Manado Today |
Pria Afghanistan Dimakan Hidup-Hidup Harimau Kebun Binatang Kopenhagen Posted: 11 Jul 2012 09:19 PM PDT Seorang pemuda tewas dimakan hidup-hidup oleh sekelompok harimau Siberia di kebun binatang Kopenhagen, setelah pemuda tersebut melompati pagar dan menyeberangi parit, untuk mengakses kandang predator tersebut. Korban yang belakangan diidentifikasi sebagai seorang pemuda berusia 20 tahun keturunan Afghanistan, yang tinggal di Kopenhagen, tewas diserang oleh tiga ekor harimau Siberia setelah ia masuk ke kebun binatang di ibukota Denmark tersebut pada dini hari. Ia ditemukan tewas dengan dikelilingi oleh harimau ketika para staf kebun binatang tiba untuk bekerja. Tidak jelas mengapa pemuda tersebut masuk ke kandang predator ganas itu, namun pihak kepolisian tidak mengesampingkan motif bunuh diri sebagai kemungkinan penyebab aksi nekatnya. Menurut pemberitaan media Denmark, pemuda tersebut tinggal sendirian di sebuah flat dekat keluarganya di pusat kota Kopenhagen, dan baru saja menyelesaikan sekolah tinggi. “Kami telah menangis seharian ketika mendengar kabar kematiannya’, tutur seorang anggota keluarganya kepada surat kabar Denmark, Ekstrabladet. “Aku benar-benar terguncang. Dia adalah seorang pria yang sangat baik,” tambah salah seorang temannya. Inspektur Lars Borg mengungkapkan bahwa pemeriksaan post-mortem menunjukkan pemuda naas tersebut digigit pada paha, dada, wajah dan tenggorokan. “Kami menerima panggilan darurat sekitar pukul 7.30 pagi bahwa seseorang telah ditemukan tergeletak di kandang harimau, dan dikelilingi oleh tiga ekor harimau.” tutur Borg. “Para harimau itu menyerang dan membunuhnya. Sangat mungkin bahwa gigitan ke tenggorokan adalah penyebab utama kematiannya. Dia berada di air dan hewan itu pastilah telah melihatnya dan kemudian melakukan serangan,” tambahnya. Detektif sekarang menyelidiki melalui rekaman CCTV, untuk mencoba menetapkan bagaimana persisnya pemuda itu mendapatkan akses ke kandang Harimau. Steffen Straede, kepala eksekutif kebun binatang, mengatakan bahwa psikolog telah dipanggil untuk berbicara dengan staf yang menemukan tubuh pemuda itu. Dia menambahkan bahwa insiden seperti ini baru pertama kali terjadi di 152 tahun sejarah kebun binatang tersebut, dan menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk meninjau kembali sistim keamanan setelah insiden ini. “Jika seseorang benar-benar ingin masuk ke sana, kita tidak bisa mencegah hal itu terjadi, karena ia benar-benar telah mengetahui resiko yang akan dihadapinya.” tegas Straede. |
Sarung Tangan Ini Merubah Bahasa Isyarat Menjadi Suara Posted: 11 Jul 2012 08:18 PM PDT Berkomunikasi adalah salah satu tantangan bagi pendrita tuna rungu, dan hal tersebut dapat menjadi sangat sulit jika mereka harus berhadapan dengan orang yang tidak memahami bahasa isyarat. Namun tim penemu asal Ukraina rupanya telah menemukan solusi atas masalah ini, dengan mengembangkan sebuah sarung tangan hi-tech yang mampu mengkonversi bahasa isyarat ke dalam ucapan. Sarung tangan yang diberi nama EnableTalk ini dilengkapi dengan jaringan sensor kompleks, yang mengenali gerakan tangan, menerjemahkan tanda-tanda tersebut dan kemudian mengubahnya kedalam bentuk suara yang diucapkan oleh aplikasi pada smartphone. Dikutip dari Dailymail, para penemu ini telah memenangkan penghargaan untuk desain mereka tersebut, dan berharap EnableTalk akan meningkatkan kualitas hidup jutaan orang di seluruh dunia dengan berbicara dan gangguan pendengaran. Sarung tangan hi-tech ini dilengkapi dengan sensor flex, sensor sentuh, gyroscops dan pengukur kecepatan, dengan bantuan tenaga dari sel surya. Sarung tanagn ini bahkan memungkinkan pengguna untuk membuat dan memprogram isyarat mereka sendiri, yang nantinya akan dikenali oleh aplikasi. Meskipun masih dalam bentuk prototipe, namun telah banyak yang mengagumi EnableTalk ini. Proyek ini adalah pemenang di Microsoft Imagine Cup di Australia, sebuah kompetisi untuk mempromosikan inovasi teknik. Tim dibalik EnableTalk ini yakin mereka menciptakan sebuah produk yang akan mengubah kehidupan dari para penyandang cacat bicara. “Kami terinspirasi untuk membantu teman-teman kita yang menderita gangguan berbicara dan mendengar, membuat mereka memiliki kemampuan untuk berkomunikasi seperti orang lain.” tutur programmer Maxim Osika. Penemu EnableTalk mengklaim biaya untuk prototipe perangkat keras mereka hanya 50 pound atau sekitar Rp. 750 ribu, yang berarti bahwa mereka akan dapat menawarkan sebuah produk yang terjangkau. |
You are subscribed to email updates from Manado Today To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment