Twitter

Friday, May 18, 2012

Manado Today

Manado Today


Anak Muda di Amerika Mulai Menjauhi Rokok

Posted: 17 May 2012 09:41 PM PDT

rokok

Remaja di Amerika mulai menjauhi tren merokok

Saat ini semakin banyak anak muda di Amerika mulai menjauhi tren merokok dan melihat perokok sebagai seorang ‘pelawak’, berdasarkan laporan baru yang menyoroti penurunan jumlah perokok muda di Amerika.

Angka perokok remaja dan orang dewasa Amerika, turun antara 2004 dan 2010 dari perokok harian sampai perokok berat. Namun badan Penyalahgunaan Zat dan Pelayanan Kesehatan Mental percaya bahwa jumlah perokok muda masih terlalu banyak. Dan mereka percaya bahwa kebijakan kesehatan publik terhadap rokok dapat membantu melanjutkan tren positif ini di Amerika.

Dalam survei nasional mereka yang menyoroti tren menggembirakan terhadap perokok di Amerika, penggunaan rokok turun sebesar empat persen pada perokok remaja, yaitu dari 12 persen pada 2004 menjadi sekitar delapan persen pada 2010, sedangkan perokok dewasa muda memiliki penurunan yang lebih besar, dari hampir 40 persen pada tahun 2004 turun menjadi sekitar 34 persen di tahun 2010.

Dikutip dari medicaldaily.com, perokok harian di kalangan remaja juga mengalami penurunan. Dimana perokok harian remaja menurun lebih dari tiga persen pada tahun 2004 menjadi sekitar dua persen pada 2010. Dan perokok harian dewasa menurun dari sekitar 20 persen pada 2004 menjadi sekitar 15 persen pada 2010.

Kebijakan kesehatan publik, seperti peraturan yang melarang merokok di tempat umum atau iklan grafis pada bungkus rokok, dapat membantu mengekang nafsu para perokok.

Selain itu, larangan penjualan tembakau untuk remaja juga telah memainkan peran besar dalam mengurangi kebiasaan merokok remaja. Laporan Synar menunjukkan bahwa tingkat pengecer yang menjual tembakau bagi remaja di awah umur Amerika turun menjadi 9,3 persen.

Merokok dapat menyebabkan masalah pernafasan seumur hidup termasuk kanker paru-paru dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Segel Giok Milik Kaisar Cina Laku Seharga Rp 50 Milliar

Posted: 17 May 2012 09:08 PM PDT

segel giok

Segel ini dipercaya telah digunakan oleh Kaisar Qianlong

Sebuah segel giok berusia 250 tahun milik seorang kaisar Cina, telah diambil laku sebesar 3.4 juta pound (Rp 50,4 milliar) dalam sebuah lelang di Lodon.

Giok berwarna hijau bayam dari periode Qianlong (1736-1795 masehi) awalnya diperkirakan laku antara 1 sampai 1.5 juta pound pada lelang Bonhams di London, menurut rumah lelang tersebut.

Tapi seorang pembeli Cina yang menghubungi lelang via telepon, berhasil memenangkan pertempuran sengit dalam penawaran untuk membawa pulang segel giok tersebut.

Asaf Hyman, direktur seni Cina di Bonhams, mengatakan: “Kami senang telah membawa ke lelang segel penting yang telah lama hilang ini.

“Hampir dipastikan, segel ini digunakan dan scara pribadi ditangani oleh Kaisar Qianlong.” tambahnya.

Segel ini diukir dalam bentuk dua buah labu, yang dipercaya sebagai simbol panjang umur serta mewakili langit dan bumi. Bagian atas diukir dengan chi tiga naga, atau chilong dalam bahasa Cina.

Iran Akan Tuntut Google Karena Tidak Labeli Teluk Persia di Peta Dunia

Posted: 17 May 2012 08:05 PM PDT

Google sedang menghadapi tindakan hukum atas keputusan untuk tidak memberi label pada perairan yang memisahkan Iran dan negara tetangga Arab pada layanan peta online.

Iran memanggil perairan itu sebagai Teluk Persia, sementara negara-negara Arab sering menyebutnya sebagai Teluk Arab.

Iran telah memperingatkan Google bahwa mereka akan menghadapi “kerusakan serius” jika tidak mencantumkan Teluk Persia sebagai nama perairan tersebut.

Teluk itu berbatasan dengan Iran dan negara-negara Arab seperti Arab Saudi, UEA, Bahrain, Oman, Qatar dan Kuwait.

Meskipun meningkatnya tekanan dari sumber dari Arab yang menyebutnya sebagai Teluk Arab, atau setidaknya menyarankan untuk menggunakan kedua nama tersebut, namun Iran menegaskan bahwa mereka mempunyai bukti sejarah ayng menunjukkan perairan tersebut selalu disebut Persia.

“Jika Google tidak memperbaiki kesalahannya secepat mungkin, kami akan mengajukan pengaduan resmi terhadap Google,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast yang dikutip BBC.

Kontroversi ini dimulai awal bulan ini ketika Irna, kantor berita pemerintah Iran melaporkan bahwa Google telah menghapus label Teluk Persia dari layanan peta-nya.

Pemerintah dan oposisi Iran bersama-sama mengutuk keputusan tersebut. Ribuan orang Iran melampiaskan amarah mereka di blog dan forum online.

Namun Google menolak kritik itu, dan mengatakan bahwa perairan itu tidak penah diberi label sejak dari awal.

Juru bicara Google mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak memberi nama setiap tempat di dunia, meskipun ia tidak dapat memberikan contoh kasus serupa dari landmark yang hilang.

Peta dunia interaktif, Google Earth, sementara itu menjelaskan perairan itu sebagai Teluk Persia dan Teluk Arab.

Iran telah berulang kali mengkritik negara dan organisasi yang tidak menggunakan nama Teluk Persia terhadap perairan itu.

Bahkan pada tahun 2010, negera tersebut memperingatkan bahwa maskapai penerbangan yang menggunakan istilah Teluk Arab dalam monitor penerbangan akan dilarang melintas di wilayah udara Iran.

Ketika National Geographic Society memutuskan untuk menggunakan kedua istilah pada atlas dunia edisi 2004, Iran melancarkan serangan internet besar-besaran.

Akibatnya, orang mencari Teluk Arab di Google hanya berakhir pada sebuah website yang mengatakan bahwa teluk itu tidak ada.

Pria Tanpa Kaki dan Lengan Berhasil Berenang Dari PNG Sampai Papua

Posted: 17 May 2012 07:32 AM PDT

limbless swimmer

Philippe Croizon berencana menyebrangi lima benua dengan berenang

Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berprestasi, dan inilah yang ingin dibuktikan oleh Philippe Croizon yang kehilangan anggota badannya dengan menjalani tantangan untuk berenang di antara lima benua.

Philippe Croizon yang kehilangan tangan dan kakinya akibat kecelakaan, berhasil menyelesaikan tantangan pertamanya dengan dari Papua Nugini (PNG) ke Papua.

Dalam menyelesaikan tantanganya ini, pria asal Prancis itu ditamani perenang jarak jauh Arnaud Chassery dan seorang pria lokal yang bergabung dengan mereka untuk mendukung Croizon.

Croizon, menggunakan kaki palsu dengan sirip buatan untuk membantunya berenang, dan berhasil menyelesaikan tantangan tersebut dalam waktu tujuh setengah jam.

Dia kehilangan anggota tubuhnya 18 tahun yang lalu, saat sedang mengatur antena TV di atap.

“Itu sangat berat,” tutur Croizon setelah menyelesaikan tantangan, dimana ia melintasi 20km antara dua titik antara PNG dan Papua.

“Kami membutuhkan waktu satu setengah jam lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, karena kami harus berenang melawan arus,” katanya.

Dia mengatakan mereka tidak menemui hiu atau ubur-ubur selama tantangan, tetapi seorang dari PNG bernama Zet Tampa menemani mereka, dan berenang dengan mereka untuk menunjukkan solidaritas.

Tantangan ini ditunda sampai Croizon mendapatkan izin masuk ke Indonesia, yang ia terima pada akhir Rabu (16/05).

Diketahui, pada tahun 1994, Croizon kehilangan anggota tubuhnya setelah menerima sengatan listrik sebesar 20.000 volt yang mengenai tangga logam yang dipakaina untuk memperbaiki antena TV.

Ia hampir saja tewas seketika, tetapi sengatan listrik yang besar kembali menghentaknya dan menghidupkannya kembali, meskipun ia terkena luka bakar serius sehingga kedua lengan dan kakinya harus.

Croizon mengatakan bahwa dia terinspirasi untuk berenang saat berada di rumah sakit. Diman ia melihat sebuah film dokumenter di televisi tentang seorang wanita Inggris yang berenang di selat Inggris tahun itu.

Pada tahun 2010, Croizon menjadi pria tanpa kaki pertama yang menyeberangi selat antara Perancis dan Inggris yang berjarak 34km, suatu prestasi yang hanya dicapai oleh sekitar 900 perenang yang berbadan normal.

Tantangan lain yang telah direncanakannya adalah: Teluk Aqaba yang dipenuhi oleh hiu di Yordania ke pantai Mesir pada bulan Juni (Asia ke Afrika); selat pelayaran yang sibuk antara Gibraltar dan Maroko pada bulan Juli (Afrika-Eropa); pada bulan Agustus, Selat Bering yang dingin antara Alaska dan Rusia.

0 comments:

Post a Comment