Tutorial Elektronika, Mikrokontroler, Komputer, Visual Basic, PLC |
Cara Instalasi Kamera CCTV dan DVR Posted: 23 Jul 2012 09:24 PM PDT Pengertian CCTV CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan. Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS. Pengenalan Sistem CCTV Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan : 1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV. tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit. 4. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan. 3. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain. Jenis Kamera CCTV 4. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnyakapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera. Gambar DVR 5. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda (satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4). Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya. Gambar Sistem CCTV |
CARA MEMASANG HEADUNIT (TAPE) AUDIO MOBIL Posted: 23 Jul 2012 09:02 PM PDT Seperangkat audio mobil sudah menjadi hal wajib yang harus ada dalam mobil anda dan. Supaya dalam perjalanan anda tidak merasa jenuh ataupun ngantuk. Setiap orang memiliki selera aliran musik yang berbeda. Dalam bermain audio mobil ada tiga macam jenis aliran yaitu SQ-sound quality (mengutamakan kualitas suara), SPL-sound pressure level (mengutamakan tekanan bass), dan SQL-sound quality level (kombinasi antara SQ&SPL). Perangkatnya pun juga bermacam-macam dari kelas Hi-end, Mid-en, Low-end…itu semua tergantung dari budget anda. Secara sederhana perangkat audio mobil terdiri dari sumber suara (headunit), penguat (amplifier), dan penghasil suara (loudspeaker). Saya akan berbagi tentang pengalaman saya dalam dunia audio mobil tapi kali ini saya akan menjelaskan dulu cara masang headunit di mobil anda Head unit atau tape mobil adalah perangkat sumber suara dalam instalasi car audio. Sekarang bermacam-macam jenis headunit apalagi merek dari negeri tirai bamboo yang harganya lebih murah dibanding merek2 terkenal dengan fiturnya yang sama. Namun sesuai istilah "ada harga ada rupa" soal kualitas suara dan daya tahan masih tanda tanya …hhehehee…. Langsung aja tariikk maannggg…. Alat yang diperlukan Obeng, avometer, tang potong, selotip (saya nyebutnya isolasi), insulock (tali kabel) Langkah Kerja: 1. Pahami warna kabel (warna yg sudah umum digunakan) -MERAH(+) = 12V ACC (arus lewat kontak) -KUNING(+) = 12V BackUp (arus langsung) -HITAM(-) = Ground (massa-body) -PUTIH = (+) Speaker - -ABU² = (+) Speaker - -HIJAU= (+) Speaker - -UNGU= (+) Speaker - #BIRU(+) = PowerAnt/remote (buat ngidupin antene otomatis atau power) #ORANGE(+) = Illum (buat dimmer-lampu kota) 2. Lepas headunit lama ..kalo buat kijang kapsul agak susah harus lepas dashboard. Terus pasang bracket (dudukan) biar headunit kuat nacepnya….hehehe 3. Mulai menelusuri arus ACC dan BackUp, gunakan AVOMETER .. ingat tegangan harus ±12V. biasanya kabel ACC bisa ngikut kabel colokan korek. Kalo kabel ground langsung pasang ajah ke body 4. Mulailah menyambung kabel sesuai keterangan diatas. Usahakan sambung kabel tegangan dulu. Jangan lupa tutup dengan solasi,biar g konslett….lalu Kabel speaker harus tersambung benar positive-negative nya, kalo ngga suara g bakalan enak (terjadi beda fasa)..jangan lupa solasi lagi…heheehe 5. Coba dihidupkan dan ditest apa semua speaker normal kanan-kirinya, depan-belakangnya (diatur lewat FADER/BALANCE dari menu headunit). Jika sudah normal rapikan kabel2 yang tidak tepakai, diisolasi kemudian ditali dengan insulock 6. Rapikan dashboard, kembalikan seperti awal |
You are subscribed to email updates from Tutorial Elektronika To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment