara yang ma'ruf (patut)…" (QS An Nisa': 19)
"… Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." (QS An Nisa': 21)
"… Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,  orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu…" (QS An Nisa': 36)

Ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan "teman sejawat" dalam ayat di atas ialah istri. Imam Ghazali berkata, "Ketahuilah bahwa berakhlaq baik kepada mereka (istri) bukan cuma tidak menyakiti mereka, tetapi juga sabar menerima keluhan mereka, dan penyantun ketika mereka sedang emosi serta marah, sebagaimana diteladankan Rasulullah SAW. Istri-istri beliau itu sering meminta beliau untuk mengulang-ulangi perkataan, bahkan pernah ada pula salah seorang dari mereka menghindari beliau sehari semalam.
Beliau pernah berkata kepada Aisyah, "Sungguh, aku tahu kalau engkau marah dan kalau engkau rela."
Aisyah bertanya, "Bagaimana engkau tahu?"
Beliau menjawab, "Kalau engkau rela, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Muhammad,' dan bila engkau  marah, engkau berkata, 'Tidak, demi Tuhan Ibrahim.'
Aisyah  menjawab, "Betul, (kalau aku marah) aku hanya menghindari menyebut namamu."

Dari adab yang dikemukakan Imam Ghazali itu dapat ditambahkan bahwa di samping bersabar menerima atau menghadapi kesulitan istri, juga bercumbu, bergurau, dan bermain-main dengan mereka, karena yang demikian itu dapat menyenangkan hati wanita. Rasulullah SAW biasa bergurau dengan istri-istri beliau dan menyesuaikan diri dengan pikiran mereka dalam bertindak dan berakhlaq, sehingga diriwayatkan bahwa beliau pernah melakukan perlombaan lari cepat dengan Aisyah.

Umar bin Al-Khathab—yang dikenal berwatak keras itu—pernah berkata, "Seyogianya sikap suami terhadap istrinya seperti anak kecil, tetapi apabila mencari apa yang ada di sisinya (keadaan yang sebenarnya) maka dia adalah seorang laki-laki."

Dalam menafsirkan hadits: "Sesungguhnya Allah membenci alja'zhari al-jawwazh,"  dikatakan bahwa yang dimaksud ialah orang yang bersikap keras terhadap istri (keluarganya) dan sombong pada dirinya. Dan ini merupakan salah satu makna firman Allah: 'utul. Ada yang mengatakan bahwa lafal 'utul berarti orang yang kasar mulutnya dan keras hatinya terhadap keluarganya.

Keteladanan tertinggi bagi semua itu ialah Rasulullah SAW. Meski bagaimanapun besarnya perhatian dan banyaknya kesibukan beliau dalam mengembangkan dakwah dan menegakkan agama, memelihara jamaah, menegakkan tiang daulah dari dalam dan memeliharanya dari serangan musuh yang senantiasa mengintainya dari luar, beliau tetap sangat memperhatikan para istrinya. Beliau adalah manusia yang senantiasa sibuk berhubungan dengan Tuhannya seperti berpuasa, shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir, sehingga kedua kaki beliau bengkak karena lamanya berdiri  ketika melakukan shalat lail, dan menangis sehingga air matanya membasahi jenggotnya.

Namun sesibuk apa pun beliau tidak pernah melupakan hak-hak istri-istri beliau yang harus beliau penuhi. Jadi aspek-aspek Rabbani tidaklah melupakan beliau terhadap aspek insani dalam melayani mereka dengan memberikan makanan ruhani dan perasaan mereka yang tidak dapat terpenuhi dengan makanan yang mengenyangkan perut dan pakaian penutup tubuh.

Dalam menjelaskan sikap Rasulullah dan petunjuk beliau dalam mempergauli istri, Imam Ibnu Qayyim berkata, "Sikap Rasulullah SAW terhadap istri-istrinya ialah bergaul dan berakhlaq baik kepada mereka. Beliau pernah menyuruh gadis-gadis Anshar menemani Aisyah bermain. Apabila istrinya (Aisyah) menginginkan sesuatu yang tidak terlarang menurut agama, beliau menurutinya. Bila Aisyah minum dari  suatu bejana, maka beliau ambil bejana itu dan beliau minum daripadanya pula dan beliau letakkan mulut beliau di tempat mulut Aisyah tadi (bergantian minum pada satu bejana/tempat), dan  beliau juga biasa makan kikil bergantian dengan Aisyah."
Beliau biasa bersandar di pangkuan Aisyah, beliau membaca Al-Qur'an sedang kepala  beliau berada di pangkuannya. Bahkan pernah ketika Aisyah sedang haidh, beliau  menyuruhnya memakai sarung, lalu beliau memeluknya. Bahkan pernah juga  menciumnya, padahal beliau sedang berpuasa.

Di antara kelemah-lembutan dan akhlaq baik beliau lagi ialah beliau memperkenankan istrinya untuk bermain dan mempertunjukkan kepadanya permainan orang-orang Habsyi ketika mereka sedang bermain di masjid, dia (Aisyah) menyandarkan kepalanya ke pundak beliau untuk melihat permainan orang-orang  Habsyi itu. Beliau juga pernah berlomba lari dengan Aisyah dua kali, dan keluar dari rumah bersama-sama.

Sabda Nabi SAW, "Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku."

Apabila selesai melaksanakan shalat Ashar, Nabi senantiasa mengelilingi (mengunjungi) istri-istrinya dan beliau tanyakan keadaan mereka, dan bila malam tiba beliau pergi ke rumah istri beliau yang pada waktu itu mendapat giliran. Aisyah berkata, "Rasulullah SAW tidak melebihkan sebagian kami terhadap sebagian yang  lain dalam pembagian giliran. Dan setiap hari beliau mengunjungi kami semuanya, yaitu mendekati tiap-tiap istri beliau tanpa menyentuhnya, hingga sampai kepada istri  yang menjadi  giliran beliau, lalu beliau bermalam di situ."

Kalau kita renungkan apa yang telah kita kutip di sini mengenai petunjuk Nabi SAW tentang pergaulan beliau dengan istri-istri beliau, kita dapati bahwa beliau sangat memperhatikan mereka, menanyakan keadaan mereka, dan mendekati mereka. Tetapi  beliau mengkhususkan Aisyah dengan perhatian lebih. Namun ini bukan berarti beliau   bersikap pilih kasih, tetapi karena untuk menjaga kejiwaan Aisyah yang beliau nikahi ketika masih perawan dan karena usianya yang masih muda.

Beliau menikahi Aisyah ketika masih gadis kecil yang belum mengenal seorang laki-laki pun selain beliau. Kebutuhan wanita muda seperti ini terhadap laki-laki lebih besar dibandingkan dengan wanita janda yang lebih tua dan telah berpengalaman. Yang kami maksudkan dengan kebutuhan di sini bukan sekadar nafkah, pakaian, dan hubungan biologis saja. Bahkan kebutuhan psikologis dan spiritualnya lebih penting  dan lebih dalam daripada semua itu. Karena itu, tidaklah mengherankan jika kita lihat  Nabi SAW selalu ingat aspek tersebut  dan senantiasa memberikan haknya serta tidak  pernah melupakannya meskipun tugas yang diembannya besar, seperti mengatur  strategi dakwah, membangun umat, dan menegakkan daulah.
"Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang bagus bagi kamu." 

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Sumber: Fatwa-Fatwa Kontemporer, DR. Yusuf Qaradhawi

dari : dakwatuna.com



Share

Membangun Keluarga Sakinah

Posted: 24 Nov 2011 08:12 PM PST

Oleh : Rahmawati Dewi Utari

Mempunyai keluarga yang sakinah menjadi idaman setiap orang. Kenyataan menunjukkan banyak orang yang merindukan rumah tangga menjadi sesuatu yang teramat indah, bahagia, penuh dengan berkah. Kenyataan pun membuktikan tidak sedikit keluarga yang hari demi harinya hanyalah perpindahan dari kecemasan kegelisahan, dan penderitaan. Bahkan tidak jarang diakhiri dengan kenistaan, perceraian, dan juga derita.
Mengapa ini bisa terjadi?

Ternyata merindukan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah itu tidak asal jadi, yang hanya berbekal cinta dan harapan, tapi butuh kesungguhan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mewujudkannya. Butuh kerja keras dan kemauan yang kuat untuk mewujudkannya.

Ada beberapa indikasi yang bisa menghantarkan keluarga menjadi keluarga yang bahagia. Pertama, dengan menjadikan keluarga yang ahli sujud , keluarga yang ahli taat, keluarga yang menghiasi dirinya dengan dzikrullah, dan keluarga yang selalu rindu untuk mengutuhkan kemuliaan hidup di dunia, terutama mengutuhkan kemuliaan di hadapan Allah SWT kelak di surga. Jadikan berkumpulnya anggota keluarga di surga sebagai motivasi dalam meningkatkan amal ibadah.

Kedua, menjadikan rumah sebagai pusat ilmu. Pupuk iman adalah ilmu. Memiliki harta tetapi kurang ilmu akan menjadikan kita diperbudaknya. Harta dinafkahkan akan habis, ilmu dinafkahkan akan melimpah. Pastikan agar keluarga kita sungguh-sungguh untuk mencari ilmu. Baik ilmu tentang hidup di dunia maupun ilmu akhirat. Bekali anak-anak sedari kecil dengan ilmu dan jadilah orang tua yang senantiasa menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya.

Ketiga, jadikan rumah sebagai pusat nasihat. Kita harus tahu persis, semakin hari semakin banyak yang harus kita lakukan. Untuk itu kita butuh orang lain agar bisa melengkapi kekurangan guna memperbaiki kesalahan kita. Keluarga yang bahagia itu keluarga yang dengan sadar menjadikan kekayaanya saling menasehati, saling memperbaiki, serta saling mengkoreksi dalam kebenaran dan kesabaran. Setiap koreksian bahkan pujian yang diberikan oleh keluarga pada kita patut kita syukuri. Kenapa? Karena mereka adalah bagian terdekat kita, paling tahu keseharian kita seperti apa. Sehingga kritikan, koreksian, nasihat yang diberikan, dan bahkan pujian adalah lebih dekat pada keadaan diri kita yang sebenarnya.

Banyak orang yang terpedaya oleh pujian dari orang lain. Jika mendapat sanjungan dari guru sebagai murid teladan, itu penilaian semu, guru tidak tahu keadaan kita. Kalau kita mendapat penghargaan dari pemimpin, pemimpin tahu apa? Dia tidak tahu keseharian kita. Dengan demikian , kalau ingin mengukur penghargaan yang sebenarnya, lihat dari tanggapan orang yang paling dekat dengan kita. Kalau seorang suami bisa memuji atau seorang istri memuji suami, begitupun dengan seorang anak memuji orang tuanya, itu patut kita syukuri. Karena itu dekat dan tahu keseharian kita. Apabila sebuah keluarga mulai saling menasehati, maka keluarga bagaikan cermin yang akan membuat anggota keluarganya berpenampilan lebih baik, dan lebih baik lagi. Karena tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga.

Keempat, jadikan rumah sebagai pusat kemuliaan. Pastikan keluarga kita sebagai contoh bagi keluarga yang lain. Berbahagialah jika keluarga kita dijadikan contoh teladan bagi keluarga yang lain. Itu berarti, masing-masing anggota keluarga senantiasa menuai pahala dari setiap orang yang berubah karena kita sebagai jalan kebaikannya. Saling berlomba-lombalah dalam memunculkan kemuliaan di keluarga.

Nah saudaraku, berambisilah untuk menjadikan keluarga kita penuh dengan limpahan karunia Allah. Ikhlaskan semua yang kita lakukan. Niscaya keridhaan Allah bersama kita. Amiin. Wallahu a'lam bishawab.

dari : http://www.edumuslim.org



Share

Mengapa Kita Harus Bertakwa

Posted: 24 Nov 2011 08:11 PM PST


Saudaraku…
Risalah pokok para nabi adalah bertakwa kepada Allah. Tanpa takwa, hidup manusia tidak ada artinya. Apapun harta yang ia punya, apapum kedudukan yang ia capai, semua itu hanyalah main-main ketika tidak dibarengi dengan ketakwaan kepada Allah. Karenanya Allah swt. dalam Al Qur'an selalu mengajak kepada takwa. Dalam surah Ali Imran 102, Allah swt berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Saudaraku…

Bila semua Al Qur'an diringkas, intinya adalah takwa. Maka setiap cerita tentang hari kiamat dalam Al Qur'an adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Supaya manusia tahu bahwa dunia bukan tujuan. Melainkan tempat berbekal amal saleh menuju alam akhirat. Setiap cerita tentang para nabi, juga tujuannya takwa. Supaya manusia belajar bahwa kalau ingin menjadi manusia muttaqiin tidak ada lain kecuali ikut jejak para nabi.

Perhatikan Nabi Nuh mengajak kaumnya: Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui".

Saudaraku…

Jadi bertakwa kepada Allah adalah merupakan pesan dakwah yang harus senantiasa diulang-ulang di atas mimbar. Rasulullah saw. selalu memulai pesan-pesannya dengan takwa. Imam Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits, di dalamnya diceritakan bahwa Rasulullah saw. memberikan nasihat dengan wajah yang sangat serius. Para sahabat mengira bahwa itu adalah nasihat terakhir. Banyak para sahabat yang menangis. Isi nasihatnya ternyata hanya mengajak kepada takwa: ushikum bitaqwallahi bissam'I wath thaa'ah.. (aku berpesan agar kalian bertakwa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh mentaatinya).

Saudaraku…

Pesan takwa adalah tema yang harus senantiasa dihidupkan dalam jiwa. Sebab tidak ada lain tugas kita di dunia ini kecuali hanya menataati Allah swt. Mengapa?
(1) Sebab alam semesta yang kita tempati adalah milikNya. Maka dialah yang paling berhak diikuti aturanNya. Dan untuk itu Dia telah mengutus nabi-nabi supaya manusia tahu bagaimana cara menjalankan kewajiban kepadaNya. Jadi tidak ada alasan untuk menghidari ajaranNya.
(2) Bahwa manusia tidak Allah bekali pengetahuan kecuali sedikit. Dalam urusan dunia Allah bekalkan akal dengannya manusia bisa mengembangkan pengetahuannya. Tetapi untuk urusan kahirat akal harus tunduk kepada wahyu. Dan memang akal tidak diberi kemapuan untuk mengarang-ngarang sendiri dalam masalah cara beribadah kepada Allah. Karenanya ia harus ikut apa kata Allah dan rasulNya.
(3) Bahwa kita semua sangat tergangtung kepada nikmat-nikmatNya. Tidak ada yang kita miliki kecuali dari Allah swt. Maka alasan apa lagi untuk tidak ikut Allah. Fabiayyi aalaai rabbikuma tukadzdzibaan.
(4) Bahwa kita semua adalah milik Allah. Karenanya kita pasti kelak akan kembali lagi kepadaNya. Dan kita pasti akan dimintai pertanggungjawab atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Bukan hanya nikmat harta dan fasilitas kebutuhan sehari-hari. Tetapi juga nikmat anggota tubuh seperti mata, tangan dan lain sebagainya.
Allah berfirman:
"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka. Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."
Dalam surah Yasin 65 Allah berfirman:
"Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Sumber : http://www.dakwatuna.com/


Share

Do'a-do'a Pilihan (2)

Posted: 24 Nov 2011 04:23 PM PST

6. Doa sekitar Pernikahan

Artinya:"Segala puji bagi Allah dan shalawat dan dalam untuk utusaan-Nya, aku mengaku bahwasannya tak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah sendiri-Nya tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya mengaku bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Saya datang kepada tuan-tuan karena menghendaki gadu tuan, yakni si Anu, atau saudara tuan, si Pulan anak si Pulan. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh seseorang yang akan melamar (meminang) perempuan, yaitu dibaca sebelum berbicara apa-apa. Demikian Al-Nawawi menjelaskannya.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, kami meminta pertolongan kepada-Nya dan kami Meminta ampunan kepada-Nya. Kami berlindung dengan Allah dari kejahatan diri kami. Barangsiapa ditunjuki Allah, tiadalah ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan Allah, tiadalah ada yang dapat menunjukinya. Saya akui bahwasanya tak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya. Tak ada sekutu bagi-Nya. Saya akui bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya. Wahai segala manusia, berbaktilah kepada Tuhan yang telah menjadikan kamu dari suku yang satu, dan menjadikan dari suku yang satu itu pasangannya, dan menghamburkan dari dua sepasang itu banyak lelaki dan perempuan. Dan berbaktilah kepada Allah yang kamu bertanya-menanya dengan Dia dan berbaktilah kepada segala rahim-rahimmu, bahwasanya Allah itu senantiasa menjadi pengintip atas dirimu, "Wahai segala mereka yang beriman berbaktilah kepada Allah dengan secukup-cukup bakti, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan kamu menyerah diri kepada Allah. Wahai segala mereka yang beriman berbaktilah kepada Allah, dan bertuturlah dengan tutur yang benar, supaya diperbaiki untukmu segala amalanmu dan supaya diampunkan untukmu segala dosamu, dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia memperoleh kemenangan yang besar. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika akan mengakadkan pernikahan, atau disebut juga doa ini sebagai khutbah nikah.
Hal ini pula yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabatnya Demikian menurut riwayat Abû Dâud, Al- Turmudzi, Al-Nasâ'i, dan Ibnu Majah.

Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberi berkat untukmu dan mengumpulkan kamu berdua dalam kebajikan. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika kita mengunjungi orang yang baru kawin. Imam Abû Dâud meriwayatkan, Nabi apabila mendatangi seseorang sahabat yang baru kawin, ia mengucapakan doa ini kepadanya. Hal ini terjadi ketika ' Abdu ar-Rahman bin' Auf mengabarkan kepada Nabi Saw., bahwa ia telah menikah, kemudian Nabi Saw. mengucapkan doa ini, demikian dalam riwayat Al-Bukhârî.

Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkati untuk masing-masing kita terhadap, sahabatnya "
Penjelasan:
Doa ini juga dibaca ketika mengunjungi orang yang sedang nikah, atau baru nikah

Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkati untuk masing-masing kita terhadap sahabatnya.
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh suami kepada isterinya, yaitu ketika selesai akad nikah, dan si suami akan bertemu dengan isteri, maka doa ini dibaca.
Setelah itu si suami boleh juga menambah bacaan dengan doa dibawah ini:


Artinya: "Wahai Tuhanku, aku memohon kepadamu kebajikannya dan kebajikan thabi'atnya;. dan aku berlindung kepadamu dari kejahatannya dan kejahatan thabi 'atnya.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, wahai Tuhanku, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari rezeki yang, Engkau berikan kepadanya. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika pasangan suami isteri akan berjima (berhubungan). Al-Bukhârî menjelaskan, Nabi Saw. bersabda: "Sekiranya salah seorang kamu mendekati isterinya (menjima isterinya) seraya membaca doa ini, lalu berhasillah dengan jima itu seorang anak, niscaya anak itu tidak dapat dimadharatkan syaithan. "

Artinya:"Betapa engkau dapati ahlimu, mudah-mudahan Allah memberi berkah kepadamu. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca isteri kepada suaIni setelah suami mendukhulnya (bersenggama). Dalam riwayat Al-Bukhârî dijelaskan: bahwa Nabi Saw. setelah memasuki kamar Zainab beliau menemui 'Aisyah. Maka setelah salam (bersalaman), Aisyah mengucapakan doa ini. Semua isteri Nabi melakukannya.
7. Doa Sekitar Orang Mati

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah akan dia dan angkatlah derajatnya beserta orang-orang yang mendapat petunjuk dan berilah gantinya dalam keturunannya yang akan datang, ampunilah akan kami dan akan dia wahai Tuhan semesta alam, dan luaskanlah kuburan dan terangilah kuburannya. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca setelah kita memejamkan mata orang mati, dan Nabi Saw. pun melakukannya.

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah akan aku dan dia, dan berilah kepadaku daripadanya ganti yang baik. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita berada disisi mayit.
Dalam riwayat Imam Muslim, hal ini dipraktekkan oleh Ummu Salamah ketika Abu Salamah meninggal. Yaitu ketika Abu Salamah meninggal, Ummu Salamah memberi kabar kepada Nabi Saw. bahwa Abu Salamah meninggal dunia Maka Nabi Saw. menyuruh membaca doa ini di sisi Abu Salamah.

Artinya: " Bahwasannya kami kepunyaan Allah dan bahwasannya kami akan kembali kepada-Nya. Tuhanku, pahalailah aku dan gantilah untukku yang lebih balk daripadanva. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika salah seorang keluarga kita meninggal. Ummu Salamah ketika suaminya (Abu Salamah) meninggal, ia membaca doa ini, dan ini pula yang diajarkan Nabi Saw. kepadanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Adzkar, Imam Muslim meriwayatkan: "Ummu Salamah mendengar Nabi SAW bersabda: Tidak ada seorang hamba yang ditimpa suatu bencana (kematian) lalu ia membaca doa ini, melainkan Allah memberi ganti yang lebih baik dari yang mati itu. "

Artinya: "Bahwasannya kami kepunyaan Allah dan bahwasannya kami kembali kepada-Nya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Wahai Tuhanku tuliskanlah akan dia beserta orang-orang yang muhsin dan jadikanlah kitabnya di dalam surga yang tinggi dan berilah gantinya auntuk ahlinya yang akan datang dan janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau memberi percobaan-percobaan kepada kami sesudahnya."
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika mendapat berita bahwa sahabat kita meninggal. Sabda Nabi Saw. sebagaimana diriwayatkan Ibnu Sunnî r.a: Apabila sahabatmu meninggal (sesudah mendapat berita). Bacalah doa ini.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya dan membesarkan agama-Nya. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika mendengar berita kernatian seseorang musuh agama. Dan hal ini dilakukan Nabi Saw. ketika mendengar kematian Abu Jahal, demikian riwayat Ibnu Sunni dan Ibnu Mas'ud r.a dalam kitab Al-Adzkar.

Artinya: "Semoga Allah membesarkan pahalamu, membaguskan hiburanmu dan mengampuni dosa orang matimu. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika berta'ziah kepada sesama muslim.


Artinya: "Mudah-mudahan Allah membesarkan pahalamu dan membaguskan hibran hatimu. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita berta'ziah kepada orang mati yang kafir.

Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang hidup yang tidak mati".
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika melihat jenazah diusung

Artinya: "Ya Tuhanku, telah diserahkannya kepada-Mu oleh anak-anaknya, ahlinya, kerbatnya dan saudara-saudaranya dan ia telah bercerai dengan orang-orang yang menyukai kedekatannya. la keluar dari lapangan dunia dan kehidupan masuk ke dalam kegelapan kubur dalam kesempitannya. la datang kepada Engkau, Engkaulah sebaik-baik orang yang didatangi. Jika Engkau siksanya. maka adalah karena dosanya. Dan jika Engkau ma 'afkan, maka Engkaulah yang sangat patut memberikan ma'af Engkau tak perlu mengadzabnya, sedang dia sangat benar berhajat kepada rahmat Engkau Wahai Tuhanku, syukurilah kebajikannya, ampunilah keburukannya, lindungilah akan dia dari 'adzab kubur. Kumpulkanlah untuknya dengan ramat-Mu keamanan dari 'adzab-Mu. Peliharalah akan dia dari segala bencana yang menghalanginya ke surga. Tuhanku, berilah gantinya dalam peninggalannya yang akan datang, angkatlah akan dia dalam surga tinggi dan limpahkanlah kepadanya keutamaan rahmat-Mu, Ya Arhâm ar-Râhimîna. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika akan memasukan mayit ke dalam kubur. Demikian Imam Syafi'i menjelaskan dalam kitabnya Al-Muzfuli, sebagaimana dikutip Hasbi Ashidiq.

Artinya: "Dan pada tanah inilah Kami (Allah) telah jadikan kamu".


Artinya: "Dan ke dalam tanah inilah Kami kembalikan kamu".

Artinya: "Dan daripadanya Kami keluarkan kamu sekali lagi."
Penjelasan:
Doa tersebut dibaca ketika tanah akan ditimbunkan kepada mayit, atau dibaca pula ketika memegang tiga kepalan tanah yang akan disimpan dekat kepala mayit.


Artinya: "Wahai Anu anak si Anu, ingatlah tugas kewajiban yang kamu telah keluar dari dunia dalam tugas kewajiban itu, yaitu mengaku bahwasanya tak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya. Tak ada sekutu bagi-Nya. Dan bahwasannya Muhammad itu hamba-Nya dan pesuruh-Nya. Dan ingatlah bahwa qiamat (bangkit dari kubur) pasti datang, tak dapat diragukannya, dan bahwasanya Allah akan membakitkan segala orang yang di dalam kubur. Katakanlah; saya ridha Allah Tuhanku, Islam Agamaku, dan Muhammad Nabiku, Ka'bah qiblatku, Al-Qur 'an imamku, setiap orang Islam saudaraku, Tuhanku Allah, tak ada Tuhan melainkan Dia. Dialah Tuhan yang mempunyai 'arasy besar. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca setelah selesai menguburkan mayit, yaitu ketika akan dilangsungkan talkin (memberikan nasehat-nasehat) kepada mayit, dengan duduk atau berdiri di kepala kubur. Hai ini dijelaskan oleh sebagian ulama.
Begitu juga Al-Nawâwî menjelaskan, bahwa Syaikh Nasher melakukan hal itu ketika selesai menguburkan mayyit.

Artinya: "Mudah-mudahan Tuhan mencurahkan kesejahteraan atas kamu, wahai penghuni kampung orang-orang yang beriman. Telah datang kepadamu apa yang dijanjikan, esok, kamu diberikan tangguh, dan bahwasanya kami, Insya Allah akan mendatangimu. Tuhanku, ampunilah penghuni ..."
Penjelasan :
Dari hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Aisyah menjelaskan: Ketika Nabi Saw. berada ditempatnya, Nabi keluar menziarahi pekuburan Al-Baqi' seraya membaca doa diatas.

Artinya: "Mudah-mudahan Tuhan limpahkan kesejahteraan atas penghuni kampung- kampung ini; dari segala orang Islam dan beriman; dan mudah-mudahan Allah merahmati segala orang yang terdahulu dari kami dan segala orong yang terbelakang dari kami. Insya Allah kami akan datang jua menjumpaimu. "
Penjelasan:
Dalam Al-Adzkar, Imam Muslim meriwayatkan bahwa Aisyah r.a. Bertanya kepada Nabi Saw.: Apakah yang saya bacakan ketika menjiarahi kubur? Nabi Saw. menjawab: "Bacalah olehmu doa ini ketika menziarahinya."

Artinya: "Mudah-mudahan Tuhan limpahkan kesejahteraan atas kamu, wahai penghuni kampung-kampung ini dari segala orang yang beriman, dan bahwasanya kami insya Allah akan menjumpaimu. Aku mohon kepada Allah 'afiyat untuk kami dan untuk kamu."
Penjelasan:
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar, Nabi Saw. memerintahkan sahabatnya membaca doa diatas ketika menziarahi kubur

sumber : www.abatasa.com



Share

Do'a Dalam Al-Hadits (2)

Posted: 24 Nov 2011 04:22 PM PST

Dalam kitab-kitab hadits banyak memuat doa-doa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., dan diperintahkan bagi setiap muslim untuk melakukannya. Doa-doa tersebut diantaranya adalah:
11 Doa Mohon Kecintaan Allah 


Artinya: "Ya Allah, aku memohon curahan cinta-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu, serta mohon curahan amal yang dapat mengantarkan diriku mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaan kepada-Mu lebih tertanam dalam jiwaku melebihi kecintaanku kepada diri sendiri dan keluargaku."

Penjelasan :
Dalam hadis riwayat Al-Turmudzi dari Abi Darda' diterangkan, bahwa Rasulullah Saw. setiap kali menuturkan tentang kisah Nabi Dâud a.s selalu mengatakan, bahwa dia adalah manusia yang paling rajin beribadah. Dan doa yang selalu dibacanya adalah doa di atas.

12. Doa Terpelihara dari Cela. 


Artinya: "Ya Allah, tutuplah cacat-celaku, hilangkanlah kekhawatiranku, dan kurangilah kesalahan-kesalahanku. Peliharalah diriku dari segala kejelekan, baik dari arah muka maupun belakang, dari arah kanan maupun kiri, dari arah atas maupun bawah yang datang secara tiba-tiba."

Penjelasan:
Baik sekali doa ini dibaca oleh setiap muslim, agar cacat dan celanya senantiasa ditutup Allah Swt. Doa ini pula yang dibiasakan Nabi Saw. membacanya pada setiap pagi dan sore. Demikian Abû Dâud, Al-Nasâ'i, Ibnu Majah dan Hakim dari Umar meriwayatkan.

13. Doa Selamat dari Hutang 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan rasa malas". Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari banvak hutang dan kezhaliman manusia."

Penjelasan:
Doa ini baik sekali dibaca ketika sedang berada dalam kesusahan dan dililit hutang. Hal demikian yang diajarkan Nabi Saw. kepada Abi Umamah yang sedang kesusahan dan dililit hutang. Doa tersebut dibaca oleh Abî Umamah setiap pagi dan sore hari.

Setelah membaca doa tersebut, paginya Abî Umamah terbebas dari kesusahan dan hutangnya terlunasi.

14. Doa Supaya Selamat dari Musibah 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang berat, dari kecelakaan yang menimpa, dari ketentuan yang yang jelek, dan dari kejahatan musuh yang zhalim. "

Penjelasan:
Agar kita selamat dari musibah maka bacalah doa ini setiap saat. Begitu juga Rasulullah Saw. senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari musibah yang berat

15. Doa Selamat dari Fitnah 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal yang pembohong. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya dosa dan hutang. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan fitnah kaya dan kejelekan fitnah fakir. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan dan hatiku. Aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang terlalu tua. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan ingkar kepada agama-Mu."

Penjelasan:
Dalam hadis riwayat Imam Ashhab Al-Sunnah dari Ibnu Abbas dljelaskan, bahwa Rasulullah Saw. senantiasa membaca doa di atas.

16. Doa Mohon Hati yang Khusyu' 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, berikanlah kepadaku jiwa takwa lagi bersih. Sebab hanya Engkaulah yang membersihkan jiwa dan yang menguasi serta yang mengarahkannya.

Penjelasan :
Bila kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan hati yang khusyu', maka dawamkan-lah (biasakanlah) membaca doa ini. Hal ini pula yang dilakukan Rasulullah Saw., sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dâud, Al-Turmudzi, dan Al-Nasâ'i dari Zaid bin Arqam.

17. Doa Mohon Kelanggengan Nikmat 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat yang telah Engkau anugerahkan dan lunturnya keselamatan yang telah engkau berikan kepadaku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari datangnya musibah dan segala murka-Mu yang datang dengan tiba-tiba.

Penjelasan:
Doa ini juga yang dibiasakan Nabi Saw. untuk membacanya setiap saat. Demikian Imam Muslim dan Abî Dâud dari ' Abdillah bin 'Umar meriwayatkan.

18. Doa Terpelihara dari Rasa Lapar 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar adalah sejelek-jelek teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, karena khianat adalah sejelek-jelek kejelekan. "

Penjelasan:
Dengan membiasakan membaca doa diatas seseorang akan terbebas dari rasa lapar dan akan memperoleh ketenangan jiwa dan senantiasa berlaku jujur.

19. Doa Selamat dari Murka Allah 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung kepada keselamatan-Mu dari ancaman siksa-Mu. Aku tidak dapat menghitung lagi pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana puiian-Mu terhadap diri-Mu sendiri. "

Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Saw. setelah melaksanakan shalat sunat malam.

20. Doa Mohon Rizki yang Halal dan dililit Hutang 


Artinya:"Ya Allah, cukupilah kehidupanku dengan rizqi-Mu yang halal, dan jauahkanlah diriku dari sesuatu yang telah Engkau haramkan. Dan dengan curahan anugerah-Mu. jauhkanlah diriku dari meminta sesuatu kepada selain Engkau. "

Penjelasan:
Bila seseorang tidak merasa puas dan cukup atas karunia dari Allah Swt. dan dililit hutang yang banyak, maka bacalah doa di atas. Doa ini pula yang diajarkan Sayyidina Ali kepada salah seorang hamba mukatab (yang sedang menebus dirinya untuk merdeka). Sayyidina Ali berkata: "Seandainya engkau mempunyai hutang emas sebesar gunung, kemudian engkau membiasakan diri membaca doa ini, tentu Allah akan memberimu kemudahan rizqi untuk melunasinya.

21. Doa Mohon Terhindar dari Syirik 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan sesuatu terhadap-Mu yang aku mengetahuinya, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku tidak mengetahuinya. "

Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabat agar terjaga dari berbuat syirik yang sangat tidak kelihatan.

22.Doa Setiap Akhir Majelis. 


Artinya: "Maha suci Allah, Allah yang bersih dari segala sifat tercela. Semoga keselamatan tercurahkan selalu kepada seluruh rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam "

Penjelasan:
Barangsiapa ingin timbangan amalnya lebih berat, maka hendaklah setiap kali mengakhiri majelis membaca doa di atas demikian Al-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar.

23. Doa jika Memandang sesuatu yang sulit 


Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali atas apa yang telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras jika Engkau berkehendak. maka itu akan terjadi dengan mudah. "

Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada Arias r.a. Sebagaimana Ibnu Sunni meriwayatkannya.

24.Doa ketika Takut pada Penguasa (atasan) 


Artinya: "Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha penyantun lagi Maha Bijaksana. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik langit yang tujuh dan Tuhan pemilik 'Arasy yang agung. Tidak ada Tuhan Selain engkau, sungguh mulia perlindungan-Mu dan sungguh agung pujian-Mu."

Penjelasan:
Ibnu Sunnî meriwayatkan dari Ibnu 'Umar r.a, bahwa apabila kamu takut pada penguasa atau yang lainnya, maka ucapkanlah oleh-mu doa ini. "


Sumber  :  www.abatasa.com



Share

Do'a-do'a Pilihan (1)

Posted: 24 Nov 2011 04:22 PM PST

1. Doa untuk Menarik Rizqi dari Setiap Penjuru
Artinya: "Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw; sebanyak aneka rupa rizqi. Wahai Dzat Yang Maha Meluaskan rizqi kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakanlah rizqiku dari segenap setiap penjuru dan perbendaharaan rizqi-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu jua. Dan limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat beliau. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca setiap selesai melaksanakan shalat lima waktu minimal 7 kali. Khasiatnya, untuk menarik rizqi agar tetap mengalir pada kita.
2. Doa untuk Mendapatkan Rizqi yang Halal
Artinya: "Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw. keluarga dan sahabat beliau."
Penjelasan :
Doa ini dibaca setiap selesai melaksanakan shalat jumat minimal 3 kali. Khasiatnya, Insya Allah akan dilimpahkan dari harta yang halal. Bahkan sebagian ulama berpendapat, barangsiapa mendawamkan (membiasakan) membaca doa ini setelah sahalat fardhu, maka Allah akan menjamin menjadikan padanya orang kaya di antara orang-orang kaya lainnya
3. Doa unluk memudahkan mata pencaharian
Artinya: "Dengan nama Allah, semoga Engkau menjaga diri kami, harta kami dan agama kami. Wahai Allah, ridhailah kami dari ketetapan-Mu dan berilah berkah kepada kami pada segala apa yang telah Engkau putuskan sehingga kami Tidak suka apa yang Engkau mempercepatkan apa yang Engkau akhirkan dan tidak pula menyukai mengakhirkan apa yang, Engkau cepatkan. "
Penjelasan:
Doa ini dihaca ketika kita kesulitan mencari mata pencaharian. Insya Allah bila kita mendawamkannya, maka apa yang kita cari akan datang dengan tidak diduga sebelumnya
4. Doa akan masuk dan ketika berada ditempat yang anker
Artinya: "Apakah engkau mencari agama selain agama Allah ? Padahal semua yanga da di langit dan di bumi telah tunduk kepada-Nya, baik secara sukarela maupun secara paksa. Dan kepada-Nyalah mereka akan dikembalikan. "
Penjelasan:
Ayat Al-Quran sekaligus doa ini dibaca ketika akan atau sedang berada ditempat yang menurut kita anker (tempat yang menyeramkan). Insya Allah kita akan terjaga dari syaithan-syithan atau makhluk-makhluk yang ada di tempat tersebut.
5. Doa ketika sakit dan merajah orang sakit
Artinya: "Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca 3 kali, kemudian menyapukannya kepada badan orang sakit dengan tangan kanan, atau ketika kita menyapu badan orang sakit. Hal ini dilakukan Nabi Saw. ketika salah seorang keluarganya sakit. (HR. Al-Bukhârî dan Muslim).
Artinya: "Hilangkanlah penyakit wahai Tuhan segala manusia. Di tangan-Mu kesembuhan. Tak ada yang menghilangkan penyakit, selain dari pada-Mu sendiri."
Penjelasan:
Doa ini merupakan salah satu doa yang dibaca Nabi Saw. untuk menangkal para istrinya yang sakit, yaitu dengan menyapu badannya.
Artinya: "Wahai Tuhanku, Tuhan segala manusia yang menghilangkan penyakit, sembuhkanlah, Engkau pe-nyembuh. Tak ada yang menyembuhkan selain dari Engkau, sembuh yang tidak meninggalkan sakit lagi. "
Penjelasan:
Begitu juga doa ini dibaca Nabi Saw. untuk menangkal para isterinya yang sakit.
Artinya: "Ya Tuhanku sembuhkanlah ... (disebut nama orang yang sakit)..."
Penjelasan:
Doa ini juga baik dibaca ketika kita mengunjungi orang sakit. Hal ini dilakukan Nabi Saw. ketika mengunjungi Sa'îd bin Abî Waqash ra.
Artinya: "Saya memohon kepada Allah yang Maha Besar, Tuhan yang mempunyai 'Arasy yang besar, akan menyembuhkan engkau. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika kita berada disisi orang yang sakit. Nabi Saw. bersabda: "Barangsiapa mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya, seraya membaca doa ini 7 kali disisinya orang sakit itu, maka Allah menyembuhkan penyakitnya. " (HR. Abû Dâud dan Al-Turmudzî)
Artinya: "Dengan nama Allah, saya jampikan engkau dari segala sesuatu yang menyakiti engkau, dari kejahatan segala jiwa atau mata pendengki. Tuhan menyembuhkan engkau Dengan nama Allah saya menjampikan engkau. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita sedang sakit. Hal ini pula yang dilakukan malaikat Jibril kepada Nabi Saw. ketika sedang sakit. Imam Muslim meriwayatkan, pada suatu waktu Jibril datang kepada Nabi Saw., dan bertanya kepada Nabi Saw.: "Ya Muhammad, apakah engkau merasa sakit? Nabi Saw. rnenjawab: benar. Maka jibril pun mengucapkan doa ini terhadap Nabi.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha pemurah lagi Maha penyayang. Saya lindungkan engkau dengan Allah yang Esa, yang di tuju oleh makhuk, yang tiada beranak dan tiada diperanakkan dan tak ada seseorang yang sebanding dengan Dia dari kejahatan yang engkau deritai."

Penjelasan:
Doa ini juga salah satu doa yang dibaca ketika kita mengunjungi orang sakit, atau ketika kita sedang sakit. Ibnu Sunnî meriwayatkan, pada suatu waktu Nabi mengunjungi Utsman bin Affan yang sedang sakit, kemudian beliau membaca ta'awudz ini terhadap Utsman, seraya berkata: "Ya Utsman, berlindung dirilah engkau dengan kalimat-kalimat ini."
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah yang Maha Besar, kami berlindung dengan Allah dari kejahatan peluh yang mendidihkan darah dan dari kejahatan kepanasan neraka. "
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah (tiga kali). Saya berlindung dengan kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan api yang aku derita dan aku khawatirkan (dibaca tujuh kali). "
Penjelasan:
Doa ini dibaca ketika kita sedang sakit. Yaitu, tangan kita letakan pada badan yang sakit kemudlan memhaca doa ini.
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Allah itu Maha besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, bagi-Nyalah pemerintahan dan kerajaan, dan bagi-Nyalah segala puJi, Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Tidak ada daya upaya dan tidak ada tenaga kekuatan melainkan dengan Allah. "
Penjelasan:
Nabi bersabda: "Barangsiapa yang sakit dan mem-banyakan dzikir ini dalam sakitnya, kemudian mati, tiadalah ia dimakan oleh api neraka. "
Artinya: "Tuhanku, tolonglah aku terhadap kesukaran-kesukaran mati dan kemabukan-kemabukan mati. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika sakit kita sudah akut, dan sudah tidak bisa lagi diobatinya.
Nabi melakukan hal ini, sebagaimana diriwayatkan At-Turmudzî dan Ibnu Majah. Yaitu, ketika Nabi Saw. sakit pada akhir umurnya, kemudian Nabi Saw. memasukan tangannya ke dalam gelas yang berisi air yang terletak disisinya; dan air itu beliau sapukan ke mukanya yang mulia seraya membaca doa ini. "

Sumber : www.abatasa.com



Share

Do'a Dalam Al-Hadits (1)

Posted: 24 Nov 2011 04:21 PM PST

Dalam kitab-kitab hadits banyak memuat doa-doa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., dan diperintahkan bagi setiap muslim untuk melakukannya. Doa-doa tersebut diantaranya adalah:

1. Doa Mohon Ampunan Dosa


Artinya: "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan dan keterlaluanku dalam segala urusan, dan ampuni pula segala dosa yang Engkau lebih mengetahui daripada aku."

Artinya: "Ya Allah, ampunilah kesalahan-kesalahan, kesengajaan, kebodohan dan keterlaluanku, serta segala dosa yang terdapat pada diriku."

Penjelasan:
Doa-doa di atas dibaca agar kita terhindar dari segala kesalahan dan perbuatan dosa. Al-Bukhârî dan Muslim dari Abû Mûsa Al-Asy'arî meriwayatkan, bahwa Nabi Saw. biasa membaca doa ini, walaupun ia terbebas dari dosa (ma'shum).

2. Doa Kebaikan Dunia Akhirat



Artinya: "Ya Allah, perbaikilah urusan agamaku yang menjadi pegangan bagi setiap urusanku. Perbaikilah duniaku yang di situlah urusan kehidupanku. Perbaikilah akhiratku yang ke sanalah aku akan kembali. Jadikanlah hidupku ini sebagai tambahan kesempatan untuk memperbanyak amal kebajikan, dan jadikanlah kematianku sebagai tempat peristirahatan dari setiap kejahatan."

Penjelasan:
Doa ini baik sekali kita baca setiap saat, karena selain untuk kebaikan dunia dan akhirat, juga untuk memperkuat agama yang kita pegang. Doa ini pula yang biasa dibaca Nabi Saw. memohon kepada Allah Swt. agar diberi kekuatan beragama. Demikian dalam hadis riwayat lmam Muslim dam Al-Turmudzî, dari Abû Hurairah.

3. Doa Mohon Petunjuk Allah.



Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi-Mu, yang dengannya hatiku mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai dan terhimpun segala yang terpisah-pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa yang dekat denganku, disucikan segala perbuatanku dan dicerahkan wajahku, diberi ilham menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek."

Penjelasan:
Doa ini dibaca setiap pagi, lebih-lebih sebelum atau menjelang shalat shubuh sesudah shalat fajar. Insya Allah petunjuk Allah dan kebahagiaan hidup akan senantiasa menyertainya.
Dalam hadis riwayat Imam Thabrani dari Ibnu Abbas dijelaskan, bahwa doa ini pula yang senantiasa dilakukan Nabi Saw. setelah selesai melaksankan shalat sunat fajar sebelum shalat shubuh.

4. Doa Mohon Curahan Rahmat dan Ampunan



Artinya: "Ya Allah, aku telah banyak berbuat zhalim terhadap diriku sendiri, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, maka curahkanlah ampunan dan belas kasih kepadaku dari sisi-Mu. Sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "

Penjelasan:
Doa mi dibaca setiap selesai mengerjakan shalat fardhu, bahkan baik juga dibaca pada setiap kesempatan. Demikian menurut Al-Nawâwî Al-Baghdadi.

5. Doa Sayyidul Istighfar



Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau.yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku perintah-Mu aku laksanakan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan yang aku perbuat terhadap-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat dosa. Maka ampunilah dosa-dosaku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. "

Penjelasan:
Doa ini dibaca setiap pagi dan sore, baik juga dibaca setiap selesai shalat fardhu.
Nabi Saw. menyebutnya Sayyidul Istighfar, puncak dari istighfar Nabi menjelaskan, barang siapa membaca doa ini setiap sore, dan apabila malam harinya ia meninggal, maka berhak masuk surga. Dan barangsiapa membaca doa ini setiap pagi hari, dan apabila siang harinya ia meninggal, maka berhak masuk surga. (HR. Bukhârî dan Muslim dari Syadad bin Aus).

6. Doa Keselamatan Lahir Batin



Artinya: "Ya Allah, berilah keselamatan pada badanku. Ya Allah, berilah keselamatan pada pendengaranku. Ya Allah, berilah keselamatan pada penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang pantas disembah kecuali Engkau.

Penjelasan :
Doa ini dibaca setiap pagi dan sore hari sebanyak 3 kali. Insya Allah akan dianugerahkan keselamatan lahir batin. Ini juga yang dilakukan Nabi Saw., dan diikuti oleh Abî Barkah (ayah 'Abdurrahman). Demikian Imam Abu Dâud meriwayatkan.

7. Doa Lailatul Qadar



Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Maha pemaaf Lagi Maha Mulia. Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah dosa-dosaku. "

Penjelasan:
Doa ini baik sekali dibaca pada malam lailatul Qadar, yaitu suatu malam yang ada pada bulan Ramadhan. Imam Turudzî dari 'Aisyah r.a. meriwayatkan, bahwa suatu ketika 'Aisyah menghadap Rasulullah Saw. dan berkata: "Ya Rasulullah, apabila aku menemukan lailatul qadar, bacaan apa yang harus aku baca?" Rasulullah menjawab:"Bacalah: Allâhumma Innaka 'Afuwwun Karim."

8. Doa Mohon Keteguhan Iman



Artinya: "Ya Allah yang memutarbalikan hati. Tetapkanlah hatiku pada jalan agama-Mu".

9. Doa Berlindung dari Kejelekan



Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebajikan sebagaimana yang dimohon oleh nabi-Mu Muhamad. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan sebagajmana yang nabi-Mu Muhamad mohon perlindungan. Engkaulah Yang Maha Pemberi Pertolongan, dan kepada-Mulah puncak segala pengharapan. Tiada daya upaya untuk meninggalkan ma'siat dan tiada kekuatan untuk melakukan ibadah kecuali atas pertolongan Allah."

Penjelasan:
Doa ini merupakan doa dari keseluruhan doa yang diajarkan Nabi Saw. kepada Umamah.

10. Doa Teguh Pendirian.



Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ketegaran dalam menghadapi segala permasalahan. Aku memohon dengan sangat kepada-Mu untuk berkenan memberikan curahan petunjuk, serta aku memohon kepada-Mu dapat mensyukuri nikmat dan rajin melakukan ibadah. Aku mernohon kepada-Mu lisan yang jujur dan hati yang lurus. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang Engkau ketahui, dan aku memohon kepada-Mu kebaikan yang Engkau ketahui, serta aku memohon kepada-Mu curahan ampunan dari segala dosa yang Engkau ketahui. Sebab hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib."

Penjelasan :
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabatnya untuk keteguhan hati dan pendirian, baik untuk dibaca.
Agar kita selamat dari rintangan dan halangan serta teguh dalam pendirian kita.



Share

Do'a Dalam Al-Qur'an (3)

Posted: 24 Nov 2011 04:21 PM PST

Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:

21. Doa Mohon Keluasan Rahmat 



Artinya: "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam sorga yang telah Engkau janjikan kepada mereka dari orang-orang shalih di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mukmin: 7-9)

Penjelasan:
Doa di atas dibaca oleh para malaikat penjaga 'arasy Allah sebagai tasbih kepada-Nya. Mereka mendoakan kaum mukminin dengan doa di atas.

22. Doa Selamat dari Kedengkian 


Artinya: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosadosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10).

Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang beriman yang mengikuti perjuangan salaf as-Shalih dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka memohon agar tetap melanjutkan serta meneladani keshalihan, semangat jihad dan kesucian hati mereka.

23. Doa Bertawakkal Kepada Allah 


Artinya: "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal, hanya kepada Engkaulah kami bertaubat, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh hanya Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Mumtahanah: 4-5).

Penjelasan:
Doa di atas dibaca pada setiap kesempatan dan waktu. Dan menyerahkan sepenuhnya apa yang telah kita lakukan, usahakan kepada Allah Swt. semata karena hal ini pula yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s., dan kaum-kaumnya yang beriman. Sehingga Allah menyebutnya Ibrahim dan kaumnya sebagai teladan yang baik bagi kita.

24. Doa Diberi Pemimpin Agama 


Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan ayat-ayat-Mu, dan mengajarkan kepada mereka Al-Quran dan hikmah serta menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 129).

Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Ibrahim a.s. sebelum diangkat menjadi rasul, ketika itu Ibrahim melihat kenyataan bahwa ummatnya telah dilanda krisis moral dan krisis tauhid. Sehingga Ibrahim mendambakan pemimpin yang dapat membimbing mereka kepada jalan yang benar. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Ibrahim, hingga kemudian dirinya diangkat meniadi rasul bagi ummatnya.

25. Doa Melihat Keajaiban Alam 


Artinya: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Âli 'Imrân: 191).

Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang-orang berakal dan berpengatahuan, yang senantiasa menyeimbangkan antara dzikir dan fikir. Hasil kerja akal selalu dijadikan sebagai sarana bersyukur dan berdzikir kepada Allah Swt., bukan untuk mengkufuri nikmat dan anugerah yang telah diberikannya.

26. Doa Lingkungan yang baik 


Artinya: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negert yang zhalim penduduknya ini, dan berilah kami pelindung dari sisi-Mu serta berilah kami penolong dari sisi-Mu." (QS. Al-Nisâ': 75).

Penjelasan:
Agar selamat dari kezhaliman dan ketertindasan suatu kelompok atau golongan, maka baca doa di atas setiap saat. Baik juga dibaca agar diberi ketentraman dan disatukan dengan orang-orang yang beriman.

27. Doa Curahan Rizqi 


Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit yang pada hari turunnya hidangan itu akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rizki, dan Engkaulah Pemberi rizki yang paling utama." (OS. Al-Mâ'idah: 114).
Penjelasan:
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.

Bagi setiap muslim yang mendambakan limpahan rizqi dari sisi allah, sudah selayaknyalah memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan. Kisah Nabi Isa tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-Mâ'idah ayat 111-115.

28. Doa Menghadapi Kegagalan Berdakwah 


Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu. Dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Al-A'râf 151).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh Nabi Musa as ketika melihat kaumnya kembali kepada kekufuran setelah ditinggal bermunajat di gunung Sinai (Thurisina). Kisah Nabi Musa tersebut bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-A'râf ayat 150-154.

29. Doa Agar Dicintai Ummat 


Artinya: "Ya Tuhan kami sungguh aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung (cinta) kepada mereka, dan berilah mereka rizki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka senantiasa bersyukur." (QS. Ibrâhîm: 37).

Penjelasan:
Doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. la mendambakan keluarga yang senantiasa rajin mendirikan shalat sekalipun dihimpit permasalahan rizqi. Dengan ketabahan menghadapi realita hidup, pada akhirnya Allah mengabulkan doanya. Makkah menjadi kota yang makmur, dan keluarga Ibrahim senantiasa dicintai oleh setiap manusia. Kisah ini bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 35-41.

30. Doa Agar Diberi Kedudukan yang Mulia 


Artinya: "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat." (QS. Al-Mukminûn: 29).

Penjelasan:
Baik sekali doa diatas dibaca bagi setiap orang yang menginginkan kedudukan, baik pangkat, jabatan, atau kedudikan lainnya. Karena doa tersebut merupakan doanya Nabi Nuh a.s. ketika berada dalam perahu. Ia memohon kepada Allah Swt. agar diberi kedudukan yang lebih mulia daripada kedudukan sebelumnya. Kemudian Allah Swt. mengabulkan doanya Nabi Nuh tersebut, dan menjadikannya ummat yang taat kepada Allah Swt.

31. Doa Agar Diberi Hikmah 


Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shalih, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mewarisi sorga yang penuh nikmat." (QS. Al-Syu'ârâ': 83-85).

Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. setelah berhasil mendakwahkan misi dasar Islam kepada kaumnya, yaitu ajakan meniadakan sesembahan selain Allah. Kisah Nabi Ibrahim dan kaumnya yang kafir dapat dibaca dalam Al-Quran Surah Al-Su'ârâ' ayat 69-85.

32. Doa Agar Diberi Bangunan Indah di Surga 


Artinya: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam sorga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (OS. Al-Tahrîm: 11).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh para pejuang yang menegakkan kebenaran dan menjunjung tinggi kalimat Allah. Karena doa tersebut adalah doanya Asiyah binti Mujahim, isteri Fir'aun. Ia memohon kehadapan allah Swt. agar ditempatkan dalam surga dan selamat dari kezhaliman Fir'aun, suaminya.

33. Doa Agar Dibinasakannya orang-orang Zhalim 


Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang ibu-bapakku, serta dosa orang yang masuk ke rumahku dengan membawa iman, dan orang beriman laki-laki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan." (QS. Nûh: 28).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali oleh setiap muslim agar diberi kemenangan dalam berdakwah. Karena doa tersebut merupaka doanya Nabi Nuh a.s ketika selesai menghadapi banjir besar yang merupakan siksa dari Allah Swt. kepada kaumnya yang kafir. Kisah nabi Nuh as dapat dibaca dalam Al-Quran surah Nûh ayat 25-28.

34. Doa Agar Terlepas dari Kesulitan 


Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiyâ': 87).

Penjelasan:
Doa diatas hendaknya dibaca pada setiap kesempatan dan waktu, agar dihindarkan dari rasa frustasi dalam menghadapi perjuangan. Karena doa tersebut merupakan doanyan Nabi Yunus as sebagai penyesalan atas kelancangannya meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan. Kisah ini dapat dilihat dalam Al-Ouran surah Al-Anbiyâ' ayat 87-88.

35. Doa Agar Kesempurnaan Cahaya 


Artinya: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa alas segala sesuatu." (Al-Tahrîm: 8).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca dalarn berbagai kesempatan. Karena doa ini merupakan doanya orang mukmin yang memperoleh kebahagiaan sempurna, mendapatkan keridhaan Allah pada hari kiamat.


Sumber :   www.abatasa.com


Share

Doa-doa Dalam Al-Qur'an (2)

Posted: 24 Nov 2011 04:19 PM PST

Al-Quran sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:

11. Doa Mohon Keselamatan

Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang kafir." (Qs. Yûnus: 85-86).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa a.s., setelah mereka menyaksikan kemukjizatannya dihadapan Fir'aun. Ketika itu, kaum Nabi Musa as yang terdiri dari pemuda-pemuda dalam keadaan takut, bahwa Fir'aun dan pemuka-pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa as memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Swt., seraya berdoa dengan lafazh doa diatas. Bisa dilihat dalam Surah Yûnus ayat 83-86.
12. Doa Mohon Perlindungan


Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hûd: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hûd ayat 45).
Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hûd ayat 46).
Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hûd ayat 48).
13. Doa Keluarga Maslahah

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrâhîm: 41-42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibâhîm ayat 35-42.
14. Doa Mohon Tempat yang Baik

Artinya: "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isrâ': 80).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya.
15. Doa Mohon diberi Kemudahan

Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhâb al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashhâbu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26.
16. Doa Kelapangan hati

Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thâha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.
Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36.
17. Doa Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik

Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyâi': 89).

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Âli 'Imrân: 38).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.
Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiyâ' ayat, 89-90; Âli-'Imrân, 38-41.
18. Doa Mohon Terlepas dari Musibah

Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku." (OS. Al-Mukminûn: 97-98).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syathan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al-Mukminûn ayat 93-94).
19. Doa Mohon Kemuliaan

Artinya: "Ya Tuhan kami, jauhkanlah adzab Jahanam dari kami, Sungguh 'adzab itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqân: 65).

Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqân: 74).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang-orang yang senantiasa memuji dan menyucikannya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal shalih, memperbanyak dzikir dan doa dalam segala kesempatan.
20. Doa Mensyukuri Ni'mat

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." (QS. Al-Naml: 19).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca agar kita mendapatkan ilham untuk mensyukuri nikmat serta dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beramal shalih di dunia" hingga kemudian mendapatkan kebaghagiaan di dunia dan akhirat. Doa tersebut pula yang dibaca Nabi Sulaiman a.s. yang kaya raya tidak ada bandingannya.

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku, dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu, dan sungguh aku adalah termasuk golongan orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqâf. 15).
Penjelasan:
Doa diatas dibaca oleh orang-orang mukmin yang jujur agar mereka diberi ilham untuk tetap mensyukuri nikmat, berbakti kepada orang tua, beramal sahalih, diberi keturunan yang mulia dan tobatnya diterima.
Ahli Tafsir yang lain menjelaskan bahwa doa tersebut berkati dengan Abu Bakar Shiddik, ketika kedua orangtuanya menyatakan masuk Islam.

Sumber : www.abatasa.com



Share

Doa-doa Dalam Al-Qur'an (1)

Posted: 24 Nov 2011 04:18 PM PST

Al-Quran sebagai kalam Allah dan pedoman hidup bagi setiap muslim, mengandung banyak doa-doa. Sebagian doa-doa tersebut adalah:
1. Doa Pembangunan

Artinya: "Ya Tuhan, terimalah kebaktian kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang!." (QS. Al-Baqarah: 127-128).
Penjelasan
Doa ini baik sekali dibaca setelah selesainya membangun rumah, mesjid, pesantren, madrasah dan pembangunan yang lain.
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa Nabi Ibrahim a.s. membaca doa ini setelah selesai membangun Baitul Haram (Kabah). Yang pada waktu itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh as), kemudian Nabi Ibrahim dibantu puteranya Ismail as membangun kembali ka'bah tersebut. Setelah selesai mereka berdua mengangkat tangan seraya berdoa dengan lafazh doa di atas.
2. Doa Sapu Jagad

Artinya: "Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Penjelasan
Dalarn Al-Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang-orang muslim yang tulus setelah selesai melaksanakan haji.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan pula bahwa doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari segala kejelekan. Oleh karena baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.
3. Doa Tabah Menghadapi Lawan

Artinya: "Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 250).
Penjelasan
Dijelaskan dalam Al-Quran, bahwa doa ini dibaca oleh sekelompok mukmin yang bergabung dengan pasukan Thalut melawan jalut. Sehingga dengan doa tersebut dan izin Allah Swt. pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut, dan Dâud membunuh Jalut.
4. Doa Keselamatan

Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
Penjelasan:
Ibnu Katsir dalarn kitab tafsirnya merangkum sepuluh hadis tentang keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadis yang diriwayatkan dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ûd, bahwa Nabi Saw. telah bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat yang akhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan." (Tafsir Ibnu Katsîr Juz, I, hal.340).
5. Doa Menghindari Kesesatan

Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sungguh hanya Engkaulah Yang Maha Pemberi karunia." (QS. Âli 'Imrân: 8).
Penjelasan
Dalam Al-Quran dijelaskan, baliwa doa ini dibaca oleh orang-orang ahli ilmu yang beriman kepada keagungan Al-Quran. Dan mereka berdoa kepada Allah Swt. agar tetap ada dalam jalan kebenaran, hatinya tidak condong kepada kesesatan setelah mendapatkan petunjuk, serta memohon curahan rahmat-Nya.
6. Doa Kekuatan Iman

Artinya: "Ya Tuhan, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami, dan selamatkanlah kami dan siksa neraka:" (QS. Âli 'Imrân: 16).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran, bahwa doa ini dibaca oleh orang bertaqwa yang rajin melaksankan perintah Allah Swt., sehingga ia lupa pada kesenangan dunia.
Baik sekali doa ini dibaca juga untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.
7. Husnul Khâtimah (akhir yang baik)

Artinya: "Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman: "Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji." (QS. Âli Imrân: 193-294).
Penjelasan:
Baik sekali doa di atas dibaca pada setiap kesempatan, tapi lebih utama pada waktu tengah malam (sepertiga malam) sampai menjelang shubuh. Karena ayat ini pula yang dibaca Nabi Saw. ketika bangun dari tidurnya sambil memandang langit. Demikian peielasan Al-Bukhârî dari Ibnu 'Abbâs.
8. Doa Penyesalan

Artinya: "Ya Tuhan, kami telah menganiaya dm kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'râf 23).
Penjelasan :
Doa ini merupakan doanya Nabi Adam a.s. dan isterinya Hawa, ketika keduanya terlanjur memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah Swt., sehingga mereka berdua dikeluarkan dari surga. Karena penyesalannya atas melanggar larangan Allah Swt., maka mereka berdoa agar diampuni dosanya. Lebih detailnya tentang Adam dan Hawa dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-A'râf ayat 11-25.
9. Doa Tolak Neraka

Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama dengan orang-orang zhalim." (Al-A'râf 47).
Penjelasan:
Doa dia atas dibaca oleh Ahl al-A'râf, yakni orang-orang yang amal kebajikan dan kejahatannya seimbang. Ketika mereka melihat ahli surga dengan berbagai kenikmatanya, mereka berkata: "Kesejahteraan semoga tercurah buat kalian, wahai ahli surga." Dan ketika mereka melihat ahli neraka dengan berbagai siksanya, mereka berkata: "Kami berlindung kepada Allah dari apa yang sedang kalian alami, Wahai ahli neraka." Lalu mereka berdoa dengan doa diatas, yaitu memohon agar tidak disatukan dengan orang-orang zhalim.
10. Doa Mohon Keadilan

Artinya: "Ya Tuhan, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil). Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya." (QS. Al-A'râf 89).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa doa ini dibaca oleh Nabi Syu'aib a.s. ketika beliau diusir oleh kaumnya lantaran inkar terhadap agama yang dibawanya dan menolak ajakan kaumnya untuk kembali kepada ajaran agama merekaketika itulah Nabi Syu'aib a.s. memohon kepada Allah agar diberi keadilan antara agama Allah dan agama kaumnya. Lebih detailnya kisah Nabi Syu'aib ini bisa dilihat dalam Surah Al-A'râf ayat 89-91, dan tafsir Kurtubi Juz, VII, hal.251.

Sumber : www.abatasa.com



Share

Waktu-waktu dan Tempat-tempat Berdoa

Posted: 24 Nov 2011 04:18 PM PST

Ibnu 'Atha' menjelaskan doa itu mempunyai beberapa rukun (sendi) yang menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyai beberapa sayap yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang menyebabkan diterimanya. Maka apabila doa-doa itu dilekatkan di atas rukun-rukun (sendi-sendinya), maka kokoh dan tegaklah berdirinya doa itu. Jika ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuannya dan jika ada sebabnya, maka diterimalah doa itu."

Menurut Ibnu 'Atha', rukun-rukun doa itu, ialah: kehadiran hati bila berdoa, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah.

Sayap-sayapnya, ialah: berdoa dengan sepenuh kemauan dan keikhlasan yang timbul dan lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab utama doa diterima ialah bershalawat kepada Nabi sebelum berdoa.

Waktu-waktu untuk berdoa, ialah:
  1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
  2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
  3. Ketika turun hujan.
  4. Ketika akan memulai shalat dan sesudahnya.
  5. Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.
  6. Di tengah malam.
  7. Di antara adzan dan iqamat.
  8. Ketika I'tidal yang akhir dalam shalat.
  9. Ketika sujud dalam shalat.
  10. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
  11. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
  12. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat itu.
  13. Antafa Zhuhur dengan 'Ashar dan antara 'Ashar dengan Maghrib.
  14. Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majelis.
  15. Pada waktu minum air zam-zam.
Nabi Saw. bersabda:


Artinya: "Tuhan turun ke langit dunia, ketika malam telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan: Siapa-siapa yang mendoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan doanya. Siapa yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni dia." (HR. Bukhârî dan Muslim).


Artinya: "Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada Allah suatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya." (HR. Muslim).


Artinya: "Mendoalah di saat doa itu diperkenankan Tuhan; yatu: di saat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika hendak mendirikan salat dan ketika turun hujan." (HR. Al-Syâfi'i).


Artinya: "Tidak ditolak suatu doa yang dimohonkan antara adzan dan iqamat. (HR. Al-Turmudzî).


Artinya: "Inginkah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan tezeki bagi kalian? Maka berdoalah kalian kepada Allah diwaktu malam dan diwaktu siang. Karena sesunggunya doa itu adalah senjata orang mukmin."(HR. Abû Ya'lâ).


Artinya: "Ditanyakan orang kepada Rasulullah Saw. Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah."? Rasulullah menjawab: "Doa ditengah malam dan doa setelah shalat wajib." (HR. Al-Turmudzî).

Artinya: "Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa (ketika itu)." (HR. Muslim).

 
Artinya: "Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut. Dan tinggalkanlah (cara-cara) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (Al-A'râf: 180)

Tempat-tempat yang baik untuk berdoa
  1. Di kala melihat ka'bah.
  2. Di kala me1ihat mesjid Rasulullah Saw.
  3. Di tempat dan di kala melakukan thawaf.
  4. Di sisi Multazam. Didalam Ka'bah.
  5. Di sisi sumur Zamzam.
  6. Di belakang makam Ibrahim.
  7. Di atas bukit Shafa dan Marwah.
  8. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga.
Di tempat-tempat yang mulia lainnya, seperti di Mesjid dan tempat-tempat peribadatan lainnya.

Sumber : www.abatasa.com



Share

Fadhilah dan Faedah Berdoa

Posted: 24 Nov 2011 04:17 PM PST


Artinya: "Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada "berdoa" kepada-Nya, sedangkan kita dalam keadaan lapang." (HR. Al-Hâkim),


Artinya: "Doa itu senjata orang yang beriman, tiang tonggak agama, sinar cahaya langit dan bumi."

Al-Ghazali berkata bahwa faedah doa itu walaupun tidak dapat menolak qadha Tuhan, adalah melahirkan khudhû' dan hajat kepada Allah. Selain itu berdoa juga dapat menjadi sebab tertolaknya bencana, sebagai perisai, menjadi sebab untuk menangkis senjata dan sebagai air menjadi sebab keluarnya tumbuh-tumbuhan dari bumi.

Adapun faedah (manfaat) bagi orang-orang yang berdoa adalah sebagai berikut
  1. Menghadapkan muka kepada Allah dengan tadlarru'.
  2. Mengajukan permohonan kepada Allah yang memiliki perbendaharaan yang tidak akan habis-habisnya
  3. Memperoleh naungan rahmat Allah.
  4. Menunaikan kewajiban ta'at dan menjauhkan maksiat.
  5. Membendaharakan sesuatu yang diperlukan untuk masa susah dan sempit.
  6. Memperoleh kesukaan Allah.
  7. Memperoleh hasil yang pasti. Karena tiap-tiap doa itu dipelihara dengan baik di sisi Allah. Maka adakalanya permohonan itu dipenuhi dengan cepat dan adakalanya dibendaharakan untuk hari akhir.
  8. Melindungi diri dari bala bencana.
  9. Menolak bencana atau meringankan tekanannya.
  10. Menjadi perisai guna menolak bala.
  11. Menolak tipu daya musuh, menghilangkan kegundahan dan
  12. Menghasilkan hajat serta memudahkan kesukaran.

Nabi Saw. bersabda:


Artinya: "Tuhanlah yang melepaskan kamu dari bencana-bencana yang disebabkan oleh musuh-musuhmu dan Dia pulalah yang mencurahkan rezeki kepada kamu sekalian." (HR. Abû Ya'lâ).

Sumber : www.abatasa.com



Share

Hukum dan Dalil-dalil Berdoa

Posted: 24 Nov 2011 04:17 PM PST

Berdoa merupakan suatu ibadah, bahkan menjadi otaknya ibadah. Kenapa doa menjadi otaknya ibadah? Karena, dengan berdoa jelas sekali memperlihatkan penghambaan manusia kepada Allah. Dengan berdoa kepada Allah, maka terwujudlah: Allah, tempat meminta, tempat memohon, sedang si hamba adalah makhluk yang hina dan selalu dalam kekurangan.

Karena suatu ibadah, maka berdoa sangatlah dianjurkan (diperintahkan) oleh agama, walaupun doa tidak memerlukan suatu syarat dan rukun yang ketat, seperti halnya ibadah shalat, zakat, dan puasa.
Banyak firman Allah SWT. dan hadits Rasulullah SAW. yang menerengkan tentang doa dan merintahkan orang-orang beriman agar berdoa diantaranya adalah sebagai berikut:

Al-Quran

Surat Al-A'râf ayat 55-56


Artinya: "Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahwasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah la baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan loba (sangat mengharap); bahwasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan)."

Surah Al-Baqarah ayat 186


Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan doa orang-orang yang mendoa apabila ia memohon (mendoa) kepada-Ku. Sebab itu, hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk."

Surah Al-Mu'min, ayat 60


Artinya: "Dan berfirman Tuhanmu "Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu."


Surah Al-A'râf, ayat 180:



Artinya: "Dan Allah mempunyai nama-nama yang sangat indah (Al-Asmâ'u al-Husnâ), maka memohonlah kamu kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu."

Surah Al-Isrâ', ayat 110


Artinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."

Surah Yûnûs, ayat 10


Artinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Allâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."

Al-Hadits


Diriwayatkan dari Abû Dâud dan Al-Turmudzî


Artinya: "Doa itu adalah lbadah.

Diriwayatkan dari Al-Turmudzî yang artinya sebagai berikut:
"Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepaia Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan 'afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian." (HR. Al-Turmudzî).

Diriwayatkan dari Al-Turmudzî


Artinya: "Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang." (HR Al-Thurmudzî).


Sumber :  www.abatasa.com



Share

Definisi Do'a

Posted: 24 Nov 2011 04:16 PM PST

Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata do'a dalam pengertian yang bebeda. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam kitab syarah Al-Asmâ'u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa.

Pertama, do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106.


Artinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau."

Maksud kata berdo'a di atas adalah ber-"ibadah" (menyembah). Yaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.

Kedua, doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini.


Artinya: "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu."
Maksud kata ber-"doa" (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan). Yaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.

Ketiga, Doa dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu'minûn ayat 60 dibawah ini.


Artinya: "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu."
Maksud kata "Doa" (ud'ûnî) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." Yaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu itu.


Keempat, Doa dalam pengertian "percakapan". Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10 dibawah ini.

Artinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."

Kelima, Doa dalam pengertian "memanggil." Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini.



Artinya: "Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu."
Maksud kata "doa" (yad'û) dalam ayat ini adalah "memanggil." Yaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.

Keenam, Doa dalam pengertian "memuji." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrâ' ayat 110 dibawah ini.


Artinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."

Maksud kata "doa " (qulid'û) dalam ayat ini adalah "memuji". Yaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân.

Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq "do'a" adalah "Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt."

Sumber : www.abatasa.com


Share

0 comments:

Post a Comment