Manado Today |
Simulator Game Balap Keren Ciptaan Gamer Posted: 17 Dec 2011 07:47 PM PST Bosan dengan menatap layar monitor yang monoton saat bermain game simulasi balap? Jika iya, maka anda harus mencoba simulator buatan Chad Smith ini yang dijamin membuat anda merasakan pengalaman game yang tidak dapat terlupakan. Chad Smith, seorang pecandu game online, telah menciptakan sebuah simulasi game balap realistis dengan lima layar, yang membuat sang pemain dapat merasakan sensasi seperti berada dalam trek balap nyata. Dikutip dari Mail Online, Smith menggunakan lima layar monitor berukuran 23 inci, untuk menciptakan simulasi game yang membuat pembalap melihat panorama sekitarnya seperti berada dibelakang kemudi. “Sudut tidak terlihat secara benar di monitor luar. Ini akan diperbaiki saat menambahkan fitur “Render Lima Layar Secara terpisah” dari iRacing,” tuturnya. Ia juga menggunakan kokpit custom dengan peralatan lain termasuk setir balap, panel gigi, pedal, dan surround sound untuk mendengar deru mesin mobil.
|
Suami Potong Jari Isteri Karena Cemburu Ia Belajar Untuk Memperoleh Gelar Posted: 17 Dec 2011 07:37 AM PST Kecemburuan akibat status sosial dalam keluarga dimana sang suami lebih rendah dalam hal pendidikan memang banyak kita temui, bahkan terkadang kesenjangan sosial ini berujung pada kekerasan dalam rumah tangga. Namun apa yang dilakukan oleh Rafiqul Islam terhadap isterinya ini benar-benar keji dan tidak dapat diterima dengan akal sehat. Hawa Akhter, harus menerima kenyataan pahit dimana ke-lima jari tangan kanan-nya dipotong oleh suaminya Rafiqul Islam (30), karena ia tidak setuju Hawa belajar untuk meraih gelar tanpa izinnya. Alih-alih memberikan hadiah, Rafiqul kemudian memotong semua lima jari tangan kanan Akhter dan kemudian melemparkan jari-jari tersebut ke tong sampah, guna memastikan dokter tidak dapat menyambungnya lagi. Rafiqul, yang merupakan seorang pekerja migran di Uni Emirat Arab, sebelumnya telah memperingatkan sang isteri bahwa akan ada sebuah ‘konsekuensi yang parah’ jika dia tidak menyerah dan meneruskan studinya. “Setelah ia kembali ke Bangladesh, ia ingin berdiskusi dengan saya. Tiba-tiba, dia menutup mata dan mengikat tanganku, dia juga menempel mulutku dan mengatakan bahwa ia akan memberi saya beberapa hadiah kejutan, tapi, dia malah memotong jari-jari saya.” tutur Akhter kepada The Times yang dikuti Mail Online. Kepala polisi Bangladesh, Muhammad Saluddin, mengatakan bahwa Rafiqul telah mengaku setelah dia ditangkap di Dhaka. Sementara kelompok hak asasi manusia menuntut hukuman penjara seumur hidup kepadanya. “Dia marah dan cemburu karena ia hanya memiliki pendidikan standar, semantara isterinya ke perguruan tinggi untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi, ” tutur Saluddin. Namun, walaupun Akhter telah kehilangan jar-jari tangannya, ia tetap bertekad meneruskan studinya dengan belajar menulis menggunakan tangan kirinya. |
You are subscribed to email updates from Manado Today To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment