Twitter

Saturday, July 28, 2012

Manado Today

Manado Today


Bocah 5 Tahun Temukan Tengkorak Babi Hutan Prasejarah

Posted: 27 Jul 2012 05:50 PM PDT

Babi Hutan Prasejarah

Nathan Welham, (5), menemukan tengkorak babi hutan prasejarah berusia 10.000 tahun ini di pantai

Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun menemukan sebuah tengkorak yang amat langka dari hewan prasejarah berusia 10.000 tahun di pantai.

Saat menemukannya, Nathan Welham sedang berjalan dengan ibunya, Michelle (41), ketika ia melihat sesuatu yang menonjol keluar dari pasir.

Karena rasa keingin tauannya yang besar, ia pun bergegas menarik keluar tengkorak tersebut dari air dengan bantuan pamannya, Peter Naylor, di Old Hunstanton, Norfolk.

Ternyata, tengkorak yang telah terkubur dibawah pasir itu berasal dari babi hutan prasejarah yang dulunya menghuni Inggris dan telah terkubur selama ribuan tahun, sejak Zaman Es terakhir.

Dailmail menulis bahwa para ilmuwan mengatakan bahwa sisa-sisa hewan berusia antara 7.000 dan 10.000 tahun itu amat langka, karena gigi-giginya masih utuh melekat di tengkorak itu.

“Ini merupakan penemuan yang menarik, dan berada dalam kondisi yang sangat baik. Ini berasal dari hewan muda karena beberapa giginya belum muncul.” tutur Oliver Bone, seorang ahli dari Lynn Museum.

“Kami merasa bahwa tengkorak itu berasal dari akhir Zaman Es, Itu adalah penemuan yang brilian.” tambahnya.

Menurut ibunya, Nathan amat senang telah menemukan tengkorak itu.

“Dia begitu senang ketika kita mengambilnya dan bertanya apakah dia benar-benar menemukan harta karun. Nathan selalu mengumpulkan benda-benda dan mencoba menemukan harta karun. Dia mencintai petualangan dan kali ini ia benar-benar telah menemukan sesuatu yang istimewa.” Jelas Michelle Welham, yang bekerja sebagai asisten dosen.

Ia juga menambahkan bahwa Nathan sangat senang dengan penemuannya itu. Bahkan ia berencana untuk menyimpannya di rumah.

Keluarga tersebut baru mengetahui temuan mereka adalah tengkorak babi hutan prasejarah ketika mereka dihubungi oleh seorang ahli, setelah memposting gambar temuan mereka itu di situs Museum Sejarah Alam.

Kelebihan Muatan, Pengemudi Truk Cina Didenda 237 Milliar

Posted: 27 Jul 2012 05:05 PM PDT

Truk kelebihan muatan

Akibat kelebihan muatan, jembatan ini ambruk dan pengemudi truk bernama Zhang didenda ratusan milliar atas kerusakan yang ditimbulkannya

Ini mungkin adalah denda paling besar dalam sejarah pelanggaran lalu lintas. Dimana seorang pengemudi truk asal Cina dikirimi tagihan sebesar 25 juta dolar (Rp. 237,1 milliar), karena merobohkan sebuah jembatan dengan truknya yang kelebihan muatan.

Sopir truk yang hanya disebut Zhang oleh media Cina tersebut mengendarai truk berisi pasir yang sangat kelebihan muatan, sehingga membuat ambruk jembatan beton ketika ia dan truk yang dikemudikannya melintas diatasnya.

Pemerintah lokal yang berdekatan dengan Beijing telah menyalahkan Zhang dan merupakan satu-satunya orang yang bertanggungjawab atas insiden itu, dan telah mengirimkan tagihan untuk perbaikan.

Jembatan tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp.237,1 milliar untuk perbaikan, dan pemerintah daerah mengharapkan sang sopir untuk membayar semuanya.

Mereka mengatakan bahwa itu adalah kesalahannya, karena telah mengangkut terlalu banyak pasir di truknya musim panas lalu, dan sekarang ia harus membayar harga atas perbuatannya.

China Car Times menulis: “Pada tanggal 19 Juli tahun lalu, seorang sopir truk berusia 34 tahun yang hanya diketahui bernama Zhang oleh sumber media China, mengangkut pasir dengan truknya di pinggiran Beijing. Dimana truk seberat 110 ton miliknya itu menyebabkan jembatan ambruk.”

Setelah pihak kepolisan melakukan penyelidikan selama setahun, pengadilan telah sampai pada keputusan bahwa kesalahan adalah semata-mata disebabkan oleh Zhang karena kelebihan muatan, dan sampai sejauh ini pihak kuasa hukum Zhang mengatakan bahwa ia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh perusahaan angkutan truk tempatnya bekerja.

Tidak jelas bagaimana Zhang akan mampu membayar tagihan sebesar itu, tapi diduga bahwa para petugas pengadilan akan mengalami kesulitan mengumpulkan.

0 comments:

Post a Comment