Twitter

Sunday, April 29, 2012

Manado Today

Manado Today


Unjuk Kekuatan Terhadap Iran, AS Kirim Jet ke Teluk

Posted: 28 Apr 2012 09:32 PM PDT

F-22

F-22 Raptor, pesawat jet canggih milik AS (dailymail)

Amerika Serikat (AS) telah mengirim sejumlah jet tempur hi-tech miliknya, ke sebuah pangkalan yang hanya berjarak 200 mil (320 km) dari Iran.

Langkah agresif Amerika ini dapat memperburuk hubungan antara Barat dan Iran, dimana sejumlah pesawat jet F-22 telah dikirim ke pangkalan udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.

Hal ini menempatkan jet-jet tempur siluman tersebut dalam posisi paling bagus untuk menyerang Iran, dalam ketegangan militer yang makin tinggi atas ambisi nuklir negara tersebut.

Namun, Angkatan Udara AS telah membantah bahwa penempatan pesawat tempurnya tersebut menunjukkan niat untuk menyerang Iran, menurut Fox News.

Seorang juru bicara menggambarkan tindakan itu sebagai bagian rutin dari ‘kerjasama keamanan dengan mitra regional’ mereka.

Diketahui, F-22 adalah jet tempur paling canggih yang dimiliki oleh militer AS. Dimana jet tempur ini dapat digunakan dalam pertarungan udara atau digunakan untuk menyerang target di darat.

Meskipun begitu, Jet canggih AS ini belum pernah digunakan dalam pertempuran selama enam tahun pelayanannya bagi Angkatan Udara AS.

‘Rumah baru’ pesawat-pesawat ini di Al Dhafra, yang terletak di pinggiran Abu Dhabi, hanya berjarak beberapa menit dari pantai Iran.

Ini juga menyediakan akses mudah ke Selat Hormuz, satu titik potensial jika terjadi konflik antara Iran dan negara Barat.

Selat Hormuz memegang pernaan paling penting dalam jalur pelayaran minyak dunia, dan pejabat Iran mengancam akan menutupnya jika AS tidak meredakan sanksi dan tekanan militernya terhadap negara tersebut.

Gaddafi Bantu Kampanye Sarkozy Pada 2007

Posted: 28 Apr 2012 07:31 PM PDT

muammar gaddafi

Menurut sebuah dokumen, Gaddafi bantu kampanye Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada 2007

Kandidat presiden Perancis Francois Hollande, menyerukan penyelidikan kriminal terhadap Presiden Nicolas Sarkozy setelah laporan media Sabtu menuduh sang presiden mendapatkan 50 juta euro (Rp 600 milliar) untuk kampanyenya pada tahun 2007  dari pemimpin Libya, Muammar Gaddafi.

Mediapart, sebuah majalah online Perancis, mengklaim dalam laporannya bahwa mereka memiliki dokumen pemerintah Gaddafi, yang merinci kesepakatan untuk mendanai kampanye Sarkozy.

Dikutip dari CNN, dokumen yang tertanggal 10 Desember 2006 itu menyatakan bahwa kepala intelijen Libya, Moussa Koussa berwenang melakukan pembayaran rahasia untuk Sarkozy melalui perantara, menurut laporan Mediapart.

Namun, CNN tidak dapat segera mengkonfirmasi keaslian dokumen yang dipublikasikan tersebut.

Sarkozy kemudian membantah tuduhan itu sebagai sesuatu yang “sangat tidak masuk akal”.

Selama wawancara televisi yang disiarkan TF1 bulan lalu, Sarkozy membahas tuduhan yang telah muncul secara berkala setidaknya sejak tahun lalu: “Jika (Gaddafi) telah mendanai (kampanye), terus terang saya tidak akan begitu bersyukur,” katanya .

Diketahui, Perancis mendukung intervensi NATO di Libya pada 2011, yang membantu untuk menggulingkan Gaddafi.

Selama wawancara televisi dengan Euronews pada Maret 2011, setelah Perancis mengakui Dewan Transisi Nasional sebagai otoritas yang sah di Libya, putra Gaddafi mengklaim Libya berkontribusi pada kampanye Sarkozy.

“Hal pertama yang kita ingin badut ini lakukan adalah memberikan uang itu kembali kepada rakyat Libya. Dia diberi bantuan agar ia bisa membantu mereka,. Tapi dia mengecewakan kami,” kata Saif al-Islam Gaddafi.

Putra pemimpin Libya yang digulingkan itu kemudian mengklaim bahwa Libya mempunyai “semua rincian bank dalam transfer tersebut.”

Meskipun berjanji untuk membeberkan transaksi tersebut kepada publik, rezim Gadhafi sebelum dan setelah keruntuhannya, tidak pernah memberikan bukti apapun bahwa mereka mendanai kampanye Sarkozy.

0 comments:

Post a Comment