Twitter

Tuesday, October 16, 2012

Menjadi pribadi yang bermanfaat

Menjadi pribadi yang bermanfaat


37 SIFAT BURUK YANG HARUS DIJAUHI SUAMI

Posted: 15 Oct 2012 06:07 PM PDT

1. Tidak tepat dalam memilih istri ;

2. Melalaikan istri dan tidak memberi nafkah ;

3. Memukul Istri dengan keras dan menghinakannya ;

4. Memberi Mudharat kepada Istri dengan melakukan ila' (seorang laki-laki yang marah pada istrinya, lalu ia bersumpah untuk tidak mendekatinya) melebihi batas ketentuan Allah ;

5. Menyusahkan istri untuk menghilangkan hak-haknya ;

6. Menggauli istri yang sedang haid dan nifas ;

7. Mendatangi wanita pada duburnya ;

8. Menyebarkan rahasia istri kepada rekan-rekannya ;

9. Tidak mengajarkan Islam kepada istri dan membiarkannya melakukan perbuatan-perbuatan haram ;

10. Berusaha mengubah tabiat istri dengan kekerasan ;

11. Melalaikan pendidikan anak ;

12. Terlalu lama meninggalkan istri ;

13. Curiga dan berprasangka buruk terhadap istri ;

14. Tidak bersikap adil diantara para istri ;

15. Tidak membantu istrinya yang lelah ;

16. Menyempitkan nafkah untuk istri ketika lapang ;

17. Tidak sabar menghadapi tabiatnya ;

18. Menzholimi ibu demi istri ;

19. Memaksa istri untuk melakukan yang haram ;

20. Terperosok ke dalam fitnah istri dan anak ;

21. Meninggalkan bercanda dan bergurau ;

22. Mengabaikan adab-adab Islam terhadap istrinya ;

23. Tidak memperhatikan atau menjaga kesehatan istri ;

24. Hidup dengan satu irama (tidak ada inovasi) ;

25. Melecehkan istri karena keluarganya ;

26. Berlebihan dalam menetapkan standar ideal ;

27. Suami menganggap dirinya selalu benar ;

28. Terlalu sensitif terhadap perkataan istri ;

29. Tidak menghargai kondisi khusus wanita ;

30. Besar pasak dari pada tiang ;

31. Otoriter terhadap istri dan anak-anak ;

32. Melarang istri untuk berbakti kepada keluarganya ;

33. Tidak mengikuti petunjuk Islam dalam memperbaiki istri yang membangkang ;

34. Menjatuhkan talak kepada istri yang sedang haid ;

35. Menjatuhkan talak tiga sekaligus ;

36. Mengeluarkan istri dari rumahnya setelah talak Roj'i

37. Menyiarkan keburukan istri setelah mentalaknya.


Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/08/28/37-sifat-buruk-yang-harus-dijauhi-suami/

Jangan Biarkan Setan Menghancurkan Rumah Tangga Kita

Posted: 15 Oct 2012 06:07 PM PDT

Hubungan suami istri akan tumbuh dan kokoh kalau komunikasi keduanya lancar dan kontinu. Komunikasi merupakan sarana saling mengenal yang bisa menyatukan hati. Rasulullah saw bersabda :

"jiwa-jiwa itu ibarat tentara yang berkelompok, yang saling kenal akan menyatu dan tidak saling kenal akan menjauhi" (HR. Muslim)

Waspadailah hubungan dingin yang biasanya terjadi dalam kehidupan suami istri. Sebab hal itu akan membuat kehidupan akan berubah seperti kehidupan militer. Di dalamnya hanya ada perintah suami dan ketaatan istri. Adanya hanyalah ucapan suami, 'ambillah! Bawalah kemari! Makanlah! Minumlah! Tidurlah! Bangunlah! Apa yang engkau inginkan? Apa yang engkau keluarkan?'

Jika hal ini berlangsung berulang-ulang setiap hari, niscaya kehidupan rumah tangga bisa menjadi dingin dan tidak harmonis. Jika ini terjadi, dimanakah cinta? Dimanakah kelembutan? Dimanakah kasih sayang diantara keduanya?

Dimanakah perbincangan mengesankan tentang keindahan matanya, kefasihan lafal-lafalnya, kehalusan rasanya dan keelokan pilihannya? Dimanakah kekaguman terhadap minyak wangi yang dipakai suami? Dimanakah pujian terhadap kebersihan pakaian dan tubuh suami? Dimanakah kata-kata syukur dan doa ketika mendapatkan rezeki?

Dimanakah kenangan manis seiring bertambahnya usia? Dimanakah nostalgia saat berkemah pada musim semi? Dimanakah kenangan sat berbulan madu sebelum lahirnya anak pertama? Dimanakah kenangan tentang suara anak-anak yang lucu, gerakannya yang lincah dan kegemarannya pada manisan?

Dimanakah cerita-cerita kesederhanaan hidup pada masa lampau, kemudahan dalam pernikahan, barakahnya bersikap toleran, dan sikap qana'ah terhadap sedikit pemberian? Bagaimana rumah yang mungil bisa menjadi surga karena hati yang luas dan bersih, tali kekerabatan terjain, tangan-tangan saling berpegangan, dan husnuzhan menjadi syiar seluruh masyarakat yang tidak ada iri dan dengki di dalamnya?

Dimanakah hari-hari tatkala seorang suami merindukan istrinya, padahal ia tengah bersamanya? Sekarang, sang suami pulang pergi meninggalkan sang istri karena pekerjaan dan tugas?

Wahai suami-istri yang saling mencintai, masing-masing kalian hendaknya mengungkapkan ke dalam hati pasangannya jembatan kecintaan dan komitmen. Becengkramalah kalian dalam kesunyian tentang kerinduan. Kalau kalian tak melakukan hal itu, ketahuilah sekarang setan telah meletakkan singgasananya di atas air dan menyebarkan pasukan serta tentaranya. Pasukan yang paling sukses diantara mereka adalah yang mengatakan "aku tidak meninggalkan suami hingga aku telah memisahkannya (menceraikannya) dengan istrinya.

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/09/28/jangan-biarkan-setan-menghancurkan-rumah-tangga-kita/

Cara Mengatasi Wanita Penggoda

Posted: 15 Oct 2012 06:04 PM PDT

Setiap saat para pemuda muslim pada hari ini merasakan panggilan syahwat seksual yang diucapkan oleh lisan atau keadaan seorang wanita 'marialah kesini'. Maha Suci Allah yang telah meneguhkan dan menjaga mereka.

Nun jauh di sana, ada pemuda yang belajar di negara-negara barat. Menetap disana selama bertahun-tahun dan tidak terjerumus ke dalam jaring wanita yang rusak. Wanita fasik tersebut memanggilnya, tetapi ia mampu menepisnya dan menjaga dirinya.

Pemuda seperti itu merupakan tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Demikian pula, ia merupakan mukjizat dari mukjizat-mukjizat iffah (penjagaan diri) yang pernah diberikan kepada Nabi Yusuf, yang dipuji Allah melalui surat yusuf pada waktu seorang wanita yang tergila-gila lagi rindu kepadanya berseru 'marilah ke sini'.

Saat ini, dunia dipenuhi syahwat, perhiasan, keindahan dan keelokan. Di dalamnya bermukim kaum wanita, tempat-tempat hiburan, para penyulut berbagai permusuhan dan fitnah. Sementara yang mampu melindungi seorang pemuda dari itu semua ialah wanita shalehah. Shalehah dalam setiap aspek, bukan hanya shalehah simbolnya saja, seperti memakai jilbab.

Parameter sebagian wanita ialah agamanya secara keseluruhan. Selama ia memegang agama, ia akan mendapat jaminan masuk surga. Ia akan tetap dalam keadaan seperti ini, berdendang dan bernyanyi di depan suaminya.

Wanita shalehah ialah wanita yang mengerti bagaimana cara meraih hati suami, mampu menjaganya dari berbagai fitnah dunia, dan mencegah pandangan suaminya atau keberpalingannya kepada selain dirinya. Di samping itu, istri shalehah ialah istri yang mampu membuat suaminya senang tatkala datang serta menjaga diri dan hartanya di kala tidak ada. Dengan hal itu, suaminya pun bisa mengendalikan dirinya dengan disertai kerinduan kepadanya di dalam keterasingan dan tidak berpaling kepada yang lain.

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/09/28/cara-mengatasi-wanita-penggoda/

Sentuhan Wanita Shalihah

Posted: 15 Oct 2012 06:03 PM PDT

Saya serukan kepada setiap istri shalihah, agar berhias dan mempercantik diri untuk suaminya dalam rangka menjaganya dari fitnah. Berhias merupakan ibadah dan sangat sesuai dengan fitrah yang lurus. Adakah di dunia ini sesuatu yang lebih besar dari keimanan? Allah menjadikan hamba-hamba-Nya cinta kepada keimanan dan menjadikannya indah di hati mereka. Allah Swt berfirman :

"tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu" (QS. Al-Hujarat : 7)

Dengan memegang janji Allah, seorang istri shalihah pasti mengetahui bagaimana cara meraih hati suami dan selalu menjadi istri baru dalam kehidupannya. Kata-kata manis merupakan hiasan. Senyum merekah merupakan keindahan. Bau wangi merupakan kegembiraan. Demikian pula gaun yang indah, sentuhan lembut pada rambut, serta hiasan sederhana yang sesuai dengan warna kulit dan baju ialah keelokan.

Kebersihan yang senantiasa terjaga merupakan kesucian dan ibadah. Dengan itu semua, anda akan menjadi bidadari di dunia dan ratu di surga yang penuh kenikmatan. Wahai istri, pelajarilah akhlak para bidadari dari Al-Qur'an serta berlombalah dengan mereka untuk meraih hati suami dan menjadikan dunianya bagaikan surga. Pakailah pakaian terindah di hadapannya, percikkanlah wewangian saat bertemu, dan senandungkanlah kata-kata indah sebagaimana senandung para bidadari.

Teruntuk istri yang taat
Tatapan matamu kepadanya penuh keridhaan
Dan anak kecil
Diliputi oleh keselamatan
Ruangan yang bersih
Dirimu merasa tenang di dalamnya
Suapan yang lezat
Dari tangan yang paling pandai memasak
Lebih baikdari beberapa jam
Di dalam istana yang tinggi
Setelahnya terdapat siksaan
Dibakar dengan api yang sangat panas

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/09/28/sentuhan-wanita-shalihah/

Mengapa Suami Tak Bahagia?

Posted: 15 Oct 2012 06:00 PM PDT

erkadang seorang istri tak mampu membahagiakan suami dan tak pula memiliki banyak andil dalam menjadikan suami ridha kepadanya serta memperbaiki kehidupan rumah tangganya sendiri. Ada beberapa sebab yang melatarbelakanginya yang seharusnya seorang istri memperhatikannya dalam rangka mewujudkan kebahagiaan suami. Diantaranya :

Meremehkan ketaatan

Diantara faktor yang membuat anda lemah dan tak mampu membahagiakan suami ialah tidak adanya penjagaan dari anda terhadap hak-hak suami dan tidak adanya pengetahuan yang mendalam tentang hak-hak tersebut. Padahal, tidak melaksanakan hak-hak suami terkadang bisa menjerumuskan anda ke dalam neraka.

Maka dari itu saudariku, anda harus ingat perintah-perintah Allah Swt dan menaati suami dalam rangka menggapai ridha Allah, meskipun ketaatan ini amatlah berat. Hormatilah perintah-perintah Rasulullah saw, dan ingat firman Allah Swt :
"… Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah …" (QS. Al-Hasyr : 7)

Suami anda memiliki hak yang besar. Karena itu, tunaikanlah hak tersebut hingga anda mampu membuatnya bahagia dan ridha, agar kebahagiaan dunia dan akhirat anda peroleh.

Tak kenal tabiat suami

Ketidakmampuan mengenali tabiat-tabiat khusus suami dan ketidakpahaman apa yang disukai maupun yang dibenci akan menghalangi mewujudkan kebahagiaannya. Setiap orang pasti memiliki tabiat tersendiri. Karenanya anda harus mengetahui tabiat suami, meskipun tabiatnya bertentangan dengan tabiat anda. Jangan masa bodoh dengan tabiatnya. Sebab, barangkali dari situlah anda bisa meraih hati suami.

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/10/17/mengapa-suami-tak-bahagia/

NILAI DIRI ANDA ADALAH SURGA

Posted: 15 Oct 2012 06:00 PM PDT

Seorang penyair berkata,

"jiwaku yang punya sesuatu akan pergi,
Mengapa aku harus menangisi sesuatu yang harus pergi"

Dunia dengan emas dan peraknya, dengan jabatan dan rumah megahnya, maupun dengan istananya, tidak berhak mengalirkan setetespun air mata kita. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda "dunia ini terkutuk, semua yang ada di dalamnya terkutuk, kecuali dzikir kepada Alalh, hal-hal yang bersangkutan dengan dzikir, seorang alim dan seorang pelajar"

Dunia dan kekayaan itu sebenarnya tak lebih dari barang titipan. Demikian dikatakan oleh Labid,

"harta dan keluarga hanyalah barang titipan, dan suatu saat barang titipan itu akan dikembalikan"

Uang miliaran, rumah-rumah megah, dan mobil-mobil mewah tidak akan menangguhkan kematian seorang hamba. Demikian dikatakan oleh Hatim ath-Thai,

"demi hidupmu, kekayaan takkan memberi manfaat kepada seorang pun, ketika dada sudah tersengal dan sesak"

Oleh sebab itulah kalangan bijak bestari mengatakan "tentukan harga sesuatu itu secara rasional. Sebab, dunia dan seisinya tidak lebih mahal dari jiwa seorang mukmin"

"dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main" (QS. Al-Ankabut : 64)

Hasan al-Bashri mengatakan "jangan tentukan harga dirimu, kecuali dengan surga. Jiwa orang yang beriman itu mahal, tapi sebagian dari mereka justru menjualnya dengan harga yang murah"

Orang-orang yang menangis meraung-raung karena kehilangan harta mereka, karena rumah mereka yang hancur, dan karena mobil-mobil mereka yang terbakar, yang tiada menyesali dan bersedih atas merosotnya nilai keimanan mereka, atas dosa-dosa mereka, dan atas sikap mereka yang memandang sebelah mata terhadap nilai ketaatan kepada Allah SWT, niscaya akan menyadari bahwa mereka tidak ada nilainya jika diukur dengan apa yang ditangisi, dan akan menyesali apa yang mereka lakukan. Letak permasalahannya adalah permasalahan nilai, idealisme, sikap dan misi.

"Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat)" (QS. Al-Insan : 27)

Sumber :  http://istiqom4h.wordpress.com/2008/12/23/nilai-diri-anda-adalah-surga/

Jangan Beberkan Rahasia Rumah Tangga Anda!

Posted: 15 Oct 2012 06:00 PM PDT

Kita sering menyaksikan ada sekelompok ibu-ibu yang berkumpul, lalu 'nyerempet-nyerempet' bercerita tentang hal-hal yang amat sensitif dan pribadi dari rahasia rumah tangganya, seperti menbeberkan masalah hubungan seksualnya dengan sang suami tanpa sedikitpun rasa malu apalagi canggung. Atau membeberkan 'aib sang suami yang tidak boleh diketahui orang lain. Demikian pula sebaliknya, terkadang ada sekelompok bapak-bapak yang membeberkan hal seperti itu.
Apakah hal seperti dibolehkan? atau adakah kondisi yang membolehkannya?

Naskah Hadits

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيّ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: "إِنّ مِنْ أَشَرّ النّاسِ عِنْدَ اللّهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ, الرّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ, وَتُفْضِي إِلَيْهِ, ثُمّ يَنْشُرُ سِرّهَا". أخرجه مسلم

Dari Abu Sa'id al-Khudriy, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukanna di Hari Kiamat, adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian membeberkan rahasia (isteri)-nya tersebut." (HR.Muslim)

Kosa Kata

a. Secara bahasa kata إفضاء (ism mashdar [kata benda] dari kata kerja أفضى يفضي menurut Imam al-Qurthubiy artinya المخالطة (percampuran).

Al-Hirawiy, al-Kalbiy dan selain keduanya berkata, maknanya adalah perbuatan seorang laki-laki (suami) menyendiri (berduaan) dengan isterinya sekalipun tidak menyetubuhinya.
Ibn 'Abbas, Mujahid dan as-Suddiy berkata, maknanya adalah jima' (bersetubuh).

b. Kata سر (rahasia), maksudnya adalah hubungan seksual dan hal-hal yang berlangsung antara keduanya ketika melakukan itu.

Intisari Hadits

Ada beberap poin yang dapat ditarik dari hadits diatas, diantaranya:

* Masing-masing dari kedua pasangan suami-isteri memiliki rahasia yang berkenaan dengan hubungan seksual. Rahasia ini biasanya berupa masalah 'pemanasan' yang terjadi antara keduanya ketika akan memulai hubungan seksual atau berkenaan dengan 'aib yang ada pada anggota-anggota badan yang terkait dengan hubungan seksual. Hal ini semua merupakan hal yang paling rahasia diantara keduanya dan keduanya tentu tidak akan menyukai seorangpun mengetahuinya.

* Oleh karena itu, Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam memberikan label sebagai manusia yang paling jelek di sisi Allah dan paling rendah martabatnya terhadap salah seorang dari kedua pasangan suami-isteri yang mengkhianati amanah yang seharusnya dipegangnya. Yaitu tindakan membeberkan kepada orang-orang hubungan seksual yang terjadi antara keduanya atau membeberkan a'ib dari salah seorang diantara mereka.

* Hadits diatas menunjukkan hukum HARAM terhadap tindakan membeberkan rahasia suami-isteri yang amat khusus, yaitu hubungan seksual yang terjadi diantara keduanya sebab orang yang membeberkannya adalah tipe manusia yang paling jelek di sisi Allah.

* Islam menganggap hubungan seksual antara suami-isteri sebagai hal yang terhormat dan memiliki tempatnya tersendiri. Oleh karena itu, wajib menjaganya dan hendaknya salah seorang diantara keduanya tidak melampaui batas terhadap hal tersebut dengan membeberkan rahasia salah seorang diantara mereka karena masing-masing sudah saling membebankan amanah agar menjaganya.

* Dari sisi yang lain, 'pemanasan' antara suami-isteri ketika akan melakukan hubungan badan merupakan sesuatu yang bebas dilakukan karena hal itu dapat membuat masing-masing saling merespon dan dapat membangkitkan gairah. Karena itu pula, di dalam hal ini dibolehkan berdusta. Namun bilamana salah seorang dari keduanya mengetahui bahwa rahasia-rahasia tersebut akan disebarluaskan dan mengapung di hadapan orang sehingga menjadi ajang ejekan atau kecaman, maka sebaiknya menahan hal itu dan merahasiakannya. Akibat dari hal seperti ini (tidak ada rasa saling percaya antara satu dengan yang lain karena takut dibocorkan rahasianya), jadilah hubungan seksual tersebut dingin dan kurang bergairah bahkan bisa berujung kepada kegagalan sebuah rumah tangga atau kegagalan di dalam menyelesaikan hubungan seksual tersebut.

* Para ulama berkata, "Hanya sekedar menyinggung perihal jima' hukumnya makruh bila tidak ada keperluannya dan dibolehkan bila ada perlunya seperti si suami menyebutkan isterinya sudah berpaling darinya atau sang isteri mengklaim bahwa si suami tidak mampu melakukan hubungan seksual, dan semisalnya."

* Di dalam hasil keputusan yang dikeluarkan oleh al-Mujamma' al-Fiqh al-Islamiy (Lembaga Pengkajian Fiqih Islam) yang diadakan di Bandar Sri Begawan, Brunei, pada muktamar ke-8, tanggal 1-7 Muharram 1414 H bertepatan dengan 21-27 Juni 1993, disebutkan beberapa poin, diantaranya:

– Bahwa hukum asal dalam rumah tangga itu adalah larangan membeberkan rahasia tersebut dan pembeberannya dengan tanpa adanya keperluan yang dianggap shah, mengandung konsekuensi diberlakukannya sanksi secara syar'i.

– Menjaga rahasia itu lebih ditegaskan terhadap pekerjaan/profesi yang justeru membeberkannya akan menyebabkannya cacat hukum, yaitu profesi kedokteran.

– Ada beberapa kondisi yang dikecualikan di dalam menyimpan rahasia tersebut, yaitu bilamana menyimpan rahasia tersebut akan berakibat fatal dan berbahaya bagi orang yang bersangkutan melebihi bahaya bilamana hal itu dibeberkan. Atau terdapat mashlahat yang lebih kuat di dalam membeberkannya ketimbang bahaya menyimpannya. Dua kondisi ini adalah:

Pertama, Kondisi wajib dibeberkan. Yaitu bertolak dari kaidah "Melakukan salah satu yang paling ringan dari dua bahaya sehingga dapat menghindarkan yang paling berat bahayanya dari keduanya"

dan kaidah "Merealisasikan mashlahat umum yang konsekuensinya harus melakukan bahaya yang berskala khusus guna mencegah adanya bahaya yang berskala umum bila memang menjadi kemestian mencegahnya"

Kondisi ini ada dua macam:
a. Mencegah suatu kerusakan terhadap masyarakat
b. Mencegah suatu kerusakan terhadap individu

Kedua, Kondisi boleh dibeberkan, karena:
a. Mengandung mashlahat bagi masyarakat
b. Dapat mencegah kerusakan yang berskala umum

Di dalam kondisi-kondisi tersebut, wajib berkomitmen dengan prinsip-prinsip syari'at dan prioritasnya dari sisi menjaga dien, jiwa, akal, harta dan keturunan.
Pengecualian-pengecualian terkait dengan kondisi wajib atau boleh dibeberkan tersebut harus dibuat secara tertulis dan legal di dalam kode etik menjalankan profesi terkait, baik kedokteran ataupun lainnya secara jelas dan transparan serta rinci. Wallahu a'lam.

(Sumber: Kitab Tawdlîh al-Ahkâm Min Bulûgh al-Marâm karya
Syaikh 'Abdullah al-Bassam, Jld. IV, h.449-451)

saya kutip dari ALSOFWAH.OR.ID

0 comments:

Post a Comment